Sabtu, 05 September 2009

NILAI AMAL

NILAI AMAL
-
Tulisan di bawah ini pernah dimuat dalam majalah Suara Muhammadiyah no.10, Desember 1958.
Mudah-mudahan ada manfaatnya.
Muhammadiyah didirikan untuk beramal
menjunjung tinggi agama dan hukum Allah,
disusun dengan organisasi dan dijalankan dengan peraturan tertentu agar dapat memimpin masyarakat dan anggota, khususnya supaya dapat beramal bersama-sama. “Katakanlah olehmu Muhammad kepada kaummu: beramallah kamu sekalian niscaya Allah serta Rasul-Nya dan orang-orang mukmin akan mempersaksikan amalmu itu, serta kamu akan dikembalikan kepada Yang Mengetahui alam gaib dan kesaksian maka Dia akan memberi kabar kepadamu tentang apa yang telah kamu sekalian amalkan.”

Jelaslah bahwa beramal menegakkan agama Allah menjadi suatu kewajiban yang mutlak bagi tiap orang Mukmin, dan jelas pula bahwa amal itu akan menjadi dasar kita apakah kita kelak diakhirat menjadi orang yang berbahagia atau celaka. Oleh karena itu adalah wajar dan seharusnya bahwa dasar kita beramal ialah mencari keridlaan Allah, sedang hasil dari amal itu di dunia menjadi tujuan. Manakah yang lebih penting antara dasar dan tujuan itu? Dasar mencari keridlaan Allah semata itulah yang disebut ikhlas, itulah yang dapat menolong kita diyaumil akhir dan menjadi bekal ke jannatunna;im. Adapun tujuan, ialah hasil dari amal kita itu; seumpama orang mengajar maka hasilnya ialah pandainya murid. Tegaknya agama dimasyarakat adalah merupakan hasil dari amal kita, sedang dasar kita beramal ialah mencari keridlaan Allah semata.
Di samping dasar dan tujuan dari amal kita itu, terdapat pula satu faktor lain, yaitu rupa dari amal kita. Amal kita boleh berupa kecil, atau besar, atau mungkin merupakan suatu usaha yang hebat dan megah yang menghabiskan harta berjuta-juta, tetapi mungkin pula hanya merupakan usaha kecil tetapi dikerjakan dengan ikhlas menurut kekuatan kita yang setinggi-tingginya. Hal ini terjadi bila kita sedang lemah dan kekurangan. Tetapi ini tidak berarti bahwa setiap usaha yang besar tentu tidak ikhlas. Usaha besar dilaksanakan dengan ikhlas, tentu lebih baik dari usaha yang kecil. Hanya kita keliru kalau lebih mengutamakan kebesaran usaha daripada keikhlasan.

Seorang kaya mendermakan Rp 500.000,- yaitu sepersepuluh seluruh hartanya. Di samping itu ada pula seorang miskin menderma Rp 1000,- yang merupakan seperdua dari hartanya. Kalau ditilik dari hasil yang dapat diperoleh dari uang itu, sudah tentu derma dari si kaya lebih besar manfaatnya bagi berhasilnya amal yang dibantunya itu. Tetapi bagi Allah, pahala siapakah yang lebih besar? Pengorbanan batin si miskin lebih besar dari si kaya, karena ia mengorbankan seperdua hartanya. Kalau amal diberi pahala tujuh ratus kali lipat, maka pengorbanan bathin itupun diberi pahala tujuhratus kali lipat. Allah jua yang lebih tahu akan amal pengorbanan hamba-Nya. Tetapi yang terang bagi kita manusia, ialah kedua orang itu, si kaya dan si miskin tentu akan menerima pahala yang sesuai dengan amal dan pengorbanannya (jihad). Orang yang mengalahkan kepentingan diri dan keluarganya untuk berjuang menegakkan agama dalam bentuk apa pun, niscaya amalnya itu termasuk jihad.

Di antara kita mungkin telah ada yang lebih mengutamakan kehebatan usaha daripada ke-ikhlasan. Semua usaha harus hebat dan besar baik dengan jalan apapun, asal halal dan tidak apa mengikis sedikit dari prinsip dan tujuan Persyarikatan kita. Tidak mengapa usaha kita itu kurang berjiwa agama, asal besar dan hebat; zaman sekarang tidak pada tempatnya kita berkecil-kecil bahkan hampir tak ada gunanya. Daripada berkecil-kecil baik tak berusaha dan tak beramal sama sekali.

Kemauan dan jalan pikiran semacam itu seyogyanya diperbaiki: “Marilah kita bersama-sama beramal dan berusaha dengan ikhlas mencari keridlaan Allah, dengan giat sekuat-kuat tenaga agar amal kita itu besar dan hebat. Kalau kita belum kuat mengusahakan yang besar dan hebat, baiklah kita mulai dengan berkecil-kecil meskipun tanpa bantuan siapa-siapa, dan kita usahakan dengan segala ketabahan hati agar yang kecil itu bertambah besar dan hebat”.

Mudah-mudahan Allah yang memiliki seluruh alam ini, menerima amal kita serta melimpahkan taufik dan hidayahnya kepada kita semua. Amiin.l

Categories : SEPT 2009 | SM 17-09
http://suara-muhammadiyah.com/2009/?p=892

Jumat, 21 Agustus 2009

Taukhid

Taukhid

There is no god worthy of worship except God and Muhammad (peace be upon Him) is His messenger

Senin, 22 Juni 2009

Rekrutmen Kepsek Masih Lemah

Rekrutmen Kepsek Masih Lemah

JAKARTA -- Proses rekruitmen dan seleksi kepala sekolah (kepsek) di Indonesia masih dianggap lemah. Kelemahan ini menyebabkan rendahnya kualitas kepsek di level pendidikan TK, SD, hingga, SMA, terutama dalam hal manajerial dan supervisi. ''Seleksi masih berdasarkan suka dan tidak suka. Kalau suka oke, kalau tidak ya tidak jadi. Prosesnya hanya beberapa hari,'' ungkap Direktur Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas, Surya Dharma.

Menurut Surya, kondisi ini berbeda dengan beberapa negara maju di kawasan Asia, seperti Singapura. ''Di negara tersebut, proses seleksi terhadap kepsek berjalan selama enam bulan,'' cetusnya saat peluncuran program pelatihan kepala sekolah bekerjasama dengan Temasek Foundation dan National Institute Of Education (NIE) Singapura, Senin (22/6).

Berdasarkan Permendiknas No 13/2007 tentang kompetensi kepsek, kata Surya, disebutkan ada lima kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang kepsek: kepribadian, sosial, entrepreuneur, manajerial, dan supervisi. Kemampuan manajerial dan supervisi inilah yang paling utama bagi seorang kepsek. ''Tapi sayangnya, berdasarkan data empiris, justru kedua hal ini yang paling rendah kompetensinya di seluruh Indonesia,'' jelasnya.

Surya mengatakan, di era otonomi daerah, kompetensi kepsek saat ini menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, lanjut dia, daerah memegang kendali utama atas nasib para kepsek yang jumlahnya mencapai 250 ribu orang untuk tingkat SD sampai SMA. ''Saya berharap agar pemerintah daerah peduli dengan sistem perekrutan kepsek yang sesuai Permendiknas No 13/2007,'' cetusnya.

Jika kompetensi manajerial dan supervisi terpenuhi maka yang paling diuntungkan adalah seluruh komunitas yang ada di satuan pendidikan yang bersangkutan. ''Dari situ, kepemimpinan seorang kepala sekolah bisa diandalkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di masing-masing sekolah,'' jaminnya.

Di tingkat pusat, ujar Surya, program kerjasama untuk peningkatan mutu kepemimpinan kepala sekolah pun terus dilakukan. Salah satunya kerjasama dengan Temasek Foundation dan NIE dari Singapura. Sejumlah 120 kepala sekolah dan widyaiswara dari 30 provinsi di seluruh Indonesia berhak mengikuti Training of Trainer (TOT) di NIE Singapura selama 2 minggu sejak 23 Juni 2009. ''Mereka akan dilatih selama sepuluh hari untuk memaksimalkan potensi kepemimpinan dan manajerial dalam lingkungan sekolah,' jelasnya.

Direktur NIE, Prof Lee Sing Kong mengaku siap menerima kedatangan 120 orang delegasi pelatihan kepemimpinan dari Indonesia yang sebagian besar kepsek. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 5,7 miliar yang sepenuhnya berasal dari Temasek Foundation.

Menurut Lee, sudah sepantasnya para kepala sekolah di Indonesia memiliki kompetensi supervisi dan manajerial. NIE, katanya, siap membantu pemerintah Indonesia dalam meningkatkan potensi kepsek. ''Diharapkan apa yang didapat di NIE bisa diadaptasi oleh para kepsek dan widyaiswara untuk kemudian ditularkan kepada kepsek lainnya,'' tegasnya.eye/bur

http://www.republika.co.id/berita/57763/Rekrutmen_Kepsek_Masih_Lemah

Selasa, 21 April 2009

Perasaan Iri yang Tak Sehat..!

Perasaan Iri yang Tak Sehat..! Psikologi:

• Perasaan iri itu wajar, jika masih dalam kategori sehat. Lumrah pula jika perasaan itu terjadi pada anak-anak yang sedang dalam masa perkembangan. Persoalan muncul jika rasa iri tak sehat terjadi pada orang dewasa.
Kasus:
“Ibu Dewi, saya ingin menceriterakan persoalan ini, bukan karena saya mengalami sebagai sasaran iri hati. Saya justru sebagai orang yang melihat bahwa iri hati tampakaya bisa menimbulkan ketidaknyamanan luar biasi bagi orang yang menjadi sumber keirian itu. Ceritanya, di kantor kami ada seorang teman, sebutlah namanya Ivan yang saya pikir memiliki perasaan iri hati berlebihan. Dia selalu menunjukkan rasa tidak senang terhadap orang lain yang mendapatkan promosi, penghargaan, perhatian. bahkan sekadar pemberian sapaan lebih dulu. Misalnya ada kawan yang ditunjuk menjadi ketua panitia piknik perusahaan, dia akan menunjukkan reaksi tidak suka secara terbuka. Begitu pun jika ada teman yang dikerubuti teman-teman lain karena memiliki bahan cerita menarik atau orang itu menjadi tempat curhat, dia pun menunjukkan ketidaksenangan. Ivan bukannya tidak memiliki kelebihan. Dia cukup cerdas, produktif sehingga memiliki kedudukan lumayan. Sayangnya, dia tampaknya belum dewasa. Kebetulan di kantor kami ada seorang teman, sebutlah namanya Budi, yang lebih junior baik dalam usia maupun pengalaman kerja, namun memiliki potensi dan aneka kelebihan lain dibanding Ivan. Karena itulah Budi lebih cepat naik kariernya. Dibandingkan lainnya, Budi inilah yang paling menjadi sasaran iri hati Ivan. Ketidaksenangan Ivan terhadap Budi sudah diperlihatkan sejak dia baru masuk kerja dan terus berlanjut hingga pada suatu hari Budi berkata pada saya. Sudah tidak kuat lagi saya bekerja di sini. Bukan karena sebab apa pun, kecuali bahwa saya sudah tidak sanggup lagi menjadi objek iri hati Pak Ivan. Saya sangat menyesalkan keadaan ini dan baru menyadari bahwa rasa iri ternyata bisa sangat rnengganggu hubungan kerjasama dalam tim dan perusahaan bisa dirugikan karena kehilangan orang baik dan potensial. Budi akhirnya pindah ke perusahaan lain. Ivan sendirii selama ini cenderung memilih teman-teman dekat yang tingkatnya jauh di bawah dia dalam usia, kedudukan, pendidikan, maupun kemampuan ekonomi. Namun, mereka tampaknya dapat dikendalikan dan diaturnya. Saya sangat mengharapkan penjelasan Ibu Dewi tentang persoalan iri hati ini. Harus diakui, saya sendiri kadang-kadang memiliki rasa iri, tapi tidak sampai sebegitu mengganggu diri sendiri maupun orang lain."
(Rusty, Yogya)
Jawab:
Perasaan Wajar
• Benarkah ada rasa iri yang sehat? Kata iri umumnya diartikan tidak sehat. Kalau kita ingat masa kanak-kanak dulu antara satu anak dengan yang lain, antara kakak dengan adik, bisa timbul perseteruan kuat karena salah satu ada yang iri.
Rasa iri yang timbul pada masa kanak-kanak bisa saja dikarenakan salah satu pihak melihat bahwa pihak lainnya mendapat atau mencapai sesuatu yang lebih baik atau lebih banyak daripada dia.
Rasa iri ini menjadi lebih kuat lagi apabila pada mereka ada perasaan atau anggapan bahwa orang lain tidak berhak atau pantas untuk mendapatkan sesuatu itu. Biasanya mereka yang iri itu menilai bahwa dirinya serba lebih dibandingkan dengan yang lain. Anak-anak yang memiliki rasa iri seringkali menunjukkan sifat-sifat yang kurang baik dalam berhubungan denga lingkungan. Dia bisa menunjukkan sikap permusuhan antara lain dengan tidak mau bicara, mencibir, dan mengolok-olok pihak yang membuatnya iri. Hanya saja, pada anak-anak jangka waktu permusuhan ini cepat berlalu.
Peristiwa seperti ini sering dijumpai pada anak-anak dan dianggap wajar karena mereka masih berada dalam masa perkembangan sosial dan emosional. Mereka masih sulit untuk bisa mengendalikan diri agar tidak menampilkan sikap permusuhan secara terbuka. Dan itu wajar saja.
Namun, jika sikap-sikap seperti yang ditunjukkan oleh anak-anak tadi masih bisa kita jumpai pada orang dewasa, apalagi sudah bekerja, kita dapat mengatakan bahwa dia sebenarnya belum dewasa.
Rasa iri memang bukan hanya milik anak-anak. Sampai tua, orang dewasa pun masih mungkin memiliki rasa iri. Yang seharusnya berbeda adalah cara mengatasi perasaan tersebut.
Sangat Mengganggu
• Kalau kita melihat pada kasus Ivan, rata-rata orang di sekitarnya menilai bahwa sikap dia kekanak-kanakan. Padahal, teman-teman yang di lingkungan kerjanya mengakui bahwa dia adalah orang yang produktif.
Ivan bahkan diakui sebagai orang yang cerdas, sehingga sangat disayangkan bahwa ia masih memiliki cara-cara yang tidak dewasa seperti itu. Selama sikap Ivan ini tidak mempunyai kaitan dengan masalah kerja sama, artinya kalau pekerjaan dia tidak ada hubungan dengan kepentingan pekerjaan dengan orang lain, sikap iri hati berlebihan itu tidak perlu dirisaukan.
Kita bisa mengatakan bahwa sifat kekanak-kanakannya adalah ciri khas dia yang tidak perlu dipermasalahkan. Namun, apabila sikap yang dia tunjukkan itu berdampak pada orang lain yang harus selalu bekerja sama dengan dia dalam satu kelompok, sikap Ivan ini perlu mendapat perhatian serius.
Mengapa demikian? Tak lain karena sikap yang ditampilkan akibat rasa iri pada dirinya itu sudah dapat digolongkan tidak sehat. Cara Ivan memperlakukan dan menghadapi kawannya, Budi, sudah tidak wajar lagi sebagai orang dewasa.
Budi sudah merasa sangat terganggu kalau harus bekerja sama dengan Ivan. Jelas hal ini akan berakibat pada kinerja yang tidak optimal. Bahkan bisa merugikan unit kerja yang bersangkutan.
Iri Positif
• Cukup banyak individu dewasa yang masih bisa mempunyai rasa iri kepada orang lain yang lebih berhasil, diakui, dan diperhatikan oleh orang-orang lain.
Namun, perasaan iri tersebut tidak menimbulkan sikap-sikap negatif bagi orang lain maupun bagi dirinya sendiri. Bahkan justrru sebaliknya perasan iri itu memacu dia untuk berusaha melakukan upaya-upaya konstruktif agar mendapatkan apa yang diperoleh oleh orang lain tadi.
Misalnya iri karena orang lain yang menurut dia tidak sepandai dirinya ternyata bisa mendapatkan promosi. Kondisi ini selain menimbulkan rasa iri ternyata mendorong atau menyadarkan dia untuk mencari tahu lebih jauh apa yang membuat orang tersebut dipromosikan dan bukan dirinya.
Bisa saja akhirnya dia mendapatkan jawaban bahwa orang lain tadi dipromosikan karena kreatif dan luwes yang ternyata kedua faktor tersebut tidak dimilikinya. Karena dia juga tetap ingin maju menyaingi rekan tadi, orang tersebut mulai saat itu mencoba menunjukkan keunggulan-keunggulannya secara lebih besar lagi. Inilah yang disebut iri positif atau sehat, lawan kata dari iri negatif atau yang tidak sehat, yang tak merugikan orang lain maupun diri sendiri.
Penanganan Khusus
• Kalau Ivan pada dasarnya memiliki perasaan iri kepada Budi dan betul bahwa sikapnya sudah mulai merugikan Budi dalam lingkungan kerjanya, sudah saatnya Ivan diberi penanganan atau pembimbingan lebih khusus.

Dalam hal ini orang yang tepat untuk membantu adalah yang cukup dekat atau atasan langsungnya. Tentu saja tidak dengan menuding bahwa dia telah bersikap buruk, melainkan mencoba menyadarkan bahwa kadang-kadang ada sikap-sikap kerja sama dia yang kurang positif. Bisa juga menyampaikannya sebagai umpan balik di saat yang paling tepat, misalnya ketika penilaian kerja (PK).
Jika Budi belum telanjur keluar atau jika Anda mengalami peristiwa seperti Budi yang menjadi objek iri hati, sebaiknya tetap berusaha berbesar hati datang kepada Ivan atau siapa pun teman Anda, untuk membicarakan atau mengungkapkan perasaan tersebut. Usahakan sebisanya agar persoalan tersebut dapat diselesaikan diantara Anda.@
Jumat, 02 Mei 2003, 12:19 WIB
Jakarta, Jum'at
Oleh: DR. Dewi Matindas, Psikolog

Seuntai Nasehat

Seuntai Nasehat
Ali bin Abi Thalib

Dosa terbesar adalah ketakutan
Rekreasi terbaik adalah bekerja
Musibah terbesar adalah keputusasaan
Keberanian terbesar adalah kesabaran
Guru terbaik adalah pengalaman
Misteri terbesar adalah kematian
Kehormatan terbesar adalah kesetiaan
Karunia terbesar adalah anak shalih
Sumbangan terbesar adalah partisipasi
Modal terbesar adalah kemandirian

MQ/ Edisi Khusus/ Vol 7/ Oktober 2006 M/ Ramadhan-Syawwal 1427 H/ halaman 3



Seuntai Nasehat
Syekh Musthafa as-Siba’i

Kunjungilah penjara sekali dalam seumur hidupmu agar engkau tahu betapa berharganya nikmat kebebasan
Kunjungilah pengadilan satu kali dalam satu tahun agar engkau tahu betapa berharganya kelakuanmu yang baik
Kunjungilah rumah sakit sekali dalam satu bulan agar engkau tahu betapa mahalnya nikmat kesehatan
Kunjungilah taman, kebun dan pepohonan sekali dalam seminggu agar engkau tahu betapa luar biasanya nikmat udara segar dan keindahan alam
Dan kunjungilah Tuhanmu (Allah Swt) setiap waktu agar engkau tahu betapa besar kasih dan sayang-Nya yang Dia (Allah Swt) curahkan kepadamu

MQ/ No.9/ Vol 7/ 7 – 20 September 2006 M/ 14 – 27 Sya’ban 1427 H/ halaman 3



Seuntai Nasehat
Sahalafus Shalih

Barang siapa meninggalkan berlebihan dalam berbicara maka ia akan memperoleh hikmah dalam lisannya
Barang siapa meninggalkan berlebihan dalam pandangan maka ia akan memperoleh kekhusyukan dalam ibadahnya
Barang siapa meninggalkan berlebihan dalam makan maka ia akan diberi kelezatan dalam ibadahnya
Barang siapa meninggalkan berlebihan dalam tertawa maka ia akan memperoleh kewibawaan
Barang siapa meninggalkan cinta dunia maka ia akan memperoleh cinta akherat
Barang siapa meninggalkan kesibukan terhadap aib orang lain maka ia akan memperoleh kesibukan memperbaiki aibnya sendiri

MQ/ No.11/ Vol 7/ 9 – 22 Nopember 2006 M/ 17 Syawwal – 1 Dzulqa’dah 1427 H/ halaman 3


Seuntai Nasehat
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah

Pandangan Mata

Menjaga pandangan mata menjamin kebahagiaan seorang hamba dunia akhirat
Memelihara pandangan mata memberi nuansa kedekatan seorang hamba dengan Rabb-nya
Menahan pandangan mata bisa menguatkan hati dan membuat orang lebih bahagia
Sungguh, menjaga pandangan akan menutup pintu masuk setan ke dalam hati


MQ/ No.11/ Vol 7/ 9 – 22 Nopember 2006 M/ 17 Syawwal – 1 Dzulqa’dah 1427 H/ halaman 3

Minggu, 22 Maret 2009

Sifat amanah

Sifat amanah

Tatkala Allah SWT menawarkan amanat (tugas-tugas keagamaan) kepada langit, bumi, dan gunung-gunung untuk dipikulnya, semuanya menolak. Mereka khawatir akan mengkhianatinya. Amanat itu lalu diemban oleh manusia. Namun manusia mudah melalaikannya; sungguh ia sangat zalim dan amat bodoh (baca Q. S. 33: 72). Kesediaan manusia memikul amanat merupakan sebuah pilihan yang menentukan. Keputusan Allah di akhirat kelak, antara lain bergantung pada sejauh mana amanat dibawa oleh manusia: Ia akan menyiksa orang munafik serta musyrik, dan mengampuni orang mukmin (baca Q. S. 33: 73). Amanat menjadi batu ujian bagi manusia. Agar berhasil menjalankan amanat, manusia harus mampu meneguhkan sifat amanah (tepercaya karena jujur dan bertanggung jawab) di dalam dirinya.

Sifat amanah akan mengantarkan seseorang kepada kedudukan mulia. Kehidupan Nabi SAW -- sungguh pun belum menjadi nabi -- adalah contohnya. Sebagai orang yang amin (tepercaya), di kala umurnya belum mencapai 25 tahun, beliau sudah diamanati oleh Khadijah untuk mengurus bisnisnya yang beroperasi hingga ke Negeri Syams (Suriah). Pada usia ke-35, para pemimpin suku Quraisy sepakat memberi beliau amanat menyelesaikan persengketaan soal siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad di tempatnya, di sudut Ka'bah. Tugas-tugas tadi diselesaikan dengan baik, sehingga layaklah beliau bergelar Al-Amin. Islam memandang sifat amanah sebagai bagian tak terpisahkan dari keimanan. Konsekuensi beriman adalah menaati semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Jadi, iman itu sendiri suatu amanat bagi seorang mukmin. Karenanya, Allah berpesan agar seorang mukmin senantiasa menunaikan amanat dan janganlah berkhianat. Firman-Nya, ''Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.'' (Q. S. 4: 58).

Pantulan dan jelmaan iman seseorang dapat tampak pada sikap dan sifat amanahnya di dalam menjalankan profesi, jabatan, atau kedudukan apa pun yang dipegangnya. Seorang hakim akan dikatakan amin, jika menjunjung keadilan dalam memutuskan perkara. Pejabat yang amin tentu mengutamakan pengabdian kepada rakyat dan negara. Dalam kehidupan bermasyarakat, sikap saling amanah merupakan kekuatan moral yang bukan hanya mampu menepis berbagai kecurangan dan penipuan, melainkan sanggup pula memacu etos amal yang produktif. ''Dunia,'' tutur Nabi SAW, ''tak akan mengancam manusia sepanjang empat perkara dipertahankan: memelihara amanat, berbicara benar, berperangai baik, dan berusaha secara bersih.'' - ahi

By Republika Newsroom
Kamis, 19 Maret 2009 pukul 10:42:00
http://www.republika.co.id/berita/38537/Sifat_amanah

Sabtu, 07 Maret 2009

KPK dan ITB Siapkan Mata Kuliah Antikorupsi

KPK dan ITB Siapkan Mata Kuliah Antikorupsi

BANDUNG--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) akan membuat sebuah mata kuliah khusus mengenai antikorupsi. Mata kuliah ini diberikan supaya lulusan ITB bisa memahami bahwa korupsi itu merusak bangsa.

''Kalau ITB memfasilitasi, KPK termasuk saya siap untuk mengajar ,''ujar Ketua KPK, Antasari Azhar, seusai menjadi pembicara dalam rangkaian peringatan Dies Natalis Emas ITB, Sabtu (7/3).

Menurut Antasari, banyak pihak yang selalu mengharapkan KPK untuk melakukan penindakan, atau penangkapan terhadap para pelaku korupsi. Padahal, kata Antasari, penindakan merupakan salah satu bagian dari kerja KPK.

Dijelaskan dia, KPK sangat berkepentingan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai korupsi. ''Korupsi itu bukan hanya sesuatu perbuatan yang menimbulkan kerugian negara saja. Banyak juga tindakan koruptif tapi tidak menimbulkan kerugian negara,''jelas dia.

Menurut dia, sedikitnya ada enam delik perbuatan korupsi yang terkait dengan upaya merugikan negara atau keuangan negara, yaitu delik pemberian suap, delik penggelapan dalam jabatan, delik pemerasan, delik perbuatan curang, delik yang berhubungan dengan kepentingan dalam pengadaan, serta delik gratifikasi.

Padahal, kata Antasari, banyak hal yang tidak merugikan keuangan negara tapi merupakan prilaku koruptif. ''Sangat tidak masuk akal, misalnya dalam persoalan upah pungut, pejabat yang memperoleh lebih besar,''jelas dia.

Dengan adanya mata kuliah antikorupsi ini, Antasari berharap, penanganan korupsi bisa dilakukan sejak awal dengan cara pencegahan, bukan penindakan.

Tawaran dari KPK mengenai mata kuliah antikorupsi ini langsung disambut baik oleh Rektor ITB, Prof DR Ir Djoko Santoso. Menurut dia, ITB akan segera berkonsultasi dengan KPK mengenai materi mata kuliah yang akan diberikan tersebut.

''Dalam waktu secepatnya, mata kuliah ini akan diberikan,''jelas Djoko.

Tapi, Djoko mengaku, ITB hanya bisa menempatkan mata kuliah tersebut dalam electif lecture ( mata kuliah pilihan,red). Setiap tahunnya, kata Djoko, ITB memberikan sembilan satuan kredit semester (SKS).

Dengan demikian, kata dia, mata kuliah ini bukan termasuk dalam kategori mata kuliah wajib. ''Jika mahasiswa menilai memerlukannya, mata kuliah ini bisa diambil,''jelas dia.

Ditambahkan Djoko, ITB akan menerapkan mata kuliah ini pada 2009. Tapi, kata dia, mata kuliah itu mulai diperkenalkan pada awal semester genap nanti.

Menurut Djoko, mata kuliah ini sangat diperlukan oleh para mahasiswa ITB. Pasalnya, kata Djoko, harusnya insinyur memang seseorang yang jujur. ''Kalau insinyur tidak jujur, bisa jadi banyak menciptakan mobil tapi pada nggak jalan,''ujar dia sambil mencontohkan.

Selain itu, kata dia, insinyur tidak boleh berbohong dalam menghitung angka-angka. Pasalnya, kata dia, jika terdapat ketidakjuuran dalam proses perhitungan, dampak yang ditimbulkan akan sangat besar. rfa/fif

By Republika Newsroom
Sabtu, 07 Maret 2009 pukul 14:34:00
Font Size A A A
EMAIL
PRINT
Facebook
http://www.republika.co.id/berita/35930/KPK_dan_ITB_Siapkan_Mata_Kuliah_Antikorupsi

Kamis, 05 Maret 2009

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

DALAM RANGKA MENYAMBUT KONFERENSI PGRI KABUPATEN JEMBER 16 – 17 APRIL 2005
Oleh : Mohammad Sholeh, SE

Carter V. Good, memberikan pengertian yang lebih luas tentang apa sebenarnya hakekat kepemimpinan itu yang dirumuskan dalam dua batasan :
- The ability and readiness to inspire, guide, direct, or manage others.
- The role of interpreter of interest and obyectives of a group, to grow up recognizing and accepting the interpreter as spokesman
Dari pendapat Good ini dapat ditegaskan bahwa pengertian kepemimpinan itu tidak lain daraipada kesiapan mental yang terwujud dalam bentuk kemampuan seseorang, memberikan bimbingan, mengarahkan dan mengatur serta mengelola orang lain agar mereka berbuat sesuatu. Kesiapan dan kemampuan itu pada situasi tertentu memberikan kemungkinan kepada pemimpin tersebut untuk memainkan peranan sebagai juru tafsir tentang kepentingan / minat dan tujuan kelompok atau tujuan-tujuan yang diinginkan untuk dicapai oleh sekelompok individu.

Karena kesiapan mental dan kemampuan dalam bertindak memainkan peranan-peranan tersebut, yang merupakan kelebihannya dari anggota-anggota kelompok, maka ia diakui dapat diterima oleh anggota-anggotanya sebagai pimpinan dikalangan mereka, sebagai juru bicara pada kelompok itu.

Sifat-sifat, kualitas kepribadian dan kemampuan-kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seseorang itu memungkinkan dia dapat berhasil mempengaruhi anggota-anggota ‘group’ nya. Karena kemampuan mempengaruhi daripada pemimpin itu, maka mereka dengan penuh kerelaan menerima tanggungjawab dan giat ambil bagian secara aktif pada setiap kegiatan kerja kelompok dimana ia bekerja akan berada di dalamnya.

Pengaruh pemimpin itu pada pihak lain dapat memperkembangkan hubungan kemanusiaan yang lebih baik, dapat mempengaruhi pertumbuhan sikap-sikap yang positif daripada individu-individu yang dipimpinnya. Dan yang paling penting ialah pengaruh kepemimpinannya sangat menentukan bagaimana kualitas kegiatan kerjasama dan kualitas hasil yang dapat dicapai oleh kegiatan kerjasama dalam situasi group itu.

Dengan demikian maka kepemimpinan yang dimiliki itu dapat merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi pembinaan hubungan-hubungan antar individu dalam kelompok, ‘morale’ kerja dan sikap-sikap anggota dan merupakan bantuan bagi peningkatan kualitas dan kegiatan kerja dalam lembaga yang dipimpinnya.

Sebagai satu kekuatan atau potensi adalah untuk :
- Mendorong orang pada suatu tindakan atau kegiatan dikalangan sekelompok individu.
- Membimbing kegiatan-kegiatan itu kepada satu sasaran atau arah tujuan tertentu.
- Memelihara dan mempertahankan serta meningkatkan kualitas kegiatan-kegiatan itu.
- Menyatukan keseluruhan usaha-usaha menuju sasaran tujuan yang sama.

Dengan menyebut ‘kepemimpinan dalam pendidikan’, maka disamping menjelaskan dimana kepemimpinan itu berada dan berperanan, tambahan kata ‘pendidikan’ dibelakang kata ‘kepemimpinan’ hendaknya menampakkan pula sifat-sifat atau ciri-ciri khusus kepemimpinan yang bersifat mendidik, membimbing dan ‘ngemong’ tetapi bukan memaksa dan menekan dalam bentuk apapun. Umpamanya dalam kepemimpinan pendidikan proses “mengarahkan” kurang dapat diterima sebab pengarahan adalah suatu penekanan atau paksaan dalam bentuk yang halus, suatu konsep yang harus dilaksanakan, dan kurang disadari umum akan efek-efek negatifnya.

Kata ‘pendidikan’ menunjukkan arti yang dapat dilihat dari dua segi yaitu :
- Pendidikan sebagai usaha atau proses mendidik dan mengajar seperti yang dikenal sehari-hari.
- Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah tentang hakekat dan kegiatan mendidik dan mengajar dari zaman ke zaman atau yang membahas prinsip-prinsip dan praktek-praktek mendidik dan mengajar dengan segala cabang-cabangnya yang telah berkembang begitu luas dan mendalam.

Oleh karena itu kepemimpinan pendidikan terdapat dan berperanan pada usaha-usaha yang berhubungan dengan kegiatan atau proses mendidik dan mengajar disatu pihak, dan pada pihak yang lain berhubungan dengan usaha-usaha pengembagan pendidikan sebagai satu ilmu dengan segala cabang-cabangnya dan ilmu-ilmu pembantunya.

Dari titik tolak itu, maka dapatlah dirumuskan pengertian ‘kepemimpinan dalam pendidikan’ sebagai satu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif didalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.

Dengan demikian jelaslah bahwa setiap usaha untuk mempengaruhi yang positif orang-orang yang ada hubungannya dengan pekerjaan mendidik dan mengajar, sehingga tujuan pendidikan dan pengajaran dapat dicapai dengan lebih baik, maka dapat dikatakan bahwa usaha itu melakukan peranan-peranan kepemimpinan pendidikan.

Proses realisasi kepemimpinan pendidikan pada umumnya dapat terlihat dalam bentuk kegiatan-kegiatan pimpinan antara lain sebagai berikut :
- Mempelopori usaha-usaha yang kreatif dalam kegiatan mendidik dan mengajar. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran sesuai dengan konsepsi-konsepsi pendidikan pengajaran modern dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan daerahnya, maka diperlukan tumbuhnya ide-ide dan cara yang kreatif, terutama dari pihak guru-guru pelaksana langsung pendidikan dan pengajaran. Adalah merupakan gejala umum didalam dunia pendidikan, bahwa guru-guru pada umumnya tetap berpegang teguh pada cara-cara yang tradisional dalam pelaksanaan tugas-tugas mendidik dan mengajar. Bilamana diantara sejumlah guru-guru pada satu sekolah umpamanya tampil guru-guru yang cakap dan penuh kreatif mencoba dan menemukan cara mendidik-mengajar yang lebih baik, dan lebih berhasil di dalam menyeleksi serta mengorganisir bahan-bahan dan cara-cara menyusun bahan pengalaman belajar bagi murid-muridnya dengan penuh kreatifitas dan ketekunannya, sehingga ia berhasil mempengaruhi guru-guru yang lain dalam cara-cara pelaksanaan tugas-tugas mereka, maka guru-guru pelopor pembaharuan itu telah melaksanakan fungsi kepemimpinan dikalangan teman-teman sekerja dan sejabatannya.
- Membimbing, mengatur, menggerakkan, mengkoordinir dan mendorong kegiatan-kegiatan dari mereka yang tergabung dalam lembaga-lembaga yang melaksanakan usaha-usaha mendidik dan mengajar seperti dalam lembaga persekolahan. Agar supaya kegiatan kerja para pelaksana pendidikan pengajaran itu berjalan teratur, penuh kerjasama, penuh kegairahan di dalam melaksanakan tugas-tugas jabatannya, dan agar supaya mereka selalu dapat memperoleh kesempatan untuk mempertumbuhkan pribadi dan jabatan mereka secara kontinyu, maka diperlukan adanya bimbingan bantuan, dorongan dan koordinasi yang baik. Kesemuanya usaha itu diarahkan kepada peningkatan atau perbaikan pendidikan dan pengajaran, baik yang bersifat nasional. Termasuk dalam golongan ini misalnya kegiatan pimpinan yang dilakukan oleh kepala-kepala sekolah, kepala-kepala kantor pembinaan pendidikan,dan seterusnya sampai kepada tingkat kementrian pendidikan nasional.
- Memberikan sumbangan yang berarti dalam kegiatan dan penemuan-penemuan dibidang ilmu pendidikan dan pengajaran. Hal ini misalnya dalam bentuk penemuan hasil-hasil penelitian dan percobaan-percobaan (Experiment) dibidang ilmu pendidikan dan pengajaran yang mengemukakan konsepsi-konsepsi dan pandangan-pandangan baru bagi perkembangan dunia pendidikan dan yang mempengaruhi perbaikan pengajaran secara lebih positif, lebih baik mutunya. Hasil-hasil penemuan itu misalnya disebar luaskan dalam bentuk karangan-karangan, atau media-media/mimbar ilmiah lainnya sehingga dapat mempengaruhi pikiran-pikiran, sikap dan cara-cara kerja para pelaksana pendidikan pengajaran. Termasuk di dalam kegiatan ini misalnya yang dilakukan oleh Profesor-profesor dan ahli-ahli, para penyelidik untuk memperluas segala cabang-cabang dan ilmu-ilmu pembantunya. Membimbing, mengatur, mendorong, menggerakkan dan mengkoordinir individu-individu yang tergabung di dalam lembaga-lembaga yang berfungsi memajukan dan menyebar luaskan pengetahuan tentang pendidikan dan pengajaran. Yang termasuk disini misalnya kegiatan-kegiatan pimpinan yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan, Lembaga Penelitian Pendidikan dan Pengajaran, Dosen, para pendidik “profesional”/ guru di dalam lembaga-lembaga penelitian, sekolah itu memerlukan bimbingan, dorongan dan koordinasi yang baik, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya demi kemajuan perkembangan dan penyebarluasan ilmu pendidikan dalam rangka perbaikan pendidikan-pengajaran secara keselurhan.

Penulis adalah guru SMKN 1 Sukorambi, Ketua Cabang PGRI Kecamatan Sukorambi dan saat Konferensi Kabupaten Jember 2005 ini sebagai salah satu anggota Panitia Pemilih dan Pendamping Sidang-sidang Komisi
Masa kecil penulis dilahirkan di desa kertonegororo yang dulu disebut kemunigsari kidul kecamatan jenggawah, dg sekolah di SD Tegalgayam sekarang SD Kertonegoro…..kemudian melanjutkan ke SMP Islam Ambulu, yang selanjutkan ke SMT Pertanian Negeri Jember, yang sekarang dikenal dengan SMKN 1 Sukorambi Jember, berikutnya melangkahkan kakinya ke Pendidikan Guru Kejuruan Pertanian (PGKP) di Institut Pertanian Bogor (IPB) selama tiga tahun. Dan juga pernah belajar Manajemen sehingga berhak menggunakan embel-embel SE
Tulisan ini sengaja dibuat untuk salah satu calon Ketua (F1)dan seluruh anggota PGRI se Kabupaten Jember serta saudaraku peserta Konferensi yang berbahagia
Siapa lagi calon ketua itu adalah Saudarakita RAHMATULLAH, S.Pd, yang kita kenal sebagai pembaharu, pejuang yang gigih dalam membela kepentingan anggota PGRI, yang saat orang lain ketakutan dengan rumitnya masalah guru maka saudarakita RAHMATULLAH,S.Pd maju dengan potensi diri dan keyakinan mendobrak kesulitan yang dialami guru. Ketua PGRI kedepan masih menggunakan Program yang disusun oleh peserta konferensi, oleh karena itu calon ketua bukan hanya pinter berkhayal/berangan-angan atau berkonsep-ria, tapi orang yang bisa mendengar dan melaksanakan apa yang diinginkan dan yang telah disusun dalam Program Kerja oleh peserta koferensi tercinta, siapa dia? Pasti akan dijawab dengan sebuah nama saudarakita “RAHMATULLAH”. Dari nama saja pasti orang Jember mengerti,paham dan cocok, apalagi kalau ditanyakan kepada Kyai, ulama, ustad, santri, siswa, murid dan guru, maka pastilah nama itu yang paling cocok dan disukai di Jember
Selamat berkonferensi dan tulis nama saudarakita “RAHMATULLAH, S.Pd” pada kartu pemilih yang akan dibagikan oleh panitia pemilih pada hari Minggu, 17 April 2005

Batu-batu Kecil di Perut Rasulullah

Batu-batu Kecil di Perut Rasulullah

Suatu saat Rasulullah SAW mengimami salat isya. Tiap kali menggerakkan badannya untuk sujud atau rukuk, terdengar bunyi kletak-kletik seperti tulang-tulangnya berkeretakan. Para makmum cemas, menyangka beliau sedang sakit keras. Maka, seusai salat, Umar bin Khatthab bertanya, ''Apakah engkau sakit wahai kekasih Allah?''

''Tidak, aku sehat walafiat,'' sahut Nabi. ''Tapi mengapa tiap kali kau gerakkan tubuhmu, tulang-tulangmu berkeretakan. Pasti engkau sakit.'' ''Tidak, aku segar bugar,'' masih jawab Nabi.

Namun, lantaran para sahabat kelihatan makin khawatir, beliau lantas membuka jubahnya. Tampak oleh para sahabat, Nabi mengikat perutnya yang kempes dengan selempang kain yang diisi batu-batu kecil untuk menahan rasa lapar. Batu-batu itulah yang mengeluarkan bunyi kletak-kletik. Umar memekik, ''Ya Rasul, alangkah hina kami dalam pandanganmu. Apakah kau kira jika kau katakan lapar, kami tidak bersedia menyuguhkan makanan bagimu?''

Rasul menggeleng seraya tersenyum. Lalu, ''Umar, aku tahu kalian para sahabat sangat mencintaiku. Tapi di mana akan kuletakkan mukaku di hadapan Allah, apabila sebagai pemimpin justru aku membikin berat orang-orang yang kupimpin?'' ujarnya. ''Biarlah aku lapar, supaya manusia di belakangku tidak terlalu serakah sampai menyebabkan orang lain kelaparan,'' lanjut Nabi SAW.

Kejadian kecil seperti dimuat dalam The Stories of Sahabah itu sudah 14 abad berlalu. Kini kelaparan masih menghantui sebagian penduduk dunia. Lalu, apakah Tuhan tidak pandai menyediakan rezeki secara adil kepada segenap makhluk-Nya? Gugatan semacam itu, tentu hanya muncul dari mulut orang-orang kafir, sebagaimana disitir dalam Surah Yasin.

Tuhan Maha Bijaksana, Tuhan Maha Penyayang, rahmatNya tersebar merata. Kalau kelaparan masih bercokol di bumi, tak lain lantaran masih ada orang-orang serakah yang menguasai jatah lebih banyak untuk keperluan yang sedikit. Sabda Nabi SAW, ''Limadza tabnuna ma la taskununa? Limadza tuktsiruna ma la takkuluna? (Mengapa kalian membangun yang tak kalian tempati? Mengapa kalian menimbun banyak, padahal tak kalian makan?) ''

Atau, menurut pemimpin muslim Pakistan, Muhammad Ali Jinnah, ''This world is enough for every man's needs, but it is not enough for a man's greed. (Dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh manusia, tetapi takkan pernah cukup untuk memuaskan ketamakan seorang manusia yang serakah).'' - ahi

By Republika Newsroom
Selasa, 03 Maret 2009 pukul 11:36:00
CORBIS/ILUSTRASI
http://www.republika.co.id/berita/35067/Batu_batu_Kecil_di_Perut_Rasulullah

Korupsi dan Kolusi

Korupsi dan Kolusi

Ketika Zulaikha menggoda Yusuf, ia menutupkan kain ke atas wajah berhala yang biasa disembahnya. ''Wahai Zulaikha, engkau malu di hadapan seonggokan batu, maka tidakkah aku mesti malu di hadapan Dia yang menciptakan tujuh lapis langit dan bumi,'' kata Yusuf. Dari peristiwa ini, Imam Al-Ghazali mengajak kita agar dalam setiap denyut kehidupan kita merasakan kehadiran Allah, yang selalu mengamati dan mengawasi kita, di mana pun kita berada. Karena hanya orang-orang yang berimanlah yang menyadari bahwa mereka datang ke dunia ini untuk menyelenggarakan suatu lalu lintas ruhaniah. Perolehan atau kerugian hanya membawa dua konsekuensi: neraka atau surga.

Merasa malu dan takut kepada Allah, serta merasakan kehadiranNya setiap saat, merupakan langkah pencegahan paling efektif untuk menangkis segala kejahatan dan penyelewengan, termasuk korupsi dan kolusi yang tentu saja dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Karena ini menyangkut masalah etika moral atau akhlak, seorang hamba di hadapan Tuhannya, bahkan terhadap dirinya, bangsa dan negaranya.

Karena itulah Majelis Ulama Indonesia (MUI), ketika menyatakan keprihatinannya yang sangat mendalam terhadap korupsi dan kolusi yang semakin meningkat di berbagai bidang dan kalangan, mengaitkannya dengan masalah etika moral atau akhlak dari para pelakunya. Islam sendiri mengajarkan kepada kita agar hidup kita di dunia meraih keutamaan-keutamaan bagi diri kita sendiri, dan agar kita berakhlak dengan yang baik -- menghiasi diri kita dengan sifat-sifat yang baik -- berlaku jujur termasuk tidak melakukan korupsi dan kolusi. Bukankah Nabi sendiri menyatakan, bahwa ''Aku diutus untuk menyempurnakan ahlak.'' Dan oleh Allah kita diperintahkan untuk meniru ahlak Nabi.

Islam tidak mentolerir dan mengutuk pelaku-pelaku penyelewengan, termasuk korupsi dan kolusi, serta menilai para pelakunya itu telah mencampakkan etika moral yang sangat dijunjung tinggi oleh agama. ''Orang yang memberikan sogokan, yang menerimanya dan yang menjadi perantaranya, semuanya akan masuk neraka,'' kata Nabi. Para pakar sosiologi dan hukum menilai bahwa perilaku korupsi dan segala jenis penyelewengan semacam itu akan merusak tatanan sosial dan kehidupan masyarakat apabila telah membudaya. Apalagi para pelakunya sendiri, seperti yang dinyatakan MUI umumnya orang-orang yang status sosial ekonominya sudah cukup mapan.

Islam memandang orbit kehidupan manusia lebih luas dari kebahagiaan material dunia, dan tidak membenarkan apabila karena kita mencintai harta atau kedudukan, kita mencampakkan nilai-nilai moral sehingga terjerums ke dalam kejahatan. Menurut Islam, terpikat dalam keriaan material dan melalaikan kebahagiaan spiritual, tidaklah lebih dari malapetaka. Karena itulah kita mengharapkan agar Pemerintah lebih tegas lagi dalam menindak para pelaku kejahatan ini, sesuai dengan harapan MUI dan masyarakat. - ahi

CORBIS/ILUSTRASI
By Alwi Shahab
Rabu, 04 Maret 2009 pukul 11:12:00
http://www.republika.co.id/berita/35287/Korupsi_dan_Kolusi

Kamis, 26 Februari 2009

JOB DISCRIPTION

JOB DISCRIPTION
KEPALA SEKOLAH

1. Menyusun program kerja sekolah (semester, tahunan & lima tahun)
2. Menyusun RAPBS
3. Mengkoordinir perencanaan & pelaksanaan RAPBS
4. Mengkoordinir kegiatan UNAS/UN, uji kompetensi & penerimaan siswa baru
5. Mengelola, membina & mengawasi pelaksanaan proses belajar mengajar
6. Mengkoordinir kegiatan kerjasama dengan pihak dunia usaha/dunia industri
7. Mempromosikan sekolah
8. Membina unit produksi & koperasi
9. Merencanakan & membina pengembangan profesi dan karier staf
10. Mengkoordinir pelaksanaan bimbingan kejuruan
11. Merencanakan pengembangan, pendayagunaan dan pemeliharaan sekolah
12. Menyelenggarakan administrasi sekolah (keuangan, ketenagaan, kesiswaan, sarana/prasarana, dan kurikulum) yang efektif dan efisien
13. Mengkoordinir pengembangan kurikulum yang inovatif dan produktif
14. Memimpin rapat-rapat di sekolah
15. Mengevaluasi program kerja sekolah
16. Membuat DP3 untuk guru dan karyawan
17. Mengajar 6 jam per minggu
18. Melaksanakan & mewakili kebijakan dikmenjur & dinas pendidikan sesuai proporsinya

JOB DISCRIPTION
WK. KURIKULUM

1. Memasyarakatkan dan mengembangkan kurikulum melalui (inovasi, standarisasi, dan penyusunan program bersama dunia kerja/dunia industri)
2. Menyusun program pengajaran (mingguan, bulanan, semesteran, tahunan) dan mengkoordinasikan pelaksanaannya
3. Menganalisis ketercapaian target kurikulum
4. Mengkoordinir pengembangan kurikulum
5. Mengkoordinir kegiatan belajar mengajar, tugas guru, jadual diklat, evaluasi belajar dan sebagainya
6. Mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan UNAS/ UN, uji kompetensi dan sebagainya
7. Menyusun kreteria kenaikan kelas dan persyaratan kelulusan, bersama ketua jurusan dan yang terkait
8. Mengarahkan penyusunan rencana pemelajaran
9. Menggali materi-materi untuk penyesuaian kurikulum dan program magang bersama ketua jurusan
10. Mengkoordinasikan pembinaan guru/karyawan melaui penugasan magang/OJT, pelatihan/penataran, seminar, lokakarya dan lain-lain
11. Melaksanakan administrasi kurikulum
1. Membuat laporan berkala
12. Mengajar sebanyak 6 jam pelajaran per minggu
13. Mewakili kepala sekolah dalam hal-hal tertentu dan atau bila kepala sekolah berhalangan


JOB DISCRIPTION
WK. KESISWAAN

2. Menyusun program kerja dan mengoordinasikan pelaksanaan pembinaan kesiswaan (bulan, semester, tahunan)
3. Menyusun program kerja lingkungan hidup (kebersihan, keindahan, kenyamanan, dll)
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan calon siswa teladan, penerima beasiswa/bantuan khusus murid, lomba keterampilan siswa, karya ilmiah remaja dan paskibraka
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan pengurus osis, pramuka, pecinta alam, palang merah remaja dan koperasi sekolah
6. Membimbing, mengawasi kegiatan osis, pramuka, pecinta alam, palang merah remaja dan koperasi sekolah
7. Mengkoordinir perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kesiswaan di luar sekolah
8. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan kesiswaan
9. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan terhadap kesulitan belajar siswa
10. Membina pelaksanaan kegiatan upacara
11. Melaksanakan administrasi dan dokumentasi kegiatan pembinaan kesiswaan
12. Mengkoordinir ketertiban, kedisiplinan dan sikap mental siswa
13. Membuat laporan berkala
14. Mengajar sebanyak 6 jam pelajaran per minggu
15. Mewakili kepala sekolah dalam hal-hal tertentu dan atau bila kepala sekolah berhalangan


JOB DISCRIPTION
WK. SARANA

1. Menyusun program kerja perbaikan, perawatan/pemeliharaan, pemanfaatan, pengembangan dan penghapusan sarana/ prasarana (bulanan, semester, tahunan)
2. Mengkoordinir pelaksanaan inventarisasi sarana/prasarana
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengadaan bahan perlengkapan sekolah
4. Mengkoordinasikan perbaikan, perawatan/pemeliharaan, pemanfaatan sarana/ prasarana, pengembangan dan penghapusan sarana/prasaran
5. Mengkoordinir pengawasan penggunaan sarana/prasarana
6. Mengkoordinir evaluasi penggunaan sarana/prasarana
7. Melaksanakan administrasi sarana/prasarana
8. Membuat laporan berkala
9. Mengajar sebanyak 6 jam pelajaran per minggu
10. Mewakili kepala sekolah dalam hal-hal tertentu dan atau bila kepala sekolah berhalangan


JOB DISCRIPTION
WK. HUMAS

1. Menyusun program kerja hubungan masyarakat terutama dunia usaha/dunia industri
2. Mengkoordinasikan pembuatan peta dunia usaha/dunia industri yg relevan
3. Mempromosikan sekolah dan mengkoordinir penelusuran tamatan
4. Merencanakan program praktik kerja industri
5. Mengkoordinir pelaksanaan praktik kerja industri
6. Mengkoordinir nara sumber/guru tamu
7. Melaksanakan administrasi humas
8. Membuat laporan berkala
9. Mengajar sebanyak 6 jam pelajaran per minggu
10. Mewakili kepala sekolah dalam hal-hal tertentu dan atau bila kepala sekolah berhalangan


JOB DISCRIPTION
Pembina Osis

1. Menyusun program kerja OSIS dan kegiatan ekstra kurikuler secara teknis sesuai bidangnya
2. Melaksanakan kerjasama dengan guru, wali kelas, BP dan ketua jurusan dalam peningkatan pembinaan kesiswaan
3. Menggali potensi dan memberikan bimbingan sehingga siswa mampu mengembangkannya di sekolah
4. Memberikan bimbingan dan latihan secata kontiyu sesuai bidangnya sehingga berprestasi
5. Mengevaluasi hasil bimbingan dan latihan terhadap prestasi yang dicapai
6. Melaporkan hasil evaluasi kepada wk. Kesiswaan atau kepala sekolah secara berkala





JOB DISCRIPTION
Ketua Jurusan

1. Mengkoordinasikan penyusunan program kerja jurusan (bulanan, semester, tahunan) berdasarkan program kerja sekolah
2. Mendalami dan mengembangkan kurikulum, sesuai dengan jurusannya
3. Mengkoordinasikan pengadaan dan penggunaan bahan praktek, sarana dan fasilitas belajar lain di jurusannya
4. Mengkoordinasikan dan menyusun jadual penggunaan ruang praktek (bengkel, lab, kandang, lahan dan lain-lain)
5. Memonitor tugas guru yang mengajar dijurusannya
6. Mengawasi ketertiban dan kelancaran PBM di jurusannya, baik teori maupun praktek
7. Melakukan analisis evaluasi terhadap keberhasilan PBM siswa dan guru di jurusannya
8. Mengembangkan unit produksi di jurusannya
9. Merencanakan penempatan siswa prakerin
10. Menyusun pembimbing prakerin di jurusannya
11. Melaksanakan administrasi di jurusannya
12. Memimpin rapat-rapat di jurusannya
13. Menyusun laporan rutin dan berkala kepada kepala sekolah
14. Mengajar 18 jam pelajaran per minggu
15. Melaksanakan seluruh kebijakan kepala sekolah sesuai jurusannya


JOB DISCRIPTION
Bimbingan Penyuluhan

1. Menyusun Program kerja BP (bulanan, semester dan tahunan)
2. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada siswa secara individu, kelompok dalam penigkatan kemampuan belajar
3. Membimbing siswa dalam mengenal lingkungan dan dunia usaha/dunia industri
4. Memberikan motivasi bekerja dan belajar keras dalam mencapai tujuan
5. Bersama wali kelas meningkatkan siswa berprestasi dan mencarikan solusi bagi siswa yang belum berprestasi
6. Melakukan analisis bagi siswa berprestasi dan siswa yang bermasalah atas prestasinya
7. Mengadakan home visit ke orang tua siswa
8. Meningkatkan ketertiban, kedisiplinan dan rasa tanggungjawab sebagai siswa
9. Bersama BKK membantu siswa memperoleh pekerjaan
10. Menyusun laporan rutin dan berkala kepada kepala sekolah
11. Melaksanakan administrasi BP sesuai standart mutu BP
12. Mengajar 12 jam pelajaran ke-BP-an per minggu
13. Menyusun statistik situasi siswa yang berprestasi dan bermasalah
14. Melaksanakan seluruh kebijakan yang ditentukan oleh sekolah



JOB DISCRIPTION
Wali Kelas

1. Memahami karakter siswa di kelas yang diasuhnya
2. Membuat peta prestasi dan peta kerawanan dikelasnya
3. Membantu kesulitan siswa dalam belajar
4. Menjalin hubungan yang harmonis dengan orang tua siswa
5. mengadakan home visit bila diperlukan
6. Mengingatkan secara rutin dan berkala kepada siswa atas kewajiban pembayaran sekolah (PMS & DPP)
7. Mengisi raport dan memberikan kepada orang tua siswa
8. Membina, mengawasi, mengatur dan menilai siswa dalam kegiatan jum’at bersih
9. Menanamkan dan membina budi pekerti yang baik kepada siswa
10. Mengajar 18 jam per minggu
11. Melaporkan keadaan siswa secara rutin atau berkala kepada Wk. Kesiswaan atau Kepala sekolah

Selasa, 24 Februari 2009

RPP Pengoperasian alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Mata Pelajaran : Pengoperasian Alat Mesin Penanganan Hasil Pertanian ( PAM PHP)
Kelas / Semester : 11/gasal/genap
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : Pengoperasian alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih)
Kompetensi Dasar : Mengoperasikan alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih)
Indicator : Mampu mengoperasikan alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih)

I Tujuan Pembelajaran :

1 siswa dapat menjelaskan macam, jenis dan fungsi alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih)
2 siswa dapat menyebutkan bagian-bagian alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih)
3 siswa dapat menjelaskan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih)
4 siswa dapat mengoperasikan alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih) sesuai prosedur
5 siswa mampu bekerja sesuai dengan keselamatan kerja

II Materi Ajar

Pembersih dengan angin
Alat ini berfungsi untuk membersihkan beras atau gabah dari sekam, gabah hampa atau kotoran ringan lainnya.
Alat ini terdiri dari bagian-bagian :
1. dumping rubber
2. kipas angin (winnower fan)
3. pengatur angin (wind adjusting)
4. lubang pengatur udara untuk penyedot sekam (air inlet opening for suction husk exhauster)
5. penyedot sekam keluar (suction husk exhauster)
6. pulley
Pembersih dengan air
a. pembersih buah kopi
- pada prinsipnya alat ini terdiri dari sebuah bak yang berbentuk kerucut terbalik yang dilengkapi dengan alat penyiram
- pembersih secara gravitasi digunakan untuk mencuci lender yang terdapat pada permukaan biji kopi setelah mengalami fermentasi
b. cara kerjanya
- masukkan buah kopi kedalam tangki dan alirkan air
- buah-buah yang hampa akan terapung dan akan keluar melalui pintu pengeluaran
- kotoran-kotoran yang berat seperti pasir, Lumpur atau logam akan tenggelam kebawah dan keluar melalui lubang khusus
- buah kopi yang baik akan tenggelam ditengah dan keluar menuju ke pulper coffe (pengupas kulit kopi)
c. pemeliharaan
- bersihkan alat ini dari sisa-sisa kotoran setelah digunakan
- jagalah aliran air pada waktu alat bekerja
Pembersih dengan air bersikat
Alat ini terdiri dari suatu konveyor sabuk dan sendokan. Melalui konveyor ini buah-buah atau hasil pertanian lainnya dapat berpindah-pindah sesuai dengan sikat yang selalu berputar membersihkan buah atau hasil pertanian lainnya. Dibagian atas dari konveyor terdapat pipa-pipa untuk pengeluaran air.
Pembersih dengan menggunakan penyemprot air
- alat ini dapat terdiri dari sebuah konveyor sabuk yang berjalan dan dilengkapi dengan beberapa nozel untuk penyemprotan air
- atau berupa pompa, yang airnya dialirkan melalui pipa-pipa yang dipanaskan, sehingga akan diperoleh penyemprotan dengan air panas
Ayakan
Alat pemisah ini untuk memisahkan beras pecah kulit dari gabah yang masih bercampur,
Roller
Roller ini berguna untuk memisahkan butiran-butiran menjadi berbagai fraksi, yang pemisahannya berdasarkan ukuran dan bentuk lubang ayakan
Penyaring Aci
Saringan ini dipergunakan pada pabrik pembuat aci, yang menggunakan system tromol segi enam
Pemisah Magnetik dan Elektrik
Pemisah ini dipergunakan untuk memisahkan hasil-hasil pertanian dari kotoran-kotoran yang terdiri dari logam atau kotoran yang dapat tertarik oleh kekuatan magnit.
Ada tiga macam yaitu berbentuk drum, pulley dan magnit basah
Sentrifuge
Alat ini dipergunakan untuk memisahkan zat berlarut dengan pelarutnya. Pemisahan ini biasanya hanya terbatas pada pemisahan cairan, baik yang setrifuge tangan (hand centrifuge), pemisah sentrifugal (centrifugal decanter) dan sentrifusi tabung (tubular centrifuge)
Ayakan Berputar (revolving screen)
Saringan ini merupakan suatu tabung silinder yang dapat berputar pada sumbunya dan kedudukan silinder sedikit miring. Alat ini dipergunakan untuk memisahkan campuran butiran-butiran yang menjadi berbagai fraksi yang diameternya seragam dalam tiap-tiap fraksi.

III Metode Pembelajaran
• ceramah
• tanyajawab
• diskusi
• demonstrasi
• kerja kelompok
• proyek
• tugas
• praktikum

IV Langkah-langkah Pembelajaran
1 Kegiatan Awal
- ucapan salam
- melakukan presensi siswa
- menyapaikan pokok materi
- pre tes secara lisan
2 Kegiatan Inti
- menerangkan tentang teori dasar pindah panas
- menerangkan macam, jenis dan fungsi alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih)
- menerangkan bagian-bagian alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih)
- menerangkan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih)
- menerangkan dan memperagakan cara pengoperasikan alat mesin pemisah (sortasi, grading, pembersih) sesuai prosedur
- menerangkan keselamatan kerja
3 Kegiatan Akhir
- pos tes secara lisan
- pemberian tugas
- ucapan salam
V Alat / Bahan Pembelajaran
Alat Pembelajaran
• Paddy separator
• Ayakan
• Penyemprot air panas

Bahan Pembelajaran
• Bentuk, Macam dan fungsi
• Prinsip dan mekanisme kerja
• Spesifikasi dan bagian-bagian
• Gangguan dan cara mengatasi
• Keselamatan kerja
• Sifat dan bhp
• Persiapan bhp
• Karakteristik alat mesin
• Langkah kerja
• Penyetelan
• Factor-faktor yang mempengaruhi
• Perawatan berkala
• Pengecekan dan penyetelan
• Penyebab kerusakan dan akibatnya
• Teknik perbaikan
• Peraturan keselamatan kerja

VI Penilaian :

1). Tes Lisan
Jelaskan , tunjukkan, Bentuk, Macam, fungsi, Prinsip, mekanisme kerja, Spesifikasi, bagian-bagian, Gangguan, cara mengatasi dan Keselamatan kerja !

2). Tes Tulis

Sukorambi, 13 Nopember 2010
Kepala Sekolah Guru


Drs. Rinoto, M.Si. Mohammad Sholeh
Nip: Nip. 131470348

RPP Mengoperasikan alat mesin pemipil jagung

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Mata Pelajaran : Pengoperasian Alat Mesin Penanganan Hasil Pertanian ( PAM PHP)
Kelas / Semester : 11/gasal/genap
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : Mengoperasikan alat mesin pemipil jagung tipe piringan
Kompetensi Dasar : 1. Mempersiapkan pekerjaan pemipilan jagung
2. Memasang piringan
3. Mengoperasikan alat mesin pemipil jagung tipe piringan
4. Menyelesaikan pekerjaan dan merawat alat mesin pemipil jagung tipe piringan
Indikator :

1) Prosedur pemeriksaan kondisi dan kelengkapan alat mesin pemipil jagung tipe piringan dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk
2) Kesiapan alat mesin pemipil jagung tipe piringan diperiksa secara teliti
3) Alat mesin pemipil jagung tipe piringan dibawa dari garasi ke lahan dengan benar
4) Kondisi jagung dikenali dengan baik untuk meningkatkan efisiensi pengoperasian alat mesin
5) Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan dan kecelakaan diidentifikasi dan diambil tindakan sesuai prosedur keselamatan kerja
6) Prosedur pemasangan piringan dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk
7) Alat mesin pemipil jagung tipe piringan diidentifikasi dan dibedakan berdasarkan spesifikasi teknis dan kapasitas.
8) Karakteristik piringan diidentifikasi dan dibedakan berdasarkan spesifikasi teknis dan kapasitas
9) Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan dan kecelakaan diidentifikasi dan diambil tindakan sesuai prosedur keselamatan kerja
10) Prosedur pengoperasian alat mesin pemipil jagung tipe piringan dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk.
11) Alat mesin pemipil jagung tipe piringan dioperasikan dengan benar dengan meminimalkan kehilangan waktu kerja
12) Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan dan kecelakaan diidentifikasi dan diambil tindakan sesuai prosedur keselamatan kerja
13) Kondisi akhir pemipilan jagung diperoleh sesuai standar
14) Prosedur perawatan alat mesin pemipil jagung tipe piringan dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk
15) Alat mesin pemipil jagung tipe piringan diperiksa secara teliti, terutama pada bagian yang bergerak relatif
16) Kerusakan ringan segera diperbaiki agar alat mesin pemipil jagung tipe piringan berfungsi dengan baik dan layak untuk dioperasikan
17) Mengisi formulir laporan pekerjaan yang telah ditentukan

I Tujuan Pembelajaran :

1) siswa dapat memahami teori dasar pemipil jagung tipe piringan
2) siswa dapat menjelaskan macam, jenis dan fungsi alat mesin pemipil jagung tipe piringan
3) siswa dapat menyebutkan bagian-bagian alat mesin pemipil jagung tipe piringan
4) siswa dapat menjelaskan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin pemipil jagung tipe piringan
5) siswa dapat mengoperasikan alat mesin pemipil jagung tipe piringan sesuai prosedur
6) siswa mampu bekerja sesuai dengan keselamatan kerja

II Materi Ajar
PEMIPIL JAGUNG
IFungsi
Untuk melepaskan biji jagung dari janggelnya

IIBagian – bagian Alat
1. Hopper ~ untuk menampung bahan
2. Silrnoir / ruang pemipil ~ untuk memipil jagung dan memisahkan dari kotoran dan janggel
3. Saluran penggeluaran hasil pemipilan ~ untuk menampung jagung yang dipipilkan
4. saluran pengeluaran janggel ~ menampung pengeluaran dari pada janggel

IIIPrinsip Kerja
Pemipilan jagung oleh silinderbewrgigi yang berputar

IVMekanisme Kerja
1. menyiapkan alat dan bahan
2. menghidupkan motor
3. memasukkan tongkol jagung
4. menampung hasil jagung pipilan dan janggel
5. setelah selesai dibersihkan

V 
Gangguan Kerja






VI
Cara mengatasi







VIIKeselamatan kerja
VIIISpesifikasi Alat
IXData lain

III Metode Pembelajaran
• ceramah
• tanyajawab
• diskusi
• demonstrasi
• kerja kelompok
• proyek
• tugas
• praktikum

IV Langkah-langkah Pembelajaran
1 Kegiatan Awal
- ucapan salam
- melakukan presensi siswa
- menyapaikan pokok materi
- pre tes secara lisan
2 Kegiatan Inti
- menerangkan tentang teori dasar pemipil jagung tipe piringan
- menerangkan macam, jenis dan fungsi alat mesin pemipil jagung tipe piringan
- menerangkan bagian-bagian alat mesin pemipil jagung tipe piringan
- menerangkan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin pemipil jagung tipe piringan
- menerangkan dan memperagakan cara pengoperasikan alat mesin pemipil jagung tipe piringan sesuai prosedur
- menerangkan keselamatan kerja
3 Kegiatan Akhir
- pos tes secara lisan
- pemberian tugas
- ucapan salam

V Alat / Bahan Pembelajaran

Alat Pembelajaran
1. pemipil jagung tipe piringan
2. kelengkapannya


Bahan Pembelajaran
• Bentuk, Macam dan fungsi
• Prinsip dan mekanisme kerja
• Spesifikasi dan bagian-bagian
• Gangguan dan cara mengatasi
• Keselamatan kerja
• Sifat dan bhp
• Persiapan bhp
• Karakteristik alat mesin
• Langkah kerja
• penyetelan
• Factor-faktor yang mempengaruhi
• Perawatan berkala
• Pengecekan dan penyetelan
• Penyebab kerusakan dan akibatnya
• Teknik perbaikan
• Peraturan keselamatan kerja

VI Penilaian :

1). Tes Lisan

Jelaskan , tunjukkan, Bentuk, Macam, fungsi, Prinsip, mekanisme kerja, Spesifikasi, bagian-bagian, Gangguan, cara mengatasi dan Keselamatan kerja !

2). Tes Tulis

Sukorambi, 13 Nopember 2010
Kepala Sekolah Guru


Drs. Rinoto, M.Si. Mohammad Sholeh
Nip: .......... Nip 131470348

RPP Pengoperasian alat mesin pembungkus dan pengemas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Mata Pelajaran : Pengoperasian Alat Mesin Penanganan Hasil Pertanian ( PAM PHP)
Kelas / Semester : 11/gasal/genap
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : Pengoperasian alat mesin pembungkus dan pengemas
Kompetensi Dasar : Mengoperasikan alat mesin pembungkus dan pengemas
Indicator : Mampu mengoperasikan alat mesin pembungkus dan pengemas

I Tujuan Pembelajaran :

1 siswa dapat menyebutkan fungsi mesin alat pembungkus dan pengemas
2 siswa dapat menjelaskan macam, jenis mesin alat pembungkus dan pengemas
3 siswa dapat menyebutkan bagian-bagian alat mesin pembungkus dan pengemas
4 siswa dapat menjelaskan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin pembungkus dan pengemas
5 siswa dapat mengoperasikan alat mesin pembungkus dan pengemas
6 siswa dapat menghitung prosentase overlap dalam menghitung kekuatan sambungan kaleng
7 siswa mampu bekerja sesuai dengan keselamatan kerja

II Materi Ajar

Mesin/alat pembungkus dan pengemas adalah mesin/alat yang digunakan untuk proses pembungkusan dan pengemasan suatu produk
Macam mesin alat pembungkus dan pengemas :
1. mesin/alat pembuat kaleng
2. mesin/alat penutup botol
3. mesin/alat penutup kantong plastik (bagging machine)
4. mesin/alat pengelak plastic
Mesin/alat pembuat badan kaleng terdiri dari :
1. shearing machine
2. double punching machine
3. rolling machine
4. power borning press
5. auto flanging machine
Mesin/alat pembuat tutup kaleng
1. pembuat tutup kaleng dengan tangan
2. pembuat tutupkaleng otomatis (inclinable and cluring machine)
Prosentase overlap adalah prosentase tekukan antara badan kaleng dengan tutup kaleng lekukan ganda.
Dengan rumus : Prosentase overlap = a / b x 100 %
Keterangan :
. a = X+Y+(1,1)TTK-TL
. b = TL-(2,2)TTK-(1,1)TBK
X = tekukan badan kaleng
Y = tekukan tutup kaleng
TL = tinggi lipatan
TTK = tebal tutup kaleng
TBK = tebal badan kaleng
Mesin/alat penutup botol
1. penutup botol dengan tangan (sederhana)
2. penutup botol otomatis
Mesin alat penutup kantong/karung (bagging machine)
1. Portable
- tanpa konveyor
- dengan konveyor
2. Komersiel
Mesin/alat pengelak plastic
1. pengelak sederhana
2. pengelak vacum

III Metode Pembelajaran

• ceramah
• tanyajawab
• diskusi
• demonstrasi
• kerja kelompok
• proyek
• tugas
• praktikum

IV Langkah-langkah Pembelajaran

1 Kegiatan Awal
- ucapan salam
- melakukan presensi siswa
- menyampaikan pokok materi
- pre tes secara lisan
2 Kegiatan Inti
- menerangkan tentang fungsi alat/mesin pembungkus dan pengemas
- menerangkan macam, jenis pembungkus dan pengemas
- menerangkan bagian-bagian alat mesin pembungkus dan pengemas
- menerangkan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin pembungkus dan pengemas
- menerangkan dan memperagakan cara pengoperasikan alat mesin pembungkus dan pengemas sesuai prosedur
- menerangkan keselamatan kerja

3 Kegiatan Akhir
- pos tes secara lisan
- pemberian tugas
- ucapan salam

V Alat / Bahan Pembelajaran

Alat Pembelajaran
1. mesin/alat pembuat kaleng
2. mesin/alat penutup botol
3. mesin/alat penutup kantong plastik (bagging machine)
4. mesin/alat pengelak plastic

Bahan Pembelajaran
• menghitung overlap kaleng
• Bentuk, Macam dan fungsi
• Prinsip dan mekanisme kerja
• Spesifikasi dan bagian-bagian
• Gangguan dan cara mengatasi
• Keselamatan kerja
• Sifat dan bhp
• Persiapan bhp
• Karakteristik alat mesin
• Langkah kerja
• penyetelan
• Factor-faktor yang mempengaruhi
• Perawatan berkala
• Pengecekan dan penyetelan
• Penyebab kerusakan dan akibatnya
• Teknik perbaikan
• Peraturan keselamatan kerja


VI Penilaian :

1). Tes Lisan

Jelaskan , tunjukkan, Bentuk, Macam, fungsi, Prinsip, mekanisme kerja, Spesifikasi, bagian-bagian, Gangguan, cara mengatasi dan Keselamatan kerja !




2). Tes Tulis

1. berikan pengertian istilah berikut :
- shearing machine
- double punching machine
- rolling machine
- power borning press
- auto flanging machine
2.
Sukorambi, 13 Nopember 2010
Kepala Sekolah Guru


Drs. Rinoto, M.Si. Mohammad Sholeh
Nip: .......... Nip 131470348

RPP Mengoperasikan alat mesin pengering tipe box

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Mata Pelajaran : Pengoperasian Alat Mesin Penanganan Hasil Pertanian ( PAM PHP)
Kelas / Semester : 11/gasal/genap
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : Mengoperasikan alat mesin pengering tipe box (box dryer)
Kompetensi Dasar : 1. Mempersiapkan pekerjaan pengeringan
2. Memasang box
3. Mengoperasikan alat mesin pengering
4. Menyelesaikan pekerjaan dan merawat alat
Indikator :

Tujuan Pembelajaran :

1. siswa dapat memahami teori dasar pengering tipe box (box dryer)
2. siswa dapat menjelaskan macam, jenis dan fungsi alat mesin pengering tipe box (box dryer)
3. siswa dapat menyebutkan bagian-bagian alat mesin pengering tipe box (box dryer)sesuai prosedur
4. siswa mampu bekerja sesuai dengan keselamatan kerja

Materi Ajar

BOX DRYER
I. Fungsi
Fungsi Box Dryer adalah mengeringkan / mengurangi kadar air / kandungan air pada bahan hasil pertanian seperti: gabah, jagung, kedelai, kacang, rempah-rempah, dll.
II. Bagian – bagian:
1. Box (kotak) berfungsi untuk tempat bahan.
2. 2 pintu berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang telah dikeringkan.
3. saringan berfungsi untuk menahan bahan dan juga sebagai tempat masuknya udara panas pada bahan.
4. Tangki bahan bakar berfungsi sebagai penampung bahan bakar (menyak tanah).
5. Slang bahan bakar berfungsi sebagai saluran minyak tanah menuju kekompor (Burner).
6. Kran berfungsi mengalirkan dan menutup bahan bakar yang menuju kekompor (Burner).
7. Pipa saluran udara panas berfungsi mangalirkan udara yang menuju kekompor.
8. Blower (kipas) berfungsi untuk menghembuskan udara panas.
9. Pully penggerak berfungsi sebagai tempat V-belt.
10. Motor listrik berfungsi sebagai motor penggerak.
11. Burner (kompor) berfungsi sebagai tempat penyalaan api
( sumber pemanas )

III. Spesifikasi alat1
Singfle phase
Induction Motor
Type CO2– 90L4 Out put 1HP
PPM 1500 VOLTS 220 1.CL E
AMPS 6.77 Cycles 50
CAPACITY 150 MF 1P 44 DATE 1988.8
IV. Prinsip kerja
Pengeringan dengan menghembuskan udara panas yang di hasilkan dari pembakaran bahan bakar minyak tanah oleh burner (kompor) dengan hembuskan blower.
V. Mekanisme kerja
1. Menyiapkan bahan bakar pada tangki .
2. memasukan bahan yang akan dikeringkan ke dalam Box.
3. Mengalirkan bahan bakar ditengki menuju kompor dengan membuka kran bahan bakar.
4. Menyalakan Burner dengan korek api.
5. setelah api didalam kompor/Burner membesar / kemudian menghidupkan motor listrik.
6. Motor listrik akan memutar Blower sehingga akan menghembuskan udar panas kebox dryer.
7. Pada saat proses berlangsung bahan perlu dibolak-balik supaya pengeringannya merata.
8. Setelah selesai proses pengeringan kran bahan bakar di tutup supaya tidak mengalir kan minyak tanah / bahan bakar ke kompor (Burner).
9. Setelah api diburner mengecil, mematikan blower dengan mematikan motor listrik.
10. Mengeluarkan bahan melalui pintu pengeluaran.

Gangguan Kerja Cara Mengatasi




VII. Keselamatan kerja
VIII. Data Lain

Metode Pembelajaran
• ceramah
• tanyajawab
• diskusi
• demonstrasi
• kerja kelompok
• proyek
• tugas
• praktikum

Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
- ucapan salam
- melakukan presensi siswa
- menyapaikan pokok materi
- pre tes secara lisan
Kegiatan Inti
- menerangkan tentang teori dasar pengering tipe box (box dryer)
- menerangkan macam, jenis dan fungsi alat mesin pengering tipe box (box dryer)
- menerangkan bagian-bagian alat mesin pengering tipe box (box dryer)
- menerangkan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin pengering tipe box (box dryer)
- menerangkan dan memperagakan cara pengoperasikan alat mesin pengering tipe box (box dryer) sesuai prosedur
- menerangkan keselamatan kerja
Kegiatan Akhir
- pos tes secara lisan
- pemberian tugas
- ucapan salam


Alat / Bahan Pembelajaran
Alat Pembelajaran
1. box dryer
2. kelengkapannya
Bahan Pembelajaran
• Bentuk, Macam dan fungsi
• Prinsip dan mekanisme kerja
• Spesifikasi dan bagian-bagian
• Gangguan dan cara mengatasi
• Keselamatan kerja
• Sifat dan bhp
• Persiapan bhp
• Karakteristik alat mesin
• Langkah kerja
• penyetelan
• Factor-faktor yang mempengaruhi
• Perawatan berkala
• Pengecekan dan penyetelan
• Penyebab kerusakan dan akibatnya
• Teknik perbaikan
• Peraturan keselamatan kerja

Penilaian :

1). Tes Lisan

Jelaskan , tunjukkan, Bentuk, Macam, fungsi, Prinsip, mekanisme kerja, Spesifikasi, bagian-bagian, Gangguan, cara mengatasi dan Keselamatan kerja !

2). Tes Tulis

Sukorambi, 13 Nopember 2010
Kepala Sekolah Guru


Drs. Rinoto, M.Si. Mohammad Sholeh
Nip: .......... Nip 131470348

RPP Pengoperasian alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Mata Pelajaran : Pengoperasian Alat Mesin Penanganan Hasil Pertanian ( PAM PHP)
Kelas / Semester : 11/gasal/genap
Alokasi Waktu : 18 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : Pengoperasian alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin
Kompetensi Dasar : Mengoperasikan alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin
Indicator : Mampu mengoperasikan alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin

I Tujuan Pembelajaran :

1 siswa dapat memahami teori dasar pindah panas
2 siswa dapat menjelaskan macam, jenis dan fungsi alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin
3 siswa dapat menyebutkan bagian-bagian alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin
4 siswa dapat menjelaskan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin
5 siswa dapat mengoperasikan alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin sesuai prosedur
6 siswa mampu bekerja sesuai dengan keselamatan kerja

II Materi Ajar

Suhu suatu benda dapat diukur dengan mempergunakan alat yang disebut thermometer. Thermometer mempunyai skala suhu sehingga tiap suhu dapat dinyatakan dalam suatu bilangan tertentu. Suhu dapat ditentukan dalam skala Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin.
Titik nol skala Celsius adalah suhu es mencair dan disebut titik beku. Titik 100 skala Celsius adalah suhu uap air yang sedang mendidih dan disebut titik didih. Antara titik 100 dengan titik nol sekala Celcius dibagi 100, sehingga diperoleh titik didih 100 derajat C dan titik beku 0 derajat C. suhu dibawah titik beku ditandai dengan tanda negative misalnya – 20 ; - 25 dan sebagainya.
Reamur menentukan suhu es yang sedang mencair dan suhu air yang sedang mendidih tetap seperti pada skala celcius, hanya pada skala Reamur, titik terendah yaitu suhu pada es mencair diberikan dengan skala nol dan titik tertinggi yaitu suhu air yang sedang mendidih pada skala 80. Antara kedua titik ini dibagi atas 80 skala atau dalam 80 derajat Reamur.
Fahrenheit mempergunakan titik pada saat suhu dari campuran salju dan amoniak membeku/mencair sebagai titik terendah dan suhu badan manusia sebagai titik tertinggi. Titik terendah oleh Fahrenheit diberikan pada skala 32 dan titik tertinggi pada skala 212. Antara kedua titik tersebut dibagi 180 skala, yang tiap skala disebut derajat Fahrenheit.
Sehingga 100 derajat C = 80 derajat R = 212 derajat F atau 1 derajat C = 4/5 derajat R = 9/5 derajat F.
Pindah panas didalam pengolahan hasil pertanian sangat berperanan, antara lain bahwa hampir seluruh hasil pertanian mengalami proses pemanasan atau pengeringan sedangkan untuk hasil ternak mengalami proses pendinginan.
Untuk pengolahan hasil pertanian, beberapa prinsip dasar haruslah selalu diingat, yaitu :
a. Panas bergerak dari obyek panas ke obyek yang dingin
b. Bertambah besar perbedaan kedua obyek, bertambah besar panas yang dipindahkan
c. Makin tipis dinding pengantara/penyekat kedua obyek, makin baik proses pemindahan panas
d. Obyek yang gelap menyerap panas yang dipancarkan lebih cepat dari pada obyek yang terang
e. Pemanasan sebaiknya dilakukan di bagian bawah/dasar ruangan, sedangkan pendinginan dilakukan di bagian atas ruangan sehingga memungkinkan pindah panas secara konveksi
KONDUKSI
Perpindahan panas dengan konduksi dapat terjadi baik pada benda padat, cair ataupun gas. Panas dari benda yang satu ke benda yang lain dipindahkan dengan perantara zat yang selama perpindahan tersebut tidak mengalami perubahan tempat. Hal ini dapat dirasakan apabila kita memanasi ujung sebuah besi, sedangkan ujung lainnya kita pegang, maka setelah beberapa saat ujung besi yang kita pegang akan naik suhunya.
Berbagai benda dapat menghantarkan panas lebih baik dari pada benda lain, misalnya tembaga lebih baik dari pada gelas atau kayu. Pada umumnya logam merupakan penghantar panas yang baik, sedangkan benda cair dan gas merupakan penghantar panas yang buruk. Benda yang berpori merupakan penghantar panas yang jelek misalnya gabus, bulu domba, jerami, kayu dan sebagainya. Beberapa peralatan yang banyak digunakan sehari-hari seperti lemari besi berdinding rangkap untuk mencegah kebakaran isinya. Sebagai penyekat digunakan bahan asbes yang tidak dapat terbakar. Selain itu pegangan beberapa alat dibuat dari kayu untuk mencegah perambatan panas dari ujung yang dipanasi.
KONVEKSI
Meskipun air dan udara merupakan penghantar panas yang buruk, akan tetapi panas dapat juga dihantarkan melalui bahan ini yaitu secara konveksi/aliran. Pada pemasakan air, pada awal proses pemanasan, air yang berada didasar wadah akan dipanasi terlebih dahulu. Setelah beberapa saat, secara konveksi panas tersebut akan dipindahkan ke air yang berada lebih atas, dan setelah beberapa saat seluruh air akan menjadi panas sebelum mendidih. Pindah panas ini dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain; berat jenis bahan, kekentalan bahan, panas jenis bahan, terjadinya peristiwa penguapan, pengembunan dan sebagainya. Terjadinya angin juga disebabkan adanya aliran udara yang dipanasi sehingga kerapatan udara turun dan bergerak kea rah udara yang masih dingin. Secara umum dapat dikatakan bahwa pemindahan panas dilakukan sendiri oleh bahan bersangkutan.
RADIASI
Radiasi adalah pemindahan panas secara pemancaran, dari permukaan sebuah benda. Radiasi ini hanya terjadi dalam gas. Pemindahan panas cara radiasi ini juga dapat terjadi dalam udara vakum tanpa perantara. Sebagai contoh, apabila kita berdiri dekat api, akan merasa panas walaupun tidak bersentuhan langsung dengan api tersebut, dan ada udara sebagai penghantar panas yang sangat buruk. Selain itu udara tidak dapat memindahkan panas ke samping akan tetapi keatas.
Suatu pancaran panas yang sampai kepada suatu benda, panas tersebut dapat diteruskan, dipantulkan atau diserap oleh benda tersebut. Benda yang meneruskan panas, misal udara, sedangkan benda yang menyerap pancaran panas misal air atau gelas. Benda yang meneruskan panas tidak menjadi panas, sedangkan benda yang menyerap panas akan menjadi panas.
Sifat permukaan benda mempengaruhi penyerapan dan pemantulan panas. Permukaan yang rata dan mengkilap putih memantulkan hampir seluruh pancaran panas, sedangkan permukaan yang kasar dan hitam akan menyerap sebagian besar panas yang dipancarkan. Selain itu benda yang sedikit menyerap panas, juga sedikit memancarkan panas, dan benda yang banyak memancarkan panas juga akan banyak menyerap panas.
Macam Peralatan Pemanas / Penukar Panas : Tabung Pemanas, Ketel Uap (Boiler), Penukar Panas
Spiral Melingkar, Penukar Panas Tipe Permukaan, Penukar Panas Dengan Tabung Dibagian Dalam, Pembangkit Ulang, Penukar Panas Tipe Tong, Penyemprot Air Panas, Pemasukan Uap Panas dan Penukar Panas Tipe Skrup
Macam Peralatan Penguapan / Evaporator : Evaporator Kancah Terbuka, Evaporator dengan Tabung Pendek yang Melintang, Evaporator dengan Tabung Pendek yang Tegak, Evaporator yang Mempunyai Sirkulasi Alamiah dengan Kalandria dibagian Luar, Evaporator dengan Sirkulasi yang Dipaksa, Evaporator Bertabung Panjang, Evaporator Piring, Evaporator Sentrifugal dan Evaporator Pengaruh Berganda
Evaporator Efek Tunggal
Yang dimaksud dengan single effect adalah bahwa produk hanya melalui satu buah ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah panas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.








Jika F adalah kecepatan aliran bahan yang masuk dan XF adalah fraksi padatan bahan yang masuk. Sementara P adalah kecepatan aliran produk yang keluar dan XP adalah fraksi padatan produk yang keluar. Sedangkan V adalah kecepatan aliran uap, maka berdasarkan prinsip keseimbangan massa, dapatlah ditulis :
F = P + V 1)
Dan
XF.F = XP.P 2)
Apabila suhu dari bahan yang masuk adalah Tf dengan kapasitas panas bahan yang masuk ialah CPF dan S adalah alira Steam dengan suhu Ts , sementara C adalah aliran kondensat. Sedangkan suhu uap hasil penguapan adalah T dan kapasitas panas produk yang keluar adalah CPP, maka neraca keseimbangan energi pada alat tersebut adalah :
F . CPF . (Tf - 0) + S (hg Ts – hf T) = P . CPP . (T – 0) + V . hg T 3)
Untuk menentukan Nilai Ekonomi Uap didasarkan pada definisinya yaitu perbandingan antara air yang menguap dari produk dengan massa steam yang digunakan, atau :
Nilai Ekonomi Uap (NEU) = 4)
Besarnya nilai kapasitas panas bahan yang masuk (CPF) dan nilai kapasitas panas produk yang keluar ditentukan dengan persamaan SEIBEL, yaitu :
CPF = 0,837 + 0,034 . KAF % 5)
CPP = 0,837 + 0,034 . KAP % 6)
Dimana :
KAF = kadar air bahan yang masuk
KAP = kadar air produk yang keluar
Pada evaporator efek majemuk ada 3 macam penguapan, yaitu :
a. Evaporator Pengumpan Muka
b. Evaporator Pengumpan Belakang
c. Evaporator Pengumpan Sejajar
Alat Pendingin dipergunakan untuk sarana pengawetan dan pengamanan hasil pertanian. Pengawetan dilakukan dengan jalan pembekuan untuk mempertahankan kesegaran bahan sebelum bahan diolah lebih lanjut. Misalnya pembekuan udang, pembekuan ikan dan sebagainya. Pendinginan dilakukan terhadap sayur dan buah selama pengangkutan dari satu daerah ke daerah lain agar buah dan sayur tidak rusak ataupun busuk atau untuk penyimpanan buah dan sayur selama waktu tertentu. Dewasa ini dipergunakan juga CO2 padat sebagai zat pendingin pada pengangkutan sayur dan buah atau makanan dan minuman, disamping truk pendingin atau kapal pendingin untuk pengangkutan jarak jauh. Dimasyarakat dikenal beberapa nama pendingin diantaranya cold case, refrigerator, frizer, cold storage, cold incubator, AC (air conditioner), chiller dan sebagainya.
JENIS ZAT PENDINGIN
Gas yang berfungsi sebagai zat pendingin atau ‘refrigerant’ umumnya mempunyai suhu didih yang rendah serta panas latent penguapan yang tinggi pada tekanan atmosfir. Panas latent penguapan adalah kalori yang diperlukan untuk penguapan 1 kg cairan pendingingi pada suhu didihnya. Rendahnya suhu didih serta panas latent yang tinggi tersebut memungkinkan zat pendingin menyerap panas yang cukup besar dari bahan-bahan yang didinginkan. Sifat-sifat lain yang harus dimiliki oleh zat pendingin selain sifat termodinamika adalah bahwa zat pendingin tersebut :
1. bukan bahan peledak
2. tidak beracun
3. tidak mudah terbakar/menyala
4. tidak korosif
5. tidak berbau keras
6. tidak merusak makanan
7. tidak berwarna
8. mudah diperoleh dipasaran
9. harganya murah
10. cocok dengan peralatan mekanis yang digunakan
11. efisien dan ekonomis
Beberapa jenis zat pendingin telah dicoba dengan system pendinginan yang ada. Akhir-akhir ini telah diketemukan juga jenis-jenis zat pendingin baru, tetapi umumnya pada saat ini zat pendingin yang banyak dipergunakan adalah ammonia, Freon 12, karbon dioksida, metal khlorida, Freon 11 dan Freon 22.
Berikut ini akan dijelaskan setiap zat pendingin tentang sifat-sifat dan penggunaannya dalam unit pendingin yang diusahakan secara komersiel.

III Metode Pembelajaran
• ceramah
• tanyajawab
• diskusi
• demonstrasi
• kerja kelompok
• proyek
• tugas
• praktikum

IV Langkah-langkah Pembelajaran
1 Kegiatan Awal
- ucapan salam
- melakukan presensi siswa
- menyapaikan pokok materi
- pre tes secara lisan
2 Kegiatan Inti
- menerangkan tentang teori dasar pindah panas
- menerangkan macam, jenis dan fungsi alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin
- menerangkan bagian-bagian alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin
- menerangkan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin
- menerangkan dan memperagakan cara pengoperasikan alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin sesuai prosedur
- menerangkan keselamatan kerja
3 Kegiatan Akhir
- pos tes secara lisan
- pemberian tugas
- ucapan salam

V Alat / Bahan Pembelajaran
Alat Pembelajaran
• oven,
• water bath
• autoclave.
• Box dreyer
• Penyemprot air panas

Bahan Pembelajaran
• Thermodinamika
• Bentuk, Macam dan fungsi
• Prinsip dan mekanisme kerja
• Spesifikasi dan bagian-bagian
• Gangguan dan cara mengatasi
• Keselamatan kerja
• Sifat dan bhp
• Persiapan bhp
• Karakteristik alat mesin
• Langkah kerja
• penyetelan
• Factor-faktor yang mempengaruhi
• Perawatan berkala
• Pengecekan dan penyetelan
• Penyebab kerusakan dan akibatnya
• Teknik perbaikan
• Peraturan keselamatan kerja

VI Penilaian :

1). Tes Lisan

Jelaskan , tunjukkan, Bentuk, Macam, fungsi, Prinsip, mekanisme kerja, Spesifikasi, bagian-bagian, Gangguan, cara mengatasi dan Keselamatan kerja !

2). Tes Tulis

1. berikan pengertian istilah berikut :
a. konveksi, konduksi dan radiasi
b. terangkan perbedaan pengukuran suhu dengan skala celcius, reamur dan fahrenheit
2. sebuah besi bersuhu 150 º C dicelupkan kedalam air bersuhu 20 º C. apabila berat besi 50 gram, dengan kalor jenis 0,11, hitunglah berat air, apabila suhu akhir 50 º C dan kalor jenis air 1.
3. apabila jumlah panas yang dipindahkan adalah 200 kalori, hitunglah panas awal aluminium dengan kalor jenis 0,21 dan suhu akhir 25 º C dengan berat 100 gram.
4. Suatu bejana untuk penguapan mempunyai kemampuan menguapkan 10 ton/jam dengan suhu bahan 25 ˚C. Total padatan bahan 10 % dan susu kental hasil penguapan 60 % dari awal. Suhu titik didih 60 ˚C. Suhu Steam 120 ˚C. Berapa kebutuhan Steam yang diperlukan ? jika KAf = 80 % dan KAp = 60 %

Sukorambi, 13 Nopember 2010
Kepala Sekolah Guru


Drs. Rinoto, M.Si. Mohammad Sholeh
Nip: ................ Nip 131470348

RPP alat mesin perontok padi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Mata Pelajaran : Pengoperasian Alat Mesin Penanganan Hasil Pertanian ( PAM PHP)
Kelas / Semester : 10/gasal/genap
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : Mengoperasikan alat mesin perontok padi semi mekanis (pedal thresher)
Kompetensi Dasar : 1. Mempersiapkan pekerjaan perontokan padi
2. Memasang pisau pemotong
3. Mengoperasikan alat mesin perontok padi
4. Menyelesaikan pekerjaan dan merawat alat mesin perontok padi
Indikator :
1. Prosedur pemeriksaan kondisi dan kelengkapan alat mesin perontok padi semi mekanis (pedal thresher) dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk
2. Kesiapan alat mesin perontok padi diperiksa secara teliti
3. Alat mesin perontok padi dibawa dari garasi ke lahan dengan benar
4. Kondisi padi dikenali dengan baik untuk meningkatkan efisiensi pengoperasian alat mesin
5. Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan dan kecelakaan diidentifikasi dan diambil tindakan sesuai prosedur keselamatan kerja
6. Prosedur pemasangan pisau pemotong dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk
7. Alat mesin perontok padi diidentifikasi dan dibedakan berdasarkan spesifikasi teknis dan kapasitas.
8. Karakteristik pisau pemotong diidentifikasi dan dibedakan berdasarkan spesifikasi teknis dan kapasitas
9. Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan dan kecelakaan diidentifikasi dan diambil tindakan sesuai prosedur keselamatan kerja
10. Prosedur pengoperasian alat mesin perontok padi dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk.
11. Alat mesin perontok padi dioperasikan dengan benar dengan meminimalkan kehilangan waktu kerja
12. Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan dan kecelakaan diidentifikasi dan diambil tindakan sesuai prosedur keselamatan kerja
13. Kondisi akhir perontokan padi diperoleh sesuai standar
14. Prosedur perawatan alat mesin perontok padi dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk
15. Alat mesin perontok padi diperiksa secara teliti, terutama pada bagian yang bergerak relatif
16. Kerusakan ringan segera diperbaiki agar alat mesin perontok padi berfungsi dengan baik dan layak untuk dioperasikan
17. Mengisi formulir laporan pekerjaan yang telah ditentukan

I Tujuan Pembelajaran :

1. siswa dapat memahami teori dasar perontok padi semi mekanis (pedal thresher)
2. siswa dapat menjelaskan macam, jenis dan fungsi alat mesin perontok padi semi mekanis (pedal thresher)
3. siswa dapat menyebutkan bagian-bagian alat mesin perontok padi semi mekanis (pedal thresher)
4. siswa dapat menjelaskan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin perontok padi semi mekanis (pedal thresher)
5. siswa dapat mengoperasikan alat mesin perontok padi semi mekanis (pedal thresher) sesuai prosedur
6. siswa mampu bekerja sesuai dengan keselamatan kerja

II Materi Ajar
PADDY TRESHER
IFungsi
Untuk merontokkan padi dari batangnya
IIBagian – bagian Alat
1. Motor penggerak : Sebagai penggerak paddy tresher
2. Pully : Sebagai penerus putaran V Belt
3. Saluran pemasukan batang padi : sebagai tempat memasukan padi saat akan dirontokkan
4. Tutup silinder : untuk menjangkau sebaran padi supaya tidak semerawut
5. Silinder perontok : untuk merontokkan padi
6. Saluran batang padi (kasar): sebagai tempat sisa batang perontok padi yang kasar
7. Saluran batang padi (halus) : sebagai tempat pembuangan sisa batang padi yang halus
8. Pully poros (Blower) : sebagai penggerak Blower
9. V- belt : sebagai menghubungkan puly
10. Sarangan : untuk menyaring padi agar terpisah dari kotoran (sisa batang )
11. Pengatur udara : untuk mengatur besar – kecilnya udara yang masuk / menghembuskan di blower
12. Saluran padi (gabah) : untuk mengeluarkanpadi yang sudah tergiling (dirontokkan)
IIIPrinsip kerja
Perontokan gabah dari batang padi pleh pemukulan silinder perontok yang bergigi
IVMekanisme kerja
1. Menyiapkan ala6t dan bahan
2. Menghidupkan motor
3. Memasukkanbatang padi kesaluran pemasukan
4. Menampung gabah yang masih perontokan
5. Memisahkan gabah yang masih bercampur dengan kotoran
6. Bila selesai motor di matikan dan alat di bersihkan
V
Gangguan Kerja
- Motor pengerak mati
- V-belt
- Blower tedak bergerak
VI
Cara memperbaikkan
- Cek saluran bahan bakar, busi
- Jika V-belt sudah parah harus diganti
- Cek baut – baut pada blower tersebut
VIISpesifikasi Alat
PADDY TRESHER
AGRINDO
Type : I P
KW : 8,9
Class : 500
RPM : 500,650
PT. ANGRINDO
BAMBE DRIYOREJO, GRESIK
VIIIKeselamatan Kerja
IXData lain

III Metode Pembelajaran

• ceramah
• tanyajawab
• diskusi
• demonstrasi
• kerja kelompok
• proyek
• tugas
• praktikum

IV Langkah-langkah Pembelajaran

1 Kegiatan Awal
- ucapan salam
- melakukan presensi siswa
- menyapaikan pokok materi
- pre tes secara lisan
2 Kegiatan Inti
- menerangkan tentang teori dasar perontok padi semi mekanis (pedal thresher)
- menerangkan macam, jenis dan fungsi alat mesin perontok padi semi mekanis (pedal thresher)
- menerangkan bagian-bagian alat mesin perontok padi semi mekanis (pedal thresher)
- menerangkan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin perontok padi semi mekanis (pedal thresher)
- menerangkan dan memperagakan cara pengoperasikan alat mesin perontok padi semi mekanis (pedal thresher) sesuai prosedur
- menerangkan keselamatan kerja
3 Kegiatan Akhir
- pos tes secara lisan
- pemberian tugas
- ucapan salam




V Alat / Bahan Pembelajaran
Alat Pembelajaran
1. perontok padi semi mekanis (pedal thresher)
2. kelengkapannya

Bahan Pembelajaran
• Bentuk, Macam dan fungsi
• Prinsip dan mekanisme kerja
• Spesifikasi dan bagian-bagian
• Gangguan dan cara mengatasi
• Keselamatan kerja
• Sifat dan bhp
• Persiapan bhp
• Karakteristik alat mesin
• Langkah kerja
• penyetelan
• Factor-faktor yang mempengaruhi
• Perawatan berkala
• Pengecekan dan penyetelan
• Penyebab kerusakan dan akibatnya
• Teknik perbaikan
• Peraturan keselamatan kerja

VI Penilaian :

1). Tes Lisan

Jelaskan , tunjukkan, Bentuk, Macam, fungsi, Prinsip, mekanisme kerja, Spesifikasi, bagian-bagian, Gangguan, cara mengatasi dan Keselamatan kerja !

2). Tes Tulis

Sukorambi, 13 Nopember 2010
Kepala Sekolah Guru


Drs. Rinoto, M.Si. Mohammad Sholeh
Nip: .............. Nip 131470348

RPP alat mesin penggiling

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Mata Pelajaran : Pengoperasian Alat Mesin Penanganan Hasil Pertanian ( PAM PHP)
Kelas / Semester : 11/gasal/genap
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : Mengoperasikan alat mesin penggiling (grinder)
Kompetensi Dasar : 1. Mempersiapkan pekerjaan penggilingan
2. Memasang penggiling
3. Mengoperasikan alat mesin penggiling
4. Menyelesaikan pekerjaan dan merawat alat mesin penggiling
Indikator :
1. Prosedur pemeriksaan kondisi dan kelengkapan alat mesin penggiling (grinder) dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk
2. Kesiapan alat mesin penggiling diperiksa secara teliti
3. Kondisi material dikenali dengan baik untuk meningkatkan efisiensi pengoperasian alat mesin
4. Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan dan kecelakaan diidentifikasi dan diambil tindakan sesuai prosedur keselamatan kerja
5. Prosedur pemasangan tipe grinder dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk
6. Alat mesin penggiling diidentifikasi dan dibedakan berdasarkan spesifikasi teknis dan kapasitas.
7. Karakteristik grinder diidentifikasi dan dibedakan berdasarkan spesifikasi teknis dan kapasitas
8. Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan dan kecelakaan diidentifikasi dan diambil tindakan sesuai prosedur keselamatan kerja
9. Prosedur pengoperasian alat mesin penggiling dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk.
10. Alat mesin penggiling dioperasikan dengan benar dengan meminimalkan kehilangan waktu kerja
11. Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan dan kecelakaan diidentifikasi dan diambil tindakan sesuai prosedur keselamatan kerja
12. Kondisi akhir penggilingan diperoleh sesuai standar
13. Prosedur perawatan alat mesin penggiling dikuasai dengan benar sesuai Buku Petunjuk
14. Alat mesin penggiling diperiksa secara teliti, terutama pada bagian yang bergerak relatif
15. Kerusakan ringan segera diperbaiki agar alat mesin penggiling berfungsi dengan baik dan layak untuk dioperasikan
16. Mengisi formulir laporan pekerjaan yang telah ditentukan

I Tujuan Pembelajaran :

1. siswa dapat memahami teori dasar penggiling (grinder)
2. siswa dapat menjelaskan macam, jenis dan fungsi alat mesin penggiling (grinder)
3. siswa dapat menyebutkan bagian-bagian alat mesin penggiling (grinder)
4. siswa dapat menjelaskan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin penggiling (grinder)
5. siswa dapat mengoperasikan alat mesin penggiling (grinder) sesuai prosedur
6. siswa mampu bekerja sesuai dengan keselamatan kerja

II Materi Ajar
GRINDER MILL

I. Fungsi
Untuk menghancurkan atau membuat bahan menjadi halus, seperti kedelai, jagung dan beras
II. Bagian-bagian alat/mesi
1. Hopper : Tempat menampung bahan sebelum digiling
2. Stator : bagian yang tidak bergerak
3. Rotor : bagian yang bergerak
4. Grinder :batu penghancur (ada dua yg bergerak dan yg diam)
5. Pintu pemasukan : untuk mengatur pemasukan bahan ke grinder
6. Pulley : tempat sabuk/ V belt
7. V belt : sabuk penghubung dua buah pulley
8. Motor Bensin : sebagai sumber tenaga penggerak
9. saluran pengeluaran : tempat penyaluran bahan yang telah digiling
10. Tangkai Pengunci ; untuk mengunci stator (tutup grinder)

III. Spesifikasi

IV. Mekanisme Kerja
1. menyiapkan alat dan bahan
2. sebelum menghidupkan motor, periksa dulu bahan bakar, olie, busi, karburator dan pendingin
3. hidupkan motor
4. masukkan bahan ke hopper
5. alirkan bahan ke grinder
6. tampung hasil penghancuran
7. setelah selesai, matikan motor
8. bersihkan alat/mesin dan lingkungan sekitarnya

V. Gangguan Kerja

VI. Cara mengatasi

VII. Keselamatan Kerja

VIII. Data-data lain

III Metode Pembelajaran
• ceramah
• tanyajawab
• diskusi
• demonstrasi
• kerja kelompok
• proyek
• tugas
• praktikum

IV Langkah-langkah Pembelajaran
1 Kegiatan Awal
- ucapan salam
- melakukan presensi siswa
- menyapaikan pokok materi
- pre tes secara lisan
2 Kegiatan Inti
- menerangkan tentang teori dasar penggiling (grinder)
- menerangkan macam, jenis dan fungsi alat mesin penggiling (grinder)
- menerangkan bagian-bagian alat mesin penggiling (grinder)
- menerangkan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan cara mengatasinya pada alat mesin penggiling (grinder)
- menerangkan dan memperagakan cara pengoperasikan alat mesin penggiling (grinder) sesuai prosedur
- menerangkan keselamatan kerja
3 Kegiatan Akhir
- pos tes secara lisan
- pemberian tugas
- ucapan salam

V Alat / Bahan Pembelajaran
Alat Pembelajaran
1. penggiling (grinder)
2. kelengkapannya



Bahan Pembelajaran
• Bentuk, Macam dan fungsi
• Prinsip dan mekanisme kerja
• Spesifikasi dan bagian-bagian
• Gangguan dan cara mengatasi
• Keselamatan kerja
• Sifat dan bhp
• Persiapan bhp
• Karakteristik alat mesin
• Langkah kerja
• penyetelan
• Factor-faktor yang mempengaruhi
• Perawatan berkala
• Pengecekan dan penyetelan
• Penyebab kerusakan dan akibatnya
• Teknik perbaikan
• Peraturan keselamatan kerja

VI Penilaian :

1). Tes Lisan

Jelaskan , tunjukkan, Bentuk, Macam, fungsi, Prinsip, mekanisme kerja, Spesifikasi, bagian-bagian, Gangguan, cara mengatasi dan Keselamatan kerja !

2). Tes Tulis


Sukorambi, 13 Nopember 2010
Kepala Sekolah Guru


Drs. Rinoto, M.Si. Mohammad Sholeh
Nip: .............. Nip 131470348