Jumat, 23 Januari 2009

Alquran

Alquran

Alquran adalah cahaya yang menerangi jalan hidup manusia. Dengan Alquran seorang muslim akan mampu membedakan jalan baik sehingga mengantarkan kepada kebenaran dengan jalan sesat yang menjerumuskan seseorang ke lembah kehinaan di dunia dan akhirat.

Alquran juga menjadi petunjuk bagi amal perbuatan manusia. Alquran memberi jalan bagi mereka yang mau memikirkan dan menghayati isinya untuk mendapatkan kebenaran dan kebaikan sehingga dapat disampaikan kepada orang banyak kebenaran itu.

Dengan Alquran, kita bisa mengerti dan memahami hakekat kebatilan serta kejahatan. Pemahaman itu mengantar kepada kita untuk mau dan mampu membersihkan jalan yang akan kita lalui agar terhindar dari kejahatan dan kebatilan tadi. Dengan demikian, Alquran menjadi pengontrol pribadi agar selalu mawas diri ketika menjalani hidup dan kehidupan ini.

Karena jalan yang akan kita tempuh bermula dari hati atau jiwa sebagai pengendali amal, maka kewajiban kita untuk selalu membersihkannya. Shekh Mohammad Rasyid Ridha, seorang ulama besar Mesir pernah berkata, ''Di dalam membersihkan jiwa dan memperdalam pemikiran, orang tidak harus melewati falsafah Aristoteles atau Ibnu Sina, tapi yang terpenting ia harus melewati dua hal, menjauhkan hawa nafsu dan menghiasi diri dengan takwa.''

Dua hal tersebut -- menjauhkan nafsu dan menghiasi diri dengan takwa -- banyak disinggung Alquran. Allah berfirman: Adakah kamu mengetahui orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya? Dan Allah kemudian menyesatkan mereka berdasarkan ilmu-Nya. Allah mengunci pendengaran, hati dan menutup penglihatannya. Maka siapakah yang mampu memberi petunjuk kepadanya selain Allah. Adakah kalian tidak mengambil pelajaran? (Surah al-Jatsiah: 22).

Ayat tersebut memberi isyarat kepada kita betapa berbahayanya orang yang tidak dapat mengendalikan nafsunya. Bila ketidakmampuan pengendalian nafsu itu sampai pada kemurkaan Allah sehingga menutup hati seseorang dari masuknya cahaya atau hidayah, maka ia akan menjadi orang yang celaka di dunia dan akhirat.

Sementara, takwa merupakan peningkatan kualitas iman. Tidak akan ada takwa tanpa landasan iman yang benar, bersih dari kemusyrikan, khurafat dan tahayul. Menurut tafsir para ulama, takwa berarti menjaga semua perbuatan yang merugikan orang lain, termasuk diri sendiri serta tidak melakukan tindakan yang merintangi tercapainya tujuan mulia maupun niat yang baik. Takwa juga berarti meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat serta senantiasa taat pada semua perintah Allah.

Bila hal itu terpenuhi, maka kebaikan akan kembali kepada manusia. Allah berfirman: Dan siapa yang takwa kepada Allah, Dia akan membuatnya lepas dari kesulitan dan akan memberi rezeki yang tiada terkira (Surah at-Thalaq: 2-3). Ada baiknya ketika kita ingin memperoleh hidayah Alquran, dua hal tersebut menjadi perhatian utama kita. - ah

By Republika Newsroom
Jumat, 23 Januari 2009 pukul 14:29:00
http://www.republika.co.id/berita/27691.html

Rabu, 21 Januari 2009

Pendidikan Kejujuran Masih Defisit

Pendidikan Kejujuran Masih Defisit

Kantin kejujuran yang didirikan beberapa sekolah layak mendapat acungan jempol. Bermula dari kegelisahan atas membudayanya kebohongan, sekolah terpanggil menunaikan tanggung jawab mendidik siswa menjadi pribadi yang berbudi luhur. Kantin kejujuran didesain menumbuhkan generasi yang menjunjung tinggi kejujuran dan tidak memberikan toleransi atas kebohongan.

Dalam realitas kehidupan, kebohongan menemukan banalitas paripurna yang dilakukan tanpa perasaan bersalah sama sekali. Rasanya tepat bila pujangga besar Ronggowarsito meramalkan fakta tersebut dengan keprihatinan mendalam.

''Wong lugu keblenggu, wong jujur kojur, wong bener tengger-tengger, wong jahat munggah pangkat, pengkianat soyo nikmat, durjana soyo kepenak'' (Orang lugu terbelenggu, orang jujur terperosok, orang benar kehilangan akal, orang jahat naik pangkat, pengkhianat tambah nikmat, orang durjana tambah nikmat) (Sindhunata, 2000: 41).

Karena itu, tidak mengherankan berbagai modus kebohongan yang berekses kerusakan bangsa berjalan lumrah dan ''halal''. Korupsi, yang dilakukan secara individual maupun bersama-sama, mengalir dari hulu hingga ke hilir. Kebohongan mengakibatkan runtuhnya kepercayaan (trust). Francis Fukuyama menandaskan, kepercayaan adalah modal paling berharga dalam kehidupan. Tanpa kepercayaan yang dilandasi kejujuran, kehidupan akan porak-poranda.

Bila ditelisik mendalam, kantin kejujuran sebenarnya dering peringatan kegagalan pendidikan nilai, terutama pendidikan agama dan kewarganegaraan. Menurut Haryatmoko (2002: 40), setidaknya ada empat tujuan yang menjadi idealisme pendidikan. Yaitu, kompetensi, orientasi humanistis, menjawab tantangan sosial-ekonomi, serta kemajuan ilmu pengetahuan.

Diakui atau tidak, kegiatan belajar-mengajar cenderung berkutat pada penguasaan pengetahuan. Dengan begitu, hal tersebut memaksa peserta didik melahap ratusan kurikulum yang kadang mengabaikan penanaman nilai kebajikan. Akibatnya, proses pendidikan tersebut melahirkan siswa dengan nilai akademis tinggi, namun tidak berbudi luhur.

Kantin kejujuran yang beroperasi tanpa ada penjaga mencerminkan sebuah ikhtiar pendidikan kejujuran yang tidak berkutat dalam tataran pemahaman normatif, tapi dalam bentuk praktik. Kejujuran siswa benar-benar diuji. Keberhasilannya ditentukan oleh indikator apakah kantin tersebut mampu bertahan seperti halnya kantin biasa.

Menumbuhkan kejujuran sebenarnya dapat dilakukan sejak awal sebelum siswa terlibat dalam proses pendidikan. Sebuah teladan dari sekolah Kolose Kanisius, Jakarta. Sekolah yang didirikan sejak 1927 itu mensyaratkan siswa yang akan mendaftar menandatangani surat pernyataan yang berisi kesediaan dikeluarkan dari Kolose Kanisius bila terbukti secara meyakinkan menyontek ketika mengerjakan ulangan.

Bagi banyak siswa, menyontek adalah hal yang lumrah. Padahal, menyontek tak ubahnya pembiasaan kebohongan yang berdampak buruk dalam kehidupan. Karena itu, bagi Kolose Kanisius, menyontek mencerminkan kegagalan pendidikan dalam mengasah nurani siswa. Sanksi berat layak diberikan bagi penyontek. Kepandaian siswa tidak semata-mata ditentukan nilai akademis, tapi juga kepribadian luhur siswa.

Dalam tarikan napas yang sama, kantin kejujuran mencoba melatih kejujuran sehingga melahirkan siswa yang berbudi luhur. Ironisnya, beberapa sekolah tidak memberi keteladanan kejujuran. Pendidikan gratis yang digagas pemerintah Kota Surabaya dan mungkin juga pemerintah daerah lain, kenyataannya, tidak gratis seratus persen.

Buruknya sosialisasi pendidikan gratis mengakibatkan orang tua siswa tidak mengetahui bahwa biaya sekolah telah ditanggung Pemerintah Kota Surabaya. Besarnya dana anggaran sekolah gratis untuk SD (Rp 50 ribu), SMP (Rp 100 ribu), SMA (BKSTM) Rp 150 ribu, dan SMK (Rp 152 ribu) ternyata tidak menyurutkan pungutan ''tanpa kuitansi''.

Dana tersebut sebetulnya meng-cover delapan item biaya operasional sekolah, termasuk pemeliharaan gedung dan fasilitas sekolah (Metropolis Jawa Pos, 22/12/2008). Kalau demikian adanya, pungutan liar berlawanan secara diametral dengan kantin kejujuran.(oki)

20 Jan 2009 | Komentar : 0
Oleh: Muhammad Ainun N.
Guru SMK Metrika Surabaya
________________________________________
Sumber:
Jawa Pos, 18 Januari 2009
http://www.klubguru.com/view.php?subaction=showfull&id=1232427030&archive=&start_from=&ucat=2&

Pakaian

Pakaian

Untuk menunjang kesempurnaan hidupnya, manusia memerlukan pakaian. Pakaian, selain berfungsi untuk melindungi diri, juga berfungsi sebagai penutup aurat dan mempercantik diri. Firman Allah SWT, ''Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.'' (Q. S. 7: 26). Dalam kehidupan sehari-hari, pakaian, kata seorang ulama kontemporer Ali Syari'ati, dapat melambangkan status, preferensi, dan bahkan perbedaan kelas. Banyak orang menyandang pakaian tertentu sekadar untuk menunjukkan kelasnya. Jadi, pakaian dapat menyebabkan adanya 'diskriminasi' di antara umat.

Namun, dalam Alquran term pakaian (libas), tidak hanya mengandung pengertian fisik, seperti disebut di atas, tetapi juga bisa bermakna spiritual. Menurut pakar tafsir al-Raghib al-Ashafahani dalam Kitab al-Mufradat fi Gharib Alquran, kata libas (pakaian) dapat bermakna segala sesuatu yang dapat menutupi diri kita dari berbagai keburukan. Karena itu, suami atau istri yang diharapkan dapat saling melindungi dan menutupi keburukan dan kekurangan masing-masing, disebut oleh Allah sebagai 'pakaian'. ''Mereka (istri-istri) itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.'' (Q. S. 2: 187).

Ini berarti, pakaian kita yang sesungguhnya adalah iman, amal saleh, dan kesucian moralitas; dan pakaian inilah yang disebut 'pakaian takwa'. Tuhan menyebut pakaian takwa ini sebagai pakaian yang paling baik (Q. S. 6: 187). Pakaian takwa, menurut ahli tafsir Abdullah Yusuf Ali, mengejawantah dalam sikap mental dan perilaku, berupa pemihakan kita kepada kebenaran yang, karenanya, dapat menutupi diri kita dari berbagai keburukan dan dosa-dosa, serta menghiasi diri dengan berbagai keutamaan dan kebajikan.

Pakaian dalam arti inilah yang dahulu pernah dibanggakan Imam Syafi'i kepada bangsa Mesir, ketika yang disebut terakhir ini, dengan pandangan agak materialistik, memperolok-olok Imam Syafi'i lantaran pakaian sederhana yang dikenakannya. ''Aku pun memiliki setumpuk pakaian,'' kata Imam Syafi'i, ''yang bila semuanya kujual dengan uang seperak, maka uang seperak itu masih jauh lebih berharga. Tapi, di balik pakaian itu ada jiwa yang kalau ditimbang sebagiannya saja dengan jiwa semua manusia, niscaya jiwa itu masih lebih berat dan lebih agung.'' Pakaian takwa, dengan sendirinya membuat pemakainya tampak selalu anggun. Sebagai kata Ibn 'Adi, ''Jikalau orang terlepas dari noda dan dosa, maka pakaian apa pun yang disandang, akan tampak indah dan cantik selalu.'' - ah

By Republika Newsroom
Kamis, 22 Januari 2009 pukul 13:14:00
http://www.republika.co.id/berita/27482.html

Sesuaikan Olahraga Bagi Lansia

Sesuaikan Olahraga Bagi Lansia

Aktivitas berolahraga dibutuhkan untuk semua umur. Namun banyak orang yang menginjak usia lanjut kerap menghindari dengan alasan terlalu berat bagi kondisi tubuh yang tidak lagi bugar seperti saat muda.
Padahal jika Anda memilih dengan tepat dan menyesuaikan dengan kemampuan Anda, berolahraga justru dapat meningkatkan stamina.

Bagi anda yang sudah menginjak usia lanjut, International Council on Active Aging (ICAA) memberikan beberapa tips bagi untuk memulai dan tetap bersemangat ketika berolahraga, antara lain:
•Lakukan check-up. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai semua hal yang harus diperhatikan untuk memulai dan buatlah modifikasi gerakan atau jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi.
•Ketahui pilihan Anda. Sebelum memulai, pilihlah program yang sekiranya anda dapat menikmatinya, agar Anda dapat melakukannya dengan teratur. Banyak orang, misalnya pergi ke pusat kebugaran agar lebih terstruktur, sementara ada juga yang lebih memilih kegiatan yang lebih fleskibel seperti klub gerak jalan. Perikasalah fasilitas dan staffnya. Apakah tempatnya cukup nyaman? Pastikan, apakah anda dapat berganti pakaian di ruangan yang nyaman? apakah fasilitas yang ada dapat digunakan dengan mudah?
•Tentukan jenis keikutsertaan anda. Pilihlah mana yang terbaik untuk anda, bergabung dengan grup atau sendiri? Pagi atau malam hari? Olahraga di dalam atau luar ruangan?
•Mulailah perlahan-lahan. Kebanyakan orang terlalu bersemangat dan melakukannya dengan berlebihan. Catat grafik aktifitas rutin anda dan tentukan jadwal.
•Buatlah janji. Cari teman untuk anda ajak berolahraga dan tentunya sebagai motivasi melakukannya secara teratur.
•Susun rencana jangka panjang dan pendek yang spesifik. Rancang agenda aktifitas anda dan buatlah itu sebagai prioritas.
•Buat daftar. Coba buat hal-hal yang dapat memberi keuntungan bagi anda yang dapat dikontrol. Cari cara untuk meringankan stres dan depresi, membangun tulang yang kuat dan meningkatkan kekuatan, dan kualitas tidur yang baik. Ingatkan diri akan tujuan Anda semula.
•Jika berat dan menyakitkan, jangan dilakukan. Cobalah untuk menghadapinya, bukan melewatinya. Sekali anda berhasil meraih tujuan anda, berilah penghargaan pada tubuh Anda, sehingga Anda akan tergugah dan akan meneruskannya. (healthday/cr1/ri)

By Republika Newsroom
Kamis, 22 Januari 2009 pukul 14:22:00
http://www.republika.co.id/berita/27509.html

Senin, 19 Januari 2009

Dipecat Karena Perjuangkan Hak Shalat Jumat

Dipecat Karena Perjuangkan Hak Shalat Jumat

CIMAHI—Tiga buruh PT Mewah Niagajaya (MN) dipecat karena dinilai memperjuangkan hak-hak dasar untuk menjalankan kewajibannya beribadah shalat Jumat sebagai muslim. Ketiga buruh ini diberikan surat pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak oleh manajemen PT MN. Untuk itu, puluhan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Cimahi mendatangi Dinas Tenaga Kerja setempat untuk menuntut digelarnya melakukan penyelidikan atas kebijakan manajemen PT MN yang dianggap melanggar aturan.

‘’Kami di PHK terhitung tanggal 1 Januari 2009,’’jelas salah seorang buruh PT MN yang di PHK, Tusani, Senin (19/1). Dari hasil pantauan di lapangan, puluhan buruh dari SPN mendatangi komplek perkantoran Pemkot Cimahi pada pukul 10.00 WIB. Para buruh sempat mengelabui beberapa petugas Satpol PP sehingga bias dengan mudah masuk ke dalam lingkungan kantor Pemkot Cimahi dan langsung menggelar orasi. Padahal, jika terdapat aksi unjuk rasa, pintu gerbang komplek perkantoran selalu ditutup.
Dalam orasinya, para buruh menuntut disnaker untuk tidak berpangku tangan terhadap sikap sewenang-wenang manajemen PT MN. Selain itu, para buruh juga menuding bahwa PT MN merupakan bagian dari strategi Israel untuk melemahkan keyakinan umat Islam di Indonesia, khususnya bagi para buruh.
Ditambahkan Tusani, dirinya di PHK oleh perusahaan dengan alas an telah menciptakan suasana kerja yang tidak kondusif dan tidak harmonis. Pasalnya, kata Tusani, para buruh PT MN sudah beberapa kali menggelar aksi demo untuk menuntut berbagai hak dasar, seperti diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah jumat, cuti haid, serta dihilangkannya potongan tunjangan hari raya (THR). Buruh juga menolak kebijakan manajemen PT MN yang mengalihkan status para pegawai tetap menjadi pegawai honorer.
Akibat beberapa aksi demonstrasi ke DPRD Kota Cimahi untuk menuntut berbagai hal diatas, kata Tusani, manajemen PT MN sempat dipanggil untuk ikut berunding. ‘’Kami dinilai telah menyudutkan nama baik perusahaan dengan bukti perusahaan dipanggil ke DPRD dan Disnaker,’’jelas Tusani.
Ahna Triyatna, salah seorang buruh yang saat ini masih bekerja di PT MN mengaku sering ditegur dan kena sanksi lantaran melaksanakan ibadah shalat Jumat. ‘’Supervisor memang memperbolehkan saya shalat Jumat, tapi saya tidak diperbolehkan kembali bekerja ke pabrik,’’jelas Ahna.
Menurut Ahna, sudah sejak lama, PT MN memberlakukan pembatasan hak melaksanakan shalat Jumat kepada para karyawan. Alasan perusahaan, kata Ahna, terdapat mesin pabrik yang operasional 24 jam. Jika seluruh karyawan melaksanakan shalat Jumat, Ahna menambahkan, manajemen khawatir mesin tidak ada yang menjaga.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cimahi, Bambang Arie menilai tindakan yang dilakukan manajemen PT MN melanggar aturan. ‘’Tapi, untuk pastinya, saya akan tanyakan pada staf saya yang menangani,’jelas Bambang.
Menurut Bambang, pelaksanaan shalat Jumat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Untuk itu, kata dia, tidak boleh jika perusahaan memiliki kebijakan yang bertentangan dengan kewajiban dasar umat Islam ini.
Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali M Dai menilai aturan perusahaan yang melarang karyawannya untuk melaksanakan ibadah shalat, termasuk shalat Jumat merupakan sebuah bentuk kejahatan kemanusiaan. Bahkan, kata Athian, perlakuan perusahaan terhadap karyawan seperti itu tidak ubahnya perlakuan seorang majikan terhadap binatang. ‘’Perusahaan itu telah mendzhalimi hak paling dasar seorang karyawan,’’tegas Athian.
Menurut Athian, manajemen perusahaan itu harusnya mengetahui bahwa jika seseorang taat beribadah maka akan berdampak positif terhadap perusahaan tersebut. Menurut Athian, seseorang yang rajin beribadah, tentunya akan memiliki moral yang baik. Bahkan, jika karyawan itu menanggap bahwa pekerjaannya adalah bagian dari ibadah, maka secara otomatis akan berdampak terhadap pendapatan perusahaan tersebut.
Athian mengaku tidak habis piker dengan sikap perusahaan yang melarang karyawannya melaksanakan ibadah shalat Jumat. ‘’Ini dasar alasannya apa?’’cetus Athian.
Menurut dia, jika pimpinan perusahaan itu memiliki pemahaman agama, tentunya hal seperti ini tidak akan terjadi. ‘’Sebenarnya, hal seperti ini bisa diatur,’’cetus Athian.
Perusahaan, kata dia, tinggal menempatkan karyawan yang beragama non Islam untuk menjaga mesin pabrik saat karyawan yang beragama Islam menunaikan ibadah shalat Jumat.
Tapi, , dengan adanya kejadian ini, bahkan sampai memecat karyawan yang menuntut hak untuk melaksanakan ibadah shalat Jumat, Athian menilai, pemerintah Kota Cimahi harus bersikap tegas. ‘’Pemerintah harus memberikan surat peringatan. Jika tetap tidak diperbolehkan jumatan, Pemerintah bisa mencabut izin perusahaan itu,’’jelas Athian. rfa/pt

By Republika Newsroom
Senin, 19 Januari 2009 pukul 22:34:00
http://www.republika.co.id/berita/26964.html

Sabtu, 17 Januari 2009

Ibu dan Ekonomi Keluarga

Ibu dan Ekonomi Keluarga

Pada 22 Desember, setiap tahunnya bangsa ini memperingati Hari Ibu. Sebuah peristiwa yang sangat penting karena hakikatnya merupakan refleksi penghargaan terhadap peran sentral ibu, baik dalam konteks keluarga maupun dalam konteks kebangsaan. Tidak dapat dipungkiri, seorang ibu memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar dan strategis. Bahkan, masa depan sebuah masyarakat dan bangsa sangat ditentukan olehnya.

Melalui rahim ibu yang baik dan amanah, akan lahir generasi penerus yang siap memperbaiki kehidupan umat manusia ke arah yang lebih baik dalam semua aspek kehidupan. Sebaliknya, di tangan ibu yang tidak bertanggung jawab, akan lahir pula generasi yang tidak berkualitas, yang hanya akan menciptakan berbagai kerusakan dan malapetaka di muka bumi.

Ajaran Islam telah menempatkan posisi ibu pada derajat yang sangat tinggi dan mulia. Allah SWT pun telah memerintahkan seluruh hamba-hamba-Nya untuk senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya, termasuk kepada ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah (QS Lukman: 14). Durhaka kepada ibu hanya akan mengundang murka dan azab Allah serta akan membuat kehidupan seseorang jauh dari keberkahan dan kebahagiaan.

Karena itu, dalam momentum dan suasana Hari Ibu ini, ada baiknya jika seluruh komponen bangsa merenungkan kembali peran yang harus dimainkan seorang perempuan dalam rangka membangun kekokohan keluarga.

Bagaimanapun, kekokohan sebuah bangsa sangat bergantung pada kekokohan keluarganya. Karena, ia adalah entitas terkecil yang membentuk sebuah masyarakat. Ketika komponen dasarnya kuat, akan kuat pula keseluruhan struktur bangunannya. Dan, di antara sejumlah persoalan krusial yang perlu mendapat perhatian dalam membangun keluarga yang tangguh dan dinamis adalah masalah pengelolaan ekonomi keluarga.

Secara umum, tugas utama untuk mencari nafkah terletak di pundak laki-laki. Namun, bukan berarti seorang perempuan tidak boleh mencari nafkah. Ia boleh bekerja selama mendapat izin dari suaminya dan selama tidak mengganggu tugas utamanya sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Meski demikian, yang harus diperhatikan adalah jangan sampai pekerjaannya mengalahkan tugasnya dalam mendidik anak. Bagaimanapun, seorang ibu adalah benteng pertahanan terakhir keluarganya. Jika bentengnya hancur, hancur pula tatanan keluarganya. Inilah yang perlu disadari oleh setiap Muslimah karena kualitas seorang anak sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan yang diterimanya.

Prinsip dasar
Masalah ekonomi adalah masalah yang sangat penting bagi setiap keluarga. Karena itu, ajaran Islam telah memberikan sejumlah prinsip dasar yang harus diperhatikan. Di sinilah pentingnya peran seorang istri untuk menjadi partner yang selalu mengingatkan suami untuk senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip tersebut.
Tidak hanya itu, seorang istri pun dapat berperan aktif dalam mengatur dan mengelola keuangan keluarga. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Laily Dwi Arsyianti (2008), terungkap bahwa proses pengambilan keputusan keuangan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari lebih banyak diserahkan kepada istri. Ini menunjukkan bahwa kaum perempuan memiliki peran yang sangat signifikan.

Prinsip dasar yang pertama adalah hendaknya setiap keluarga mencari rezeki yang halal dan thayyib, termasuk pula bagaimana cara mendapatkannya, apakah sesuai atau bertentangan dengan aturan agama. Hal ini disebabkan rezeki yang halal akan mendorong perilaku yang baik. Sebaliknya, rezeki yang haram akan mendorong perilaku yang buruk. Karena itu, dalam banyak ayat, seperti pada QS [2]: 168 dan QS [5]: 88, Allah SWT memerintahkan manusia untuk selalu memerhatikan aspek halal haram dalam mencari rezeki. Bahkan, pada QS [16]: 114, Allah SWT mengaitkan antara mencari rezeki yang halal dan bersyukur atas rezeki tersebut dengan keimanan seseorang terhadap-Nya. Ketika seseorang memakan rezeki yang haram, pada dasarnya ia telah kufur kepada-Nya.

Kedua, hendaknya setiap penghasilan yang diperoleh, digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan yang penting terlebih dahulu, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Di sinilah letak pentingnya manajemen keuangan keluarga. Jangan sampai pengeluaran keuangan diprioritaskan kepada hal-hal yang kurang esensial. Misalnya, sebuah keluarga lebih rela makan seadanya dan menyekolahkan anak sekadarnya demi memiliki sebuah kendaraan mewah. Jika ini terjadi, orang tua tersebut sesungguhnya telah berlaku zalim kepada anak-anaknya. Dan, dianggap sebagai orang tua yang mengkhianati amanah yang diberikan Allah kepadanya.

Ketiga, perlu diperhatikan efisiensi dan efektivitas setiap item pengeluaran keuangan keluarga. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, ''Ekonomis (sederhana dan tidak berlebih-lebihan) dalam memberikan nafkah (untuk keluarga) merupakan separuh kehidupan, saling mencintai sesama manusia merupakan separuh akal, dan bertanya dengan baik merupakan separuh ilmu pengetahuan.''(HR Thabrani).

Hadis tersebut mengandung makna bahwa kebaikan kehidupan bukan semata-mata ditentukan oleh seberapa besar pendapatan dan penghasilan yang didapat. Akan tetapi, ditentukan juga oleh seberapa efisien dan hemat (ekonomis) dalam mengeluarkan pendapatan yang ada. Oleh karena itu, pada beberapa ayat, seperti QS [6]: 31 dan QS [17]: 26-27, diungkapkan tentang larangan berlaku ishraf dan tabdzir (berlebih-lebihan). Keduanya adalah perbuatan yang tercela dan merupakan bagian dari perilaku setan yang terkutuk.

Keempat, hendaknya setiap keluarga mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk dibelanjakan di jalan Allah, baik dalam bentuk zakat, infak, sedekah, maupun wakaf. Perilaku ini akan menyebabkan keberkahan dan ketenangan hidup. Bahkan, harta yang diperoleh akan semakin tumbuh dan berkembang (QS [30]: 39 dan QS [2]: 261). Tidak pernah terjadi dalam sejarah bahwa sebuah keluarga jatuh miskin karena senang berinfak. Jadikan kebiasaan berbagi ini sebagai bagian dari gaya hidup keluarga.

Kelima, hendaknya setiap keluarga juga membiasakan diri menabung melalui lembaga keuangan syariah, sekaligus mempersiapkan diri dalam menghadapi masa depan, misalnya untuk pendidikan anak, kesehatan, dana pensiun, dan sebagainya. Jangan ragu untuk senantiasa memanfaatkan produk-produk bank dan asuransi syariah secara optimal demi menggapai masa depan keluarga yang lebih baik dan lebih berkah. Wallahu'alam.

Minggu, 21 Desember 2008 pukul 07:28:00
Oleh Prof Dr KH Didin Hafidhuddin
http://www.republika.co.id/koran/133/21737.html

Kamis, 15 Januari 2009

Ini Negeri Amplop

Ini Negeri Amplop

Pak Irwan pengusaha pribumi. Produknya telah menembus pasar Eropa dan Amerika Latin. Berbagai penghargaan dan akreditasi mutu skala nasional maupun internasional telah diraihnya. Untuk ukuran pengusaha sukses, penampilannya terkesan sangat sederhana. Pekan lalu bersama sejumlah pengusaha, Irwan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda dalam acara sarapan pagi.
Bermacam persoalan mereka sampaikan. Dan, Irwan pun menyampaikan pengalamannya. ''Pak Menlu, saya ini mengutamakan legalitas. Prosedur dan izin saya ikuti. Saya ingin semua berjalan benar. Namun, jika jalan yang benar itu tetap kami tempuh, ya ... bangkrut.'' Lelaki berpeci itu melanjutkan, ''Meski semua izin lengkap, namun di jalan polisi menahan kontainer saya. Alasannya macam-macam. Ya sudah, daripada barang terlambat sampai, yang akan berakibat fatal, kasih amplop saja. Pak Menlu, dalam sidang kabinet nanti, tolonglah soal-soal seperti itu dibahas.''
Kisah Irwan --yang sudah menjadi suatu yang biasa-- membuat hadirin dalam pertemuan dengan Menlu itu tertawa. Aparat keamanan yang meminta uang, pengusaha yang terdorong untuk menyuap, birokrasi berbelit, dan berbagai penyimpangan lainnya telah menjadi keseharian --suatu yang telah dianggap wajar. Orang tidak lagi marah atau protes, bahkan justru tertawa.
Ketika Kwik Kian Gie berteriak tentang kerugian negara mencapai Rp 300 triliun akibat penggelapan pajak, kebocoran APBN, dan penggelapan hasil sumber daya alam, orang tidak lagi terperanjat, bahkan merasa pernyataan itu sebagai lelucon: Kwik yang berada di pusat kekuasaan, dalam kabinet yang dipimpin ketua umum partainya, kok tetap saja bertahan.
Negeri ini telah menjadi lelucon untuk ditertawai. Uniknya, lelucon itu tak pernah berhenti meski pemerintah silih berganti, pemain lama diganti pendatang baru, tata panggung telah berubah berkali-kali. Penonton pun telah berganti generasi. Itulah lelucon abadi, tentang negeri ini, negeri amplop, penduduknya mudah tersenyum dan sangat santun.
Ketika reformasi diyakini sebagai jalan untuk memberantas korupsi, yang tumbuh justru korupsi baru. Partai-partai buah dari kebebasan, sebagian di antaranya mengubah diri menjadi ''perusahaan jasa''--mengerjakan order, karena partai harus hidup dan memiliki dana. Mereka juga mengintai posisi menteri, karena dari situ terbuka peluang membiayai partai. Jika dahulu korupsi dilakukan sendiri-sendiri dan tersembunyi, kini terbuka dan berjamaah.
Ini negeri amplop. Orang-orang miskin harus mengeluarkan amplop untuk mendapatkan surat keterangan miskin. Orang-orang miskin yang ditangkap karena mencuri makanan, terpaksa mengeluarkan uang untuk keluar dari tahanan. Beruntunglah orang-orang kaya. Mereka memberikan amplop untuk mendapatkan uang lebih besar. Besar amplopnya, besar pula keuntungan yang diraihnya.
Ini negeri amplop. Pemerintah, polisi, jaksa, hakim, para pejabat, alim ulama, cendekiawan, politisi tahu soal itu sejak dahulu, tapi budaya amplop tetap saja berkembang dan bahkan telah menjadi lelucon. Dengan uang semua dapat diperoleh, kecuali rasa malu dan harga diri. Seorang anggota parlemen --yang ikut membuat Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi-- dan kini telah menjadi orang kaya, mengatakan, ''Di negeri ini, hanya malaikat, bayi, dan orang gila yang tidak bisa disogok.''
Dia mengatakan itu sambil tertawa. Baginya itu lelucon. Di negeri ini, negeri amplop ini, korupsi, suap, penyelewengan telah menjadi lelucon abadi. Dan, kita tertawa menyaksikannya.

Rabu, 04 Agustus 2004
Oleh : Asro Kamal Rokan

Selasa, 13 Januari 2009

Pengujian

Pengujian

Allah menguji hamba-Nya dengan musibah, sebagaimana seseorang menguji kemurnian emas dengan api. Jika yang terlihat emas murni, itulah orang yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Jika mutunya kurang dari itu, pertanda ia orang yang bimbang dan ragu. Dan jika yang terlihat seperti emas hitam, itulah orang yang benar- benar ditimpa fitnah dan musibah - Nabi Muhammad SAW

Tidak dengan sendirinya jika seorang hamba menyatakan dirinya beriman, ia bebas dari pengujian. Tidak dengan sendirinya jika seorang hamba menyatakan dirinya siap diuji, lalu ia bebas dari rasa takut dari pengujian itu. Memahami pengujian iman adalah memahami kekuasaan Allah. Kesadaran yang paling puncak ketika kita memahami Alquran adalah kepasrahan kepada Tuhan.

Iman dan rasa takut itu bersanding sehingga keduanya saling memandang. Barangkali ada tenggang rasa. Memang, rasa takut yang dikaruniakan kepada setiap makhluk itu merupakan kendala terbesar dalam menempuh lautan iman. Bagaimana iman yang besar yang didampingi keberanian yang besar pula, dapat kita miliki dalam beribadah, itulah soalnya.

Sebenarnya, apa pun nasib kita, kita layak bersyukur karena nasib itu Allah sendiri yang memberikannya. Tidak hanya berwujud musibah, pengujian itu juga berwajah keuntungan. Alhamdulillah. Hadis riwayat At-Thabrani yang dikutip di atas selalu mengingatkan kita bahwa Allah Maha Mengetahui atas seluruh aktivitas makhluknya. Bahkan ketika kita dikaruniai kekuasaan -- sebagai presdir maupun ketua RT -- kita justru sedang masuk ke laboratorium pengujian Allah itu. Kita menjadi pemimpin yang baik atau sebaliknya. Iman dan ketakutan, pengujian dan keputusasaan, seperti jalin-menjalin.

Begitu besar sesungguhnya tanggung jawab dan pengujian yang dibebankan seorang pemimpin, sampai-sampai kita ingat Abu Bakar Al-Shiddiq yang pernah berpidato: ''Mereka yang paling sengsara di dunia dan di akhirat adalah para raja! Apabila seorang raja memiliki sesuatu, maka Allah akan menjadikannya selalu tak puas. Muak akan apa yang dimilikinya, tapi rakus terhadap apa yang digenggam orang lain.''

''Ia memperpendek masa hidupnya dan mengisi hatinya dengan kecemasan. Karena raja tidak puas bila mendapat sedikit, namun sakit hati kalau mendapat banyak. Ia bosan akan hidup enak dan keindahan tak lagi menarik baginya. Tak ubahnya seperti uang palsu atau fatamorgana, ia tampak ceria tapi gundah-gulana batinnya. Dan bila ia meninggal dunia, akan ditimpa hisab yang keras, dengan sedikit pengampunan. Sesungguhnya raja adalah orang yang patut dikasihani!'' - ah

By Danarto
Selasa, 13 Januari 2009 pukul 14:00:00
CORBIS
http://www.republika.co.id/berita/25787.html

Minggu, 11 Januari 2009

Tayangan TV yang Harus Diwaspadai

Tayangan TV yang Harus Diwaspadai

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta masyarakat mewaspadai penayangan film kartun "Tom and Jerry" dan si pelaut "Popeye" karena tayangan itu tidak semua baik bagi anak-anak. KPI mengimbau para orangtua mendampingi anak-anaknya ketika nonton kartun Tom and Jerry dan Popeye karena banyak gambar yang tidak pantas untuk dikonsumsi anak-anak, kata Koordinator Pemantauan Langsung KPI Pusat, Yuzirwan Uyun, dalam jumpa pers di kantor KPI Jakarta, (19/8).
Yazirwan juga meminta stasiun TV yang memutar film kartun Tom and Jerry dan si pelaut Popeye mencantumkan klasifikasi acara, apakah termasuk dalam klasifikasi A (anak) dan BO (bimbingan orang tua). Pada kesempatan yang sama, tokoh pendidikan Arief Rahman mengatakan hal yang sama. "Kita mendapatkan informasi dari luar negeri bahwa dua tayangan itu mendapat banyak keberatan karena adanya tayangan yang tidak pantas," kata Arief yang juga ketua tim panelis pemantau tayangan TV dari KPI untuk periode 3 bulan Juni 2008.
Kartun Tom and Jerry yang sering menampilkan si kucing Tom sebagai kucing yang sial dengan mendapat perlakuan seperti dipukul, ditendang, dilindas, dan kekerasan lain, tidak layak ditonton anak-anak. "Kalau pada Popeye, ada adegan dimana Olive (istri Popeye) dilecehkan habis-habisan oleh musuh Popeye. Itu tidak pantas bagi anak-anak," kata Arief.
Sedangkan anggota tim panelis Nina Armando menjelaskan Tom and Jerry dan Popeye merupakan dua dari 15 tayangan anak yang dianggap berbahaya oleh YPMA (Yayasan Pengembangan Media Anak). Dari data YPMA, kartun Tom and Jery ditayangkan setiap hari kecuali Jumat oleh RCTI dan pada Senin - Jumat oleh TPI dan Trans7, sedangkan kartun Popeye and Son ditayangkan setiap hari di ANTV.
YPMA merilis 15 tayangan televisi yang berbahaya bagi anak-anak yiatu Tom and Jerry (RCTI, TPI, Trans7) , Crayon Sinchan (RCTI), Si Entong (TPI), Popeye and Son (ANTV), Oggy and The Cockroaches (ANTV), Mask Rider Blade (ANTV), Detective Conan (Indosiar), Dragon Ball (Indosiar), Naruto 4 (Indosiar), Carita da Angel (Global TV), Ultraman Cosmos (Global TV), One Piece (Global TV) dan Samurai X (Global TV). Tayangan yang masuk kategori berbahaya, menurut YPMA, yaitu tayangan yang banyak mengandung muatan negatif seperti kekerasan, mistis, seks dan bahasa kasar dengan frekuensi penyiaran yang cukup tinggi dan cenderung menjadi daya tarik utama.
YPMA juga merilis 14 tayangan tv yang berkategori "hati-hati" bagi anak-anak yaitu Doraemon (RCTI), Idola Cilik Seleb dan Rapor (RCTI), Harveytoons (TPI), Transformer (ANTV), Pokemon Series 5 (Indosiar), Power Rangers SPD (Indosiar), Power Rangers Mystic (Indosiar), Scooby Doo Where Are You (Trans7), Shaggy and Scooby Doo Get A Clue (Trans7), New Scooby Doo Movie (Trans7), Avatar The Legend of (Global TV), Spongebob Squarepants (Global TV), Aang dan Skyland (Global TV). Tayangan yang masuk kategori hati-hati yaitu tayangan yang pada umumnya baik dan memiliki nilai positif namun masih memuat adegan kekerasan, mistis, seks dan cerita yang agak rumit sehingga dipandang memerlukan kehadiran orangtua (BO/bimbingan orang tua) bila anak-anak yang menonton.
YPMA juga merilis 15 acara yang "aman" untuk anak yaitu After School (RCTI), Renovasi Sekolah (ANTV), Surat Sahabat (Trans TV), Cerita Anak (TransTV), Main Yuk! (Trans TV), Bocah Petualang (Trans7). Laptop Si Unyil (Trans7), Jalan Sesama (Trans7), Si Bolang Ke Kota (Trans7), Buku Harian Si Unyil (Trans7), Cita-citaku (Trans7), Dora The Explorer (Global TV), Go! Diego Go (Global TV), Chalkzone (Global TV) dan Backyardigans (Global TV). Tayangan yang dikategorikan aman adalah tayangan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan manfaat lebih seperti pendidikan, memotivasi, mengembangkan sikap percaya diri anak dan penanaman nilai-nilai positif dalam kehidupan. (ant/matan)

http://www.pwmjatim.org/BERITA/Agustus/Tayangan%20TV%20yang%20Harus%20Diwaspadai.htm

daftar blog

1. Akhmad Sudrajat : Let's Talk About Education
http://akhmadsudrajat.wordpress.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 6,396
2. desain grafis
http://www.adiguna.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 6,379
3. Cahya Prastyanto's World | Computer Blog | The Best Computer Blog |
http://komku.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 5,701
4. Gizi dan Kuliner by Budi
http://budiboga.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 5,694
5. ..:: Rachmad Saleh Blog's ::..
http://sal3ho.multiply.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 5,239
6. Bumi Prabu
http://prabu.wordpress.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 4,792
7. Organisasi.Org - Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia
http://organisasi.org
Jumlah klik 30 hari terakhir: 4,713
8. CARI ILMU ONLINE BORNEO
http://massofa.wordpress.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 4,284
9. BLOG BELAJAR GITAR DAN TABLATURE LAGU INDONESIA
http://f0rth3w1n6.dagdigdug.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 3,943
10. Kumpulan Puisi Cinta - Bunga Jiwa
http://yovienuno.cn
Jumlah klik 30 hari terakhir: 3,881
11. ALUTSISTA : ALAT UTAMA SISTEM SENJATA
http://alutsista.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 3,426
12. Buku adalah Harta Karunku
http://sinarbulan.multiply.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 2,752
13. Suggest Ideas
http://mujisas.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 2,558
14. PKS : Partai Keadilan Sejahtera Pemilu 2009
http://smsplus.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 2,319
15. Mari Berbagi..........
http://info-it2008.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 2,266
16. Media Konsumen
http://www.mediakonsumen.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 2,262
17. Resep JAMU Tradisional
http://tradmedic.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 2,213
18. World's Mysteries Blog
http://ada-1.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 2,152
19. SANGGAR MEWAH
http://elfarid.multiply.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,985
20. Kumpulan Misteri Dunia
http://misteridunia.wordpress.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,929
21. Tempatnya Pecinta Gratisan
http://takdikenal.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,838
22. Tempat Nongkrong Belajar Visual Basic 6.0
http://amirmahmud2008.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,807
23. Koleksi Resep Unik Dapur Cantik
http://dapur-cantik.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,798
24. Matematika SMA
http://matematika-sma.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,602
25. Mojopahit Mojokerto
http://mojokerto-blog.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,461
26. ACHILES-blog
http://achiles-punyablog.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,335
27. BerbagiSampaiMATI
http://masdhenk.wordpress.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,152
28. LOWONGAN KERJA & KARIR (JOB OPPORTUNITY&CAREER)
http://karir-job.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,144
29. Rudi Triatmono Personal Blogs
http://triatmono.wordpress.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,128
30. Suluh Numpang Nulis
http://haqiqie.wordpress.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,109
31. Programming Center
http://delphiscript.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 1,102
32. Komunitas Single Parents Indonesia
http://indosingleparent.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 966
33. :: Resep Masakan Khas ::
http://cuek.wordpress.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 941
34. Agnes Davonar
http://lieagneshendra.blog.friendster.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 910
35. .: MARKETING MADNESS university :.
http://scylics.multiply.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 896
36. Taufik & Motorcycle
http://ninja250r.wordpress.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 893
37. Permata Kehidupan
http://pedson.blogspot.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 879
38. banyumili networks
http://kurakurabiru.multiply.com/
Jumlah klik 30 hari terakhir: 876
39. Republic of Cesar
http://cesarzc.wordpress.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 850
40. Gudang Ilmu Fisika Gratis
http://www.gurumuda.com
Jumlah klik 30 hari terakhir: 841

Kamis, 08 Januari 2009

Akibat Mempertuhankan Hantu

Akibat Mempertuhankan Hantu

Imam Muslim dalam sahihnya melaporkan, bahwa Utsman bin Abi Syaibah dan Ishak bin Ibrahim telah mewartakan kepada kami. Ishak berkata, telah mengabarkan kepada kami dan Utsman mengatakan, mewartakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Salim bin Abi Al-Ja’ad dari bapaknya dari Abullah bin Mas’ud berkata: Rasulullah SAW. bersabda: “Tidak seorang pun di antara kalian melainkan sudah didelegasikan (tawkil) atasnya teman permanen (qarin) dari golongan jin.” Mereka (para sahabat) serentak bertanya: “Anda sendiri bagaimana ya Rasulullah”, Beliau menjawab: “Akan halku sendiri terkecuali, karena Allah telah menolongku untuk menghadapinya, maka aku telah selamat, karena ia tidak menyuruhku, melainkan untuk kebaikan. ”) Dan dalam hadits versi Sufyan: “ Sungguh telah diwakilkan kepadanya satu qarin dari kalangan Jin dan satu qarin lagi dari Malaikat. ”
Hadits di atas mengisyaratkan bahwa dalam hidup ini memang tidak seorangpun di antara kita yang bebas dari teman yang memuji/memberikan kebaikan dan musuh yang mencela/mencelakakan, baik dari kalangan jin maupun dari golongan manusia. Pada hal hikmahnya jin dan manusia dicipta¬kan Allah agar mereka mentauhidkan, menyem¬bah dan bertakwa kepada-Nya, kapan dan dimana saja. Namun di antara manusia dan jin itu banyak yang berprilaku buruk kepada sesama, sehingga kalau orang lain senang, ia susah. Sebaliknya kalau orang lain mendapat kebaikan, ia merasa tidak enak. Dengan kata lain ia senantiasa berprilaku hasad dan bermusuhan.
Iblis dan setan adalah musuh buyutan manusia sejak manusia pertama (Adam dan keluarganya) yaitu ketika di surga dan di bumi ini. Kita sebagai anak cucunya tidak lepas dari tipu daya agar kita terjerumus ke jalan hidup yang sesat dan dimurkai Allah dan menyim¬pang dari jalan lurus. Tapi orang mukmin sejati ditemani Malaikat.
Menurut Qadhi ‘Iyad, ummat Islam telah konsensus (ijmak) atas terpelihara (ma’shum) nya Nabi SAW. dari setan di dalam tubuh, dalam hati dan di dalam lidahnya. Dan hadits ini meng¬isyaratkan agar orang berhati-hati terhadap bahaya fitnah, waswas dan tipudaya teman jahat (qarin), maka ia mengajarkan kepada kita bahwa ia selalu bersama kita, agar kita terpelihara dari padanya sesusai kemampuan.
Dalam hubungan ini Allah telah memperi¬ngat¬kan, “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (QS. Az-Zukhruf /36) Berpaling dari mengingat Allah ialah ia tidak takut satwah (larangan) dan tidak takut pada hukuman-Nya. Teman jahat yang selalu menyertai itu disebut setan yang selalu menggoda dan menyesatkan.
Dengan demikian jelaslah bahwa qarin adalah setan yang berasal dari jin. Sementara hakekat jin itu adalah makhluk halus yang sebagiannya beriman kepada Nabi Muham¬mad SAW. seperti tertera dalam surat Jin ayat 1 yang artinya, “Katakanlah (hai Muham¬mad) bahwa sekelompok jin telah mendengar¬kan (bacaan Al-Qur`an), lantaran mereka berkata, Sesungguhnya kami telah mendengar Al-Qur`an itu sangat menarik, maka berimanIah kami kepadanya dan kami tidak memperse¬kutukan Tuhan kami dengan suatu apapun”. Sebagian mereka, seperti halnya dengan manusia, banyak yang kafir. Di dalam surat aI-Hijir ayat 26-27, tersebut, “Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah kering (yang berasal) dan lumpur hitam yang diberi bentuk (26). Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas” (27). “Dan ketika Kami berfirman kepada malaikat, “Sujudlah/hormatlah kalian kepada Adam, maka hormatlah mereka (kepada Adam) kecuali iblis, dia adalah dari (golongan) jin yang fasik dari perintah Tuhannya”. Maka bukanlah iblis ayah jin, tetapi sebaliknya bahwa jin itulah ayah iblis; atau yang jelas; iblis itu dari (golongan) jin. Dari itu kita diperintah Allah agar mengadu serta berlindung kepada-Nya dari bisikan-bisikan setan Khannas baik dari golongan jin maupun dari jenis manusia.
Kendatipun jin itu makhluk halus, namun ia dapat menjelma dengan membentuk tubuhnya dalam berbagai rupa yang seram dan menakutkan. Dari sinilah timbulnya apa yang disebut hantu. Istilah ‘Hantu’ tidak terdapat dalam Al-Qur`an dan Hadits, namun hakekat hantu disebutkan dengan menggunakan istilah jin, setan atau qarin. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan: Hantu ialah roh jahat (yang dianggap terdapat di tempat-tempat tertentu); Misalnya ungkapan, (a) rupanya seperti hantu (rupanya sangat buruk); (b) disapa hantu, demam sepulang berjalan-jalan (sesudah mandi di sungai) atau sesudah bermain-main di panas matahari; (c) Hantu angin, hantu yg dapat menenggelamkan kapal; (d) Hantu hunian, orang halus yg tinggal di hutan, siluman; (e) Hantu kangkung ngeang- ngeang, hantu yg berasal dari nyawa anak yang mati di perut ibunya ketika hendak lahir; (f) Hantu pocong atau hantu bungkus, hantu yang menyerupai mayat terbungkus kain kafan; (g) Hantu tuyul, hantu peliharaan untuk disuruh mencuri uang pada malam hari; (h) meng¬hantui menimbulkan rasa takut (resah, gelisah): di daerah yg terpencil;(I) menghantui, menyebabkan takut (khawatir, gelisah, dsb); mempertakuti:
Semuanya itu merupakan ‘misteri’, yaitu sesuatu yang masih belum jelas (masih menjadi teka-teki, masih belum terbuka rahasianya), karena tidak bisa dibuktikan secara empiris seperti apa sebenarnya hantu-hantu itu. Memang, telah menggejala dalam masyarakat kita kepercayaan akan hantu itu sehingga hampir setiap hari media elektronik dan media cetak memberitakan atau mengiklankan berbagai kemampuan supra¬natural berupa santet- pelet (sihir) dan lain sebaginya.
Bahkan betapa banyaknya film-film hantu diproduksi dan betapa banyak buku dan majalah diterbitkan demi menangguk uang dan menyesatkan akidah ummat agar menukar imannya kepada hantu. Para produser tahu betul selera pasar dari sebagian orang-orang Indonesia yang doyan pada cerita-cerita yang tidak diketahui ujung-pangkalnya, tapi hanya berdasarkan bisikan dan khayalan-khayalan setan (takhayul dan churafat yang sengaja dibikin-bikin sebagai barang baru dalam agama (bid’ah). Pada hal Iblis dan setan hanya sebatas membisikan kejahatan, tanpa kekuatan fisik, tapi manusia jualah menuruti kehedaknya. Orang yang bertauhid kuat tidak mampu setan menggodanya, sepeti para nabi dan para yang beriman teguh dan bertauhid kukuh.?

Oleh: Drs. H. Syafri Nadi, LIL.

Selasa, 06 Januari 2009

Pemilu 2009 : Menakar Caleg dan Capres dengan Ilmu "Rijal al-Hadits"

Pemilu 2009 : Menakar Caleg dan Capres dengan Ilmu "Rijal al-Hadits"

Ibnu Musayyab akhirnya ditolak menjadi perawi ( penyampai ) hadits Nabi Muhammad Saw. Walau sudah 'berkampanye' secara meyakinkan tentang hadits Nabi Saw. yang ia ceritakan namun tak urung membuatnya 'lolos' jadi perawi hadits. Usut punya usut ternyata alasan 'gugurnya' Ibnu Musayyab karena ada yang menolak. Orang tersebut menyaksikan dia pernah berbohong. Orang bertanya, kapan, siapa dan dalam hal apa ia berbohong ? Yang memberi kesaksian menjawab, suatu ketika saya melihat Ibnu Mushayyab menggenggam pasir sambil bilang kuuur…kuur. Tak pelak ayam-ayamnya berlarian mendekat, mengira akan diberi makanan. Ternyata Ibnu Mushayyab hanya mengecoh ayam-ayam itu dengan pasir, kemudian menangkapnya. Karena itu, kata orang itu, Ibnu Mushayyab tidak bisa diterima sebagai perawi hadits. Ia pernah berbohong. Hadits yang disampaikannya, bisa jadi juga bohong.
Dalam khasanah Islam ada satu ilmu, namanya ilmu rijal al hadits. Dalam ilmu itu, cerita seperti di atas bukan sebuah lelucon. Ilmu itu adalah salah satu contoh kreatifitas ulama Islam terdahulu yang menunjukkan betapa kecermatan dan kehati-hatian mereka untuk menerima sesuatu yang dikatakan sebagai hadits Nabi saw.
Seorang penyampai hadits, sebelum matan (materi) sebuah hadits disampaikannya, terlebih dahulu diteliti kredibilitasnya. Ada banyak ukuran yang digunakan dan salah satu diantaranya ia bukan pembohong, atau tidak pernah ada kesaksian masyarakat yang menyatakan bahwa suatu ketika ia pernah berbohong.
Tidak hanya berbohong, seorang yang pernah ketahuan, maaf, kencing berdiri saja, sudah diklasifikasi sebagai orang yang tidak pantas sebagai perawi hadits. Begitu ketatnya mereka menilai kelayakan perawi hadits. Orang yang rajin membuka-buka ilmu rijal al hadits pasti akan menemukan sekian banyak contoh lain seperti cerita di atas.
Bagi ummat Islam sekarang, informasi semacam itu sudah semakin terbuka , terutama dengan semakin berkembangnya penerjemahan bermacam bentuk kitab hadits. Ada yang khusus membukukan hadits-hadits palsu atau hadits-hadits lemah, lengkap dengan alasan-alasannya. Dan salah satu diantara alasan itu adalah seperti cerita di atas.
Yang menarik untuk kita renungkan ialah betapa cermatnya umat Islam terdahulu dalam menilai seseorang sebelum ia diterima sebagai perawi hadits. Dan pertanyaannya sekarang, kenapa umat Islam saat ini tidak kreatif dan mampu mengembangkan ilmu rijal al hadits tersebut dalam hal lain, misalnya menilai kredibilitas seseorang sebelum dicoblos menjadi wakilnya di DPD/DPR atau Presiden dalam pemilu besok ?.
Kalau standar ilmu rijal al-hadits ini yang dipakai mungkin tak ada yang layak jadi pemimpin. Misalnya, pernah kencing berdiri, menipu anak kecil dengan permen, memukul kucing, buang sampah (benda) di jalan yang membuat orang lain terhalang, dan lain-lain. Tapi minimal pemilihan yang selektif terhadap calon legislatif (caleg) dan calon presiden, sebagaimana mekanisme yang dipakai dalam ilmu rijal al-hadits tersebut kita lakukan secara cermat, teliti, pilihan rasional, dan visible (berperspektif masa depan). Artinya, jangan lagi mau memilih caleg dan capres hanya karena popularitasnya, kharismanya, keturunannya, massanya, atau mungkin senyum manisnya. Lebih dari itu, yang paling penting justru keberpihakan dan visinya untuk selalu memperjuangkan kepentingan rakyat.
Dengan semangat ilmu rijal al-hadits, memori kolektif kita harus diputar kembali, agar tidak memilih lagi mereka yang pernah melukai hati rakyat dengan berbagai kebijakan yang lebih mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompoknya saja di atas kepentingan bangsa ataupun memiliki cacat moral seperti selingkuh, memalsukan ijazah, korupsi, kolusi, menggusur tanah orang lain, tidak bayar zakat, pemabuk dan sebagainya. Bagi mereka yang baru masuk kusaran kekuasaan lewat jadi caleg dan capres, teliti dan lihatlah visinya, jangan-jangan mau jadi anggota DPR/DPD dan presiden hanya untuk 'cari makan' dan penghidupan yang lebih 'wah' tanpa komitmen kuat memperjuangkan bangsa ini keluar dari krisis multidimensional.
Kita berharap umat Islam dan rakyat Indonesia umumnya, dapat menentukan hak pilihnya secara selektif dalam memilih wakil rakyat di DPR/DPD bahkan dalam pemilihan presiden. Jangan pernah mau memilih politisi yang lebih banyak bergaul dan memihak wong licik daripada wong cilik, karena yang terjadi kemudian adalah kisaran kekuasaan dan kekayaan pada segilintir orang yang tentu saja outputnya melahirkan kebijakan pemerintahan dan kepemimpinan bangsa yang mengabaikan rasa keadilan,kemanusiaan dan kesejahteraan rakyat banyak.
Bangsa ini, kata Buya Syafii Ma'arif, telah hampir sempurna kehancurannya. Maka, jika pemilu 2009 ini kita salah langkah dengan salah pilih nahkoda bangsa ini maka mari kita sambut kehancuran kita bersama……. Tapi rasanya hidup kita dan bangsa ini terlalu muda untuk di siakan. Karena itu kita jelang perubahan bangsa dengan cermat memilih wakil rakyat dan presiden di pemilu besok. Jika salah pilih orang, maka, seperti kata orang Medan, matilah kita…. Selamat memilih !

Munawwar Khalil
Selasa, 06 Januari 2009
Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta & aktif di MPK PP Muhammadiyah
http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1363&Itemid=9

Kamis, 01 Januari 2009

Dermawan

Dermawan

Rasulullah SAW bersabda, ''Barang siapa bersedakah dengan seharga kurma dari hasil yang baik (dan Allah tidak menerima sesuatu kecuali yang baik), sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian Allah akan mengembangkannya sampai sebesar gunung sebagaimana salah seorang di antara kalian memelihara seekor anak kuda.'' (HR. Muslim).

Bersedekah itu tidak harus menunggu kaya terlebih dahulu. Seberapa pun harta yang kita miliki mestinya ada sebagian yang kita sedekahkan kepada orang lain.

Ketika Rasululluh SAW melihat Bilal mempunyai simpanan makanan, seketika itu juga beliau bersabda kepada Bilal, ''Hai Bilal, sedekahlah. Jangan sekali-kalai kamu takut bahwa Dzat yang bersemayam di Arsy akan melakukan pengurangan.'' (HR Thabrani).

Dengan meyakini bahwa harta yang kita miliki pada hakikatnya bukan milik kita, maka akan membuat kita ringan saat mengeluarkan dan mambelanjakannya di jalan yang diridhai Allah. Orang yang rajin mendermakan hartanya di jalan Allah ia tidak akan manjadi miskin, sekalipun secara lahir hartanya berkurang, akan tatapi di balik itu semua Allah akan membukakan banyak pintu rezeki baginya dari arah yang tidak disangka-sangka, bahkan di akhirat kelak Allah akan melipat gandakan pahalanya hingga tidak terkira.

Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda, ''Harta tidak akan berkurang dengan disedekahkan.'' Imam An-Nawawi menjelaskan, bahwa hadis ini mengandung dua pengertian. Pertama, sedekah itu diberkahi (di dunia) dan karenanya ia terhindar dari kemudharatan. Dan kedua, pahalanya tidak akan berkurang di akhirat, bahkan dilipatgandakan hingga kelipatan yang banyak.

Adalah sahabat Rasulullah SAW, Utsman bin Affan, seorang sahabat mulia, yang terkenal sangat pemurah. Ia pernah memberikan seluruh barang yang dibawa kafilah dagangnya yang baru datang dari Syam untuk fakir miskin Madinah. Padahal, saat itu banyak sekali pedagang yang menawarkan keuntungan berlipat dari biasanya. Tapi, Utsman memilih tawaran yang paling menggiurkan, ridha Allah.

Semua orang pasti ingin hidup berkecukupan atau bahkan kaya. Namun, banyak yang keliru duga, ia mengira bahwa perbuatan kikir akan mangantarkannya menjadi seorang yang kaya raya. Padahal, itu logika setan saja. ''Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepada kalian. Dan Allah mahaluas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui.'' (QS Al-Baqarah [2]: 268).

By Republika Newsroom
Rabu, 23 Juli 2008 pukul 06:32:00
http://www.republika.co.id/berita/1112.html