Senin, 29 Desember 2008

DOA ANAK SHOLEH

DOA ANAK SHOLEH

Dalam agama Islam diajarkan bahwa ada tiga amalan yang akan terus mengalir pahalanya walau pemiliknya telah tinggalkan dunia fana yaitu ;
1.ilmu yang bermanfaat
2.amal jariyah dan
3.doa anak sholeh

Ini bermakna bahwa orang tua diminta untuk mendidik anaknya agar menjadi anak yang sholeh yang kelak diharapkan akan terus mendoakan orang tuanya. Pesan dari ajaran tersebut adalah pesan tentang pendidikan, pendidikan kepada anak, yang ganjarannya begitu menggiurkan karena pahalanya akan terus mengalir meski kita sudah meninggal.

Ada sebuah doa yang dikenal dengan nama ‘Doa Anak Sholeh’ dan yang diajarkan oleh hampir semua orang tua muslim kepada anak-anak mereka dengan harapan agar anak-anak mereka mau mendoakan mereka dengan doa ini. Begini bunyinya :
“ROBBIGHFIRLII WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA ROBBAYAANII SHOGHIIROO”
Artinya dalam Bahasa Indonesia : “ Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah ibuku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil ”
Doa ini begitu populernya sehingga hampir semua anak di sekolah hafal dengan doa ini. Doa ini juga cukup pendek dan sangat mudah dihafalkan oleh anak-anak. Dalam jangka waktu singkat anak balita bisa mengingat dan menghafalnya. Akan sungguh mengggemaskan jika kita mendengar anak balita yang masih cedal membacakan doa ini. Kalau anak kita bisa membaca doa ini rasanya hati orang tua langsung ‘mak nyes’, adem dan bahagia!
Meski kita berusaha mengajarkan doa ini kepada anak-anak kita, pernahkah kita benar-benar memperhatikan dan memahami makna dari doa ini? Sebagai seorang pendidik saya sungguh takjub dengan pesan yang hendak disampaikan oleh doa ini. Coba perhatikan kalimatnya baik-baik dan pikirkan mengapa doanya seperti itu. Mengapa anak-anak kita diminta untuk berdoa agar orang tuanya disayangi ‘sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil’? Mengapa redaksinya bukan ‘sebagaimana mereka menyayangiku selama ini’, umpamanya. Mengapa justru ditekankan ‘sewaktu aku masih kecil’? Apakah doa ini hanya berlaku bagi anak yang masih kecil saja dan jika sudah lebih dewasa maka redaksinya akan diubah menjadi. :”Sewaktu aku ABG, atau sewaktu dewasa’, umpamanya? Tidak. Doa itu redaksinya tidak berubah redaksinya meski kita mendoakan orang tua kita ketika kita sendiri telah tua. Redaksinya tidak berubah dan tidak perlu diubah.
Lantas mengapa begitu redaksinya?
Menurut saya, doa ini mengandung pesan pendidikan yang sungguh dalam bagi para orang tua. Jadi sebenarnya doa ini memang pesannya UNTUK ORANG TUA dan bukan untuk si anak. Melalui doa ini terkandung pesan untuk meminta agar orang tua mendidik dan menyayangi anaknya dengan sebaik-baiknya, khususnya SEWAKTU KECIL. Para orang tua diminta untuk mencurahkan kasih sayangnya sepenuh-penuhnya kepada anaknya sewaktu kecil karena sewaktu kecil itulah anak-anak kita membutuhkan kasih sayang yang tak terhingga sebagai bekal bagi mereka mengarungi hidup sewaktu besar nantinya. Dengan kasih sayang yang berlimpah dan pendidikan yang baik pada waktu kecil (bukan berarti memanjakannya) maka sang anak akan punya fondasi mental dan spiritual yang kuat dalam menghadapi hidup mereka di masa dewasa nantinya. Dengan doa ini seolah hendak dikatakan kepada para orang tua,:”Wahai para orang tua, sayangilah anak-anakmu sebaik-baiknya pada saat mereka masih kecil. Berikan semua yang terbaik darimu kepada anak-anakmu ketika mereka masih kecil. Janganlah sampai mereka mendapati hal yang buruk dan tidak baik darimu ketika mereka masih kecil. Janganlah sampai engkau menunjukkan sikap kasar, keras dan kejammu pada anakmu waktu masih kecil karena Tuhanmu akan mengganjarmu sesuai dengan perbuatanmu pada anakmu ketika masih kecil (dan bukan pada masa yang lain)”
Secara alami orang tua memang sangat menyayangi anak-anak mereka ketika masih kecil. Itu masa-masa ketika orang tua sangat menyayangi dan melindungi anak-anak mereka. Mereka melimpahinya dengan berbagai pujian dan hadiah. Pelukan dan ciuman datang tak henti-hentinya. Kata-kata lembut dan panggilan sayang berhamburan. Rasanya apa saja yang diminta oleh anak sewaktu ia masih kecil segera dituruti dan diusahakan dengan sungguh-sungguh. Para orang tua biasanya menolerir semua kesalahan anak-anak mereka dan tidak marah meskipun anak memecahkan barang orang tua yang paling disayangi.
Hal ini tentu berbeda dengan ketika anak sudah cukup besar. Pada saat itu orang tua sudah mulai kurang toleran. Pujian semakin berkurang dan hukuman semakin banyak. Raut muka dan tutur kata sudah mulai berubah. Pendek kata kasih sayang orang tua sudah berbeda dengan ketika anak masih kecil. Itulah sebabnya doa tersebut menyebutkan secara spesifik WAKTU TERINDAH dalam hubungan anak dan orang tua, yaitu ‘sewaktu masih kecil’. Orang tua akan dimintakan ganjaran kepada Tuhan pengampunan dosa dan balasan kasih sayang yang terbaik dari Allah sebagaimana mereka melakukan hal yang terbaik kepada anak mereka sewaktu mereka masih kecil.
Jadi dengan redaksi doa itu kita sebenarnya diminta untuk menyayangi anak-anak kita ‘habis-habisan’ ketika mereka masih kecil karena upaya kita pada saat itulah yang akan menjadi perhitungan untuk balasannya dari Allah kelak. Hal itu juga sesuai dengan kebutuhan anak yang memerlukan kasih sayang yang berlimpah ketika masih kecil karena mereka benar-benar masih sangat bergantung pada orang tua pada saat itu. Hal itu juga sesuai dengan fitrahnya orang tua yang masih benar-benar ‘all-out’ dalam menyayangi anaknya ketika masih kecil. Doa itu memang mengandung pesan pendidikan luar biasa!
Jadi jika Anda masih punya anak kecil yang akan Anda jari doa tersebut jangan lupa bahwa doa itu sebenarnya pesan dari Tuhan kepada Anda. Berikan yang terbaik dan terindah dari Anda kepada anak-anak Anda yang masih kecil tersebut. Dengan demikian doa mereka akan sungguh-sungguh dan menghasilkan buah pahala yang tidak putus-putusnya.
Balikpapan 12 Desember 2008
Satria Dharma
1. One Response to “DOA ANAK SHOLEH”
2. By satriadharma on Dec 18, 2008 | Reply
Dari Kang Adriano Rusfi di milis CFBE :
Kang, doa ini luar biasa. Saya hanya akan menambahkan beberapa catatan.
Pertama, kata “RABBAYAANI” artinya “mereka berdua telah menddidik aku”. Terjemahan “menyayangiku” sebenarnya kurang tepat, karena RABBA adalah akar dari kata TARBIYYAH (pendidikan) . Jadi sekadar menyayangi saja tak cukup.
Kedua, doa ini bersyarat. Dia bukan gratis tanpa syarat untuk seluruh orang tua, karena ada kata “KAMA”. Artinya, orangtua yang tidak mendidik anak diwaktu kecil tak akan mendapatkan doa ini.
Ketiga, kata “rabbayaa” artinya “kedua ayah dan ibu”. Artinya, jika ayah tak terlibat dalam pendidikan anak secara signifikan dengan alasan sibuk mencari nafkah, maka ayah harus siap-siap gigit jari nggak kebagian doa ini.
Keempat, pendidikan itu akan efektif jika dilakukan diwaktu kecil (shaghir). Kalau mendidik anak ketika sudah besar, telat. Dan hanya bagi yang mendidik anak diwaktu kecil doa ini akan dia dapatkan.
Wassalam,
Aad

December 12th, 2008 Oleh: Satria Dharma
http://satriadharma.com/index.php/2008/12/12/doa-anak-sholeh/

Ibu Bapa Yang Sholeh Dan Kesannya

Ibu Bapa Yang Sholeh Dan Kesannya

Peribadi yang baik dan soleh adalah merupakan tauladan yang terbaik buat anak-anak yang berada di bawah jagaan mereka. Ini terlaksana antaranya apabila kedua orang tua mempunyai disiplin dan keperibadian yang bertaqwa kepada Allah dengan mengikuti panduan yang ditunjukkan oleh-Nya di samping senantiasa bekerjasama bagi melaksanakan tugas dalam mendidik dengan baik.

Ini juga dapat dilihat melalui firman Allah s.w.t. (yang maksudnya):

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (sebagai) satu keturunan yang sebahagiannya (mewarisi) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Ali Imran, 3: 34)

Sheikh Abdur Rahman as-Sa’di berkomentar, “Dan Allah menyebutkan keluarga-keluarga besar tersebut dan apa yang di dalamnya berupa manusia-manusia yang agung yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan, dan bahawasanya keutamaan dan kebaikan itu telah diwariskan secara turun temurun oleh anak-cucu mereka, yang mencakupi lelaki dan wanita. Ini adalah merupakan kurniaan yang paling utama dan tempat kemurahan dan kebaikan-Nya yang paling utama. (Tafsir as-Sa’di (Judul Asli: Taisir al-Karim al-Rahman fii Tafsir Kalam al-Mannan), jil. 1, m/s. 487)

Kesan daripada Ibu bapa yang bertaqwa dan sholeh, para malaikat juga turut mendoakan buat mereka kebaikan dan memohonkan syurga buat anak-anak yang memiliki ibu bapa yang sholeh. Ini dapat dilihat dari firman Allah s.w.t. berikut (maksudnya):

“Ya Rabb kami, masukkanlah mereka ke dalam Syurga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang sholeh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka serta keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (al-Mukmin, 40:

Malah, suatu anugerah dari Allah s.w.t., seandainya anak-anak cucu yang tersebut lahir dan hidup dalam keadaan yang penuh taqwa dan keimanan, taat kepada Allah s.w.t., maka Allah juga turut menyatakan bahwa kelak nanti di Syurga, Allah akan mempertemukan mereka.

Allah s.w.t. berfirman (maksudnya): “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (ath-Thuur, 52: 21)

Anak-Anak Yang Sholeh Akan Mendoakan Ibu Bapanya

Memiliki anak yang sholeh adalah merupakan sebahagian kurnia yang sangat bermakna bermula dari dunia sehinggalah meninggal dunia. Ini terlaksana melalui kepribadiannya yang senantiasa merendah diri menjaga akhlak kepada ibu bapa atau orang tua, sekaligus mendoakan kebaikan buat kedua ibu dan bapanya tidak kira semasa hayatnya maupun setelah meninggal dunia. Ini dilihat dari firman Allah s.w.t. yang maksudnya,

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.” (al-Isra’, 17: 24-25)

“Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku petunjuk untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (an-Naml, 27: 19)

Juga melalui hadis Nabi s.a.w., kita dikhabarkan bahwa doa dan amalan anak-anak yang sholeh itu sentiasa memberi kesan yang baik kepada kedua orang tuanya walaupun orang tuanya telah meninggal dunia.

“Apabila seseorang manusia itu mati, terputuslah daripadanya segala amalan melainkan tiga perkara: 1 – Sedekah Jariah, 2 – Ilmu yang bermanfaat, dan 3 – Anak soleh yang mendoakannya.” (Hadis Riwayat Muslim, Kitab Wasiat, Hadis no. 14. Dan Abu Daud, Kitab Wasiat, no. 3880)

Monday, December 15, 2008
Dikirim oleh mohd masri di Mei 21, 2008
http://inspirasihumaira.blogspot.com/2008/12/ibu-bapa-yang-sholeh-dan-kesannya.html