Senin, 23 Februari 2009

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Besarnya sumber pencemaran di AS pada tahun 1968
 Batu bara 454 juta metrik ton
 Minyak residu 92 juta M3
 Minyak destilasi 94 juta M3
 Gas alam 566.000 juta M3
 Pada tahun 1971 untuk proses industri digunakan air sebanyak 50.000 milyar galon atau kurang lebih 12,5 milyar M3. setiap detik 6,3 M3 air yg dikotori oleh industri dan dibuang melalui sungai ke danau dan ke muara sungai (laut) di seluruh AS
 Pada pembakaran batu bara, bahan bakar residu, bahan bakar destilasi, dan gas alam akan menghasilkan penyebaran gas-gas beracun CO,CO2,NO2,CH3,HF,H2S
 Dan sebagainya yg kesemuanya akan meracuni kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan
 Dalam hal ini masih perlu ditambahkan sumber-sumber lainnya dari berbagai macam industri seperti: industri baja, industri pengecoran, industri pelapisan logam, industri pabrikan logam, industri kimia (pabrik kertas, industri makanan & minuman, industri farmasi dll), industri tekstil, elektronika dlsebagainya

Ukuran-ukuran yg biasa dipakai dalam menilai adanya polusi :
1. TLV (thresold limit value) adalah konsentrasi rata-rata dari suatu unsur pencemar dalam ruang kerja dimana pekerja selama delapan jam per hari selama waktu bekerja tidak mengalami gangguan kesehatan. TLV dinyatakan dalam mg/m3 udara, ppm atau mppf. Koreksi karena adanya fluktuasi dapat dihitung dengan Exursion Factor (EF)
Exursion Factor (EF) sebagai berikut
• 0 – 1 (ppm atau mg/m3) – EF = 3
• 1 – 10 “ - EF = 2
• 10-100 “ - EF = 1,5
• 100-1000 “ - EF = 1,25
TLV dari bermacam-macam unsur telahditetapkan oleh American Conference of Govermental Industry Hygienist (ACGIH) yg berkumpul pada tiap tahun dan kalau perlumengadakan perubahan-perubahan
2. Mac (maximum allowable concentration) adalah konsentrasi tertinggi yg diperbolehkan untuk sesuatu unsur pencemar dalam ruang kerja dimana pekerja selama delapan jam per hari selama waktu kerja tidak menderita gangguan kesehatan
3. Standard Mutu Udara adalah konsentrasi pencemar dalam udara atau atmosfir (air quality standard) yg tidak boleh dilampaui
4. Standad Emisi adalah konsentrasi sesuatu pencemar yg dikeluarkan dari suatu sumber yg tidak boleh dilebihi
5. Ppm adalah singkatan dari part per million yg berarti berapa suatu satuan (mg, ml) air atau udara
6. Mpccf adalah singkatan dari millions of particles per cubic feet yg berarti berapa juta butiran partikel dalam setiap kubik kaki
7. Karena pengontrolan pencemaran bertujuan untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup, maka, Yg menjadi ukuran adalah pengaruhnya terhadap kehidupan dan kesehatan manusia dan mahluk-mahluk hidup lainnya

Berikut ini akan dibahas mengenai pencemaran air dan udara oleh industri
Pencemaran Udara
 Masalah utama yg dihadapi dalam pencegahan pencemaran udara terutama berpusat pada bagian-bagian industri yg berhubungan dengan pengolahan besi dan baja
 Proses ini menyebabkan pengeluaran partikel-partikel dan gas-gas seperti oksida belerang (SO2), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (CxHx), karena banyaknya kemungkinan keluarnya asap dari proses yg memakai suhu tinggi ini
 Butiran-butiran partikel yg ukurannya lebih kecil dari molekul gas akan dikeluarkan selama proses ini, Sehinnga pengontrolan menjadi lebih sukar dari pada pengontrolan pengeluaran gas
 Untuk mencegah butiran partikel mengotori udara sekeliling perlu dihilangkan sumber atau diberikan aliran udara sebelum aliran tersebut ke atmosfir.
 Supaya asap yg mengandung butiran-butiran partikel yg akan dikeluarkan ke atmosfir tidak mengotori udara sekitarnya, maka perlu terlebih dahulu dilakukan pengurangan jumlah butiran partikel dalam asap dg memakai alat pembersih butiran partikel

Empat macam alat pembersih butiran partikel yg dikenal adalah
1. Cyclone (siklon)
2. Wet scrubers (Penyikat basah)
3. Electrostatic preccipitator (Pengendap elektrostatis)
4. Fabric filters (saringan kain)
a. Efisiensi masing-masing alat ini akan tergantung pada ukuran butiran partikel dan beberapa parameter operasi alat tersebut
b. Juga dikenal alat pembersih udara lainnya seperti saringan kertas berefisiensi tinggi,
c. Penyemprotan uap yg diikuti oleh densasi, serta lapisan kerikil
d. Cyclone mempunyai efisiensi yg sangat rendah sehingga hanya dipakai sebelum dipergunakannya alat-alat yg lebih efisien atau bila ukuran partikel besar-besar
e. Penyikat basah, pengendap elektrostatis & saringan kain merupakan alat-alat pengontrol pencemaran udara oleh butiran-butiran partikel

Beberapa cara untuk mencegah pengontrolan udara, antara lain :
1. Ventilasi biasa dibantu dengan kipas angin (fan) yg ditempatkan di tempat-tempat yg strategis untuk menyedot udara luar yg lebih bersih serta meniupkan udara yg tercemar ke arah yg tidak ada karyawannya
2. Pemakaian pelindung pernafasan (respiratori protection), yg bersifat mekanis untuk karyawan-karyawan tertentu sehubungan dengan pekerjaannya
3. Wet dust collector / wet spray chambers
4. Cerobong-cerobong asap dengan atau tanpa alat pengisap (blower), keduanya tanpa saringan pembersih debu

Pengotoran debu serta pengaruhnya terrhadap manusia
a. Dr. Arthur M. Bueche, Reserch and Development Center General Electric Co, Scanectady, NY menyatakan bahwa belum diketahui banyak tentang debu-debu yg sangat halus mengelilingi kita.
b. Yg dimaksud dengan debu disini adalah partikel-partikel dengan diameter kurang dari seperjuta sentimeter dan yg sangat mengejutkan adalah bahwa partikel-partikel yg lebih kecil dari 0,1 mikron ini merupakan 90% dari berat seluruh debu, akan tetapi jumlah 95% dari semua partikel
c. Yg lebih lagi adalah jumlah seluruh permukaan dari debu yg halus paling tidak sama dengan seluruh permukaan debu yg kasar
d. Pada permukaan-permukaan partikel yg halus inilah gas-gas buangan diserap; lebih halus partikel-partikel tadi lebih mudah masuk ke paru-paru dan dapat mengakibatkan gejala-gejala yang tidak diinginkan, seperti :

a). Pneumoconiosis
 Ialah penyakit paru-paru yg disebabkan oleh infeksi partikel debu.
 Partikel debu selalu terdapat dalam udara yg diisap waktu pernafasan, akan tetapi tidak selalu menimbulkan pneumoconiosis
 Karena tubuh mempunyai daya pencegahnya, seperti :
- rambut hidung yg dpt menahan kira-kira 50% debu
- rambut getar dan selaput lendir bronkus
- transudasi melalui dinding alveolus
- fagsitisis sel makrofag ke kelenjar limpa
Bila udara mengandung partikel debu terlalu banyak, maka debu itu mencapai jaringan paru-paru dalam jumlah banyak, sehingga
Menimbulkan kerusakan-kerusakan yg biasa dikenal dengan pneumocosis. Hal ini biasanya dijumpai pada tempat tertentu dan penyakit ini termasuk penyakit jabatan (occupational)

Terdapat berbagai jenis pneumoconiosis berdasarkan jenis debu yg diisapnya, yaitu :
1. Anthracosis, yg disebabkan oleh debu arang (coal) dapat menyebabkan emfisema sentrilobuler
2. Byassunosis, karena debu kapas (cotton). Kelainan anatomic biasanya sedikit. Kadang-kadang dapat menimbulkan gangguan pernafasan
3. Bagassosis, karena debu batang debu. Dapat menimbulkan bronkhiolitis & bronkhoneumosis mirip dengan ‘silofiller’s disease’
4. Fibrosis paru-paru disebabkan oleh debu yg mengandung aluminium, besi, talk & mika
5. Silicosis, yg disebabkan oleh debu silica (SiO2)
6. Asbestosis, karena debu yg mengandung serabut (serat) asbes
7. Berylliosis, karena debu baryllium

Hingga kini belum diketahui tepat bagaimana cara partikel debu itu menimbulkan perubahan atau kerusakan pada paru-paru. Yg sudah diketahui bahwa pengaruh debu itu pada paru-paru akan menimbulkan hal-hal sbb:
- Mengadakan penetrasi pada histiosit,
- Menimbulkan dislokasi sitoplasma histiosit,
- Menyebabkan degenerasi dan kematian histiosit tsb

Kematian histiosit dapat diikuti dengan keluarnya zat yg bersifat sitotoksik atau dapat menimbulkan reaksi imun. Mungkin inilah dasar terjadinya perubahan pada jaringan paru-paru. Perubahan pada paru-paru pada umumnya bersifat proliferatif fibratik

b). Silicosis
Adalah penyakit yg disebabkan oleh debu silika yg terdapat dalam bentuk kristal atau koloid amorf. Debu ini dapat ditemukan pada daerah industri, misalnya tambang emas, besi, batu bara, pembelahan batu pasir & industri keramik

c). Patogenesis
Adalah penyakit yg disebabkan oleh partikel debu yg berukuran kecil, yaitu kurang dari 3 mikron yg dapat menimbulkan kelainan. Makin kecil ukurannya makin besar daya perusaknya. Biasanya dibutuhkan waktu 10 sampai 15 tahun sebelum timbul kerusakan yg nyata gejala kliniknya

d). Kikroskopis
Adalah penyakit yg disebabkan debu silika. Mula-mula tampak tonjolan yg keras pada daerah subpleural, peribronchioler & perivaskuler dalam paru-paru. lama- kelamaan tonjolan itu menjadi lebih besar & tersebar rata, terutama daerah hilus. Tampak tonjolan itu berbatas tegas, berlapis seperti daun bawang, keras & berwarna kelabu hitam (karena bercampur dengan amthracosis)

PENGOTORAN KARENA GAS-GAS BERACUN
Beberapa proses pengolahan mengakibatkan terdapatnya pencemaran berbentuk gas seperti oksida belerang, oksida nitrogen, karbon monoksida & hidro karbon. Tiga yg pertama merupakan gas yg paling banyak dikeluarkan karena gas tersebut terbentuk oleh pemakaian bahan bakar fosil dengan proses suhu tinggi

Konsentrasi tertinggi pencemar berbentuk gas untuk setiap negara berbeda tergantung keperluannya.
Tabel :
No Nama Unsur

Mg/cu m ppm Mg/cu m ppm
1
2
3
4
5
6
7
8 Karbon disulfida
Karbon monoksida
Gasoline
Hidrogen sulfida
Nitrogen oksida
Sulfur dioksida
Asam sulfat
debu
0,045
3
2,5
0,06
0,6
0,9
0,3
0,6 0,015
2,7
0,6
0,04
0,33
0,35 0,015
0,5
0,75
0,02
0,2
0,35
0,1
0,2 0,005
0,45
0,2
0,013
0,11
0,13

Walaupun pengeluaran hidro karbon dapat juga diakibatkan oleh bahan bakar pada mesin, juga sering diakibatkan oleh penguapan minyak dan gemuk pada pemanfaatan limbah
 Jumlah keseluruhan dari pada oksida belerang dan oksida nitrogen yg dihasilkan oleh pabrik baja relatif kecil jika dibandingkan dengan gas-gas yg dikeluarkan oleh operasi pembakaran bahan-bahan fosil
 Pusat-pusat tenaga pada pabrik besi & baja yg menggunakan batu bara atau minyak sebagai bahan bakar akan merupakan sumber utama dari oksida belerang

PENCEMARAN AIR
 Pengolahan air buangan biasa dapat diharapkan untuk dapat lebih banyak digunakan kembali. Lebih-lebih jika kontrol yg mahal tidak diperlukan untuk membuat air buangan cocok dengan operasi pengolahan
 Yg merupakan masalah besar adalah perubahan karakteristik kimia seperti PH dan zat padat yg melarut

Standard Mutu Air dari WHO

Tabel :
NO Uraian Konsentrasi yg diusulkan Konsentrasi maksimum
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16 Jumlah zat padat
Warna
Kekeruhan
Rasa
Bau
Zat Besi (Fe)
Manganese (Mn)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Kalsium (Ca)
Magnesium (Mg)
Sulfat (SO4)
Chlorida
PH
(Mg+Na) SO4
Phenolik
500 mg/l
5 unit
5 unit
Tak tertentu
Tak tertentu
0,3 mg/l
0,1 mg/l
1,0 mg/l
5,0 mg/l
75 mg/l
50 mg/l
200 mg/l
200 mg/l
7,0 – 8,5
500 mg/l
0,001 mg/l 1500 mg/l
50 unit
25 unit
-
-
1,0 mg/l
0,5 mg/l
1,5 mg/l
15 mg/l
200 mg/l
150 mg/l
400 mg/l
600 mg/l
(6,5 atau 9,2)
1500 mg/l
0,002 mg/l

BEBERAPA CARA PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR
1. NETRALISASI air buangan dengan kapur NaOH; air yg sudah netral perlu dengan pengenceran dibuang ke sungai/kali. Endapan yg terbentuk dikumpulkan di halaman dekat pabrik
2. OIL REMOVAL (menghilangkan minyak) dengan cara memasukkan kedalam bak-bak, kemudian menyapu permukaan yg terdapat dimana air dan setelah partikel-partikel (butir-butir) terak turun, air dipergunakan lagi sebagai pendingin

Berdasarkan pemakaiannya air dibagi atas lima kelompok
1. Air kebutuhan masyarakat
2. Air untuk memelihara ikan atau binatang lainnya
3. Air untuk pertanian
4. Air untuk industri
5. Air untuk rekreasi

Warna, bau dan rasa
 Untuk kebutuhan masyarakat, warna air tidak boleh lebih dari 75 color unit ( Standard Platium Cobalt)
 Untuk perikanan dan kehidupan tidak boleh lebih dari 50 color unit
 Tidak boleh menaikkan temperatur sungai atau danau tempat membuang air melebihi 5ºF
 Kadar tertentu dari zat kimia dapat menyebabkan bau tidak enak atau rasa air yg kurang sedap. Hal ini dapat mengakibatkan rasa ikan atau kerang menjadi kurang sedap/enak
 Kekeruhan air dibatasi, tidak boleh mengeruhkan air sungai atau danau melebihi batas yg mengganggu kehidupan air dan untuk air minum

Pencemaran kimia dan organik

Khusus untuk air bagi kebutuhan masyarakat dan yg dipergunakan untuk pertanian ditentukan batas jenis unsur kimia yg boleh dikandung didalamnya seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel :
Air untuk masyarakat Air untuk pertanian
pH
Kandungan logam alkali
Amonia
Arsenik
Barium
Boron
Cadmium
Chlorida
Chromium
Tembaga
Besi
Timah hitam
Seng
Nitrat dan Nitrit
Sulfat dan Sulfit
6,0 – 8,0
30 mg/l
Max.0,5 mg/l
0,05 mg/l
1,0 mg/l
1,0 mg/l
0,01 mg/l
Max.250 mg/l
Max.-0,05 mg/l
1 mg/l
0,3 mg/l
Max.0,05 mg/l
Max.5 mg/l
10 mg/l
250 mg/l 4,5 – 9,0
-
Max.0,5 mg/l
1,0 mg/l
-
0,5 mg/l
0,005 mg/l
Max.250 mg/l
5 mg/l
1 mg/l
-
5 mg/l
-
-
1 mg/l

GANGGUAN SUARA
 Gangguan suara merupakan suatu kebisingan yg sulit untuk diatasi
 Bising adalah suara yg kita dengar akibat adanya getaran udara yg berasal dari sumber getaran dan sampai pada telinga kita
 Tidak semua getaran dapat kita terima menjadi suara yg bisa kita dengar
 Adanya batas-batas jumlah frekuensi dan amplitudo tertentu
 Bila seseorang sering mendapat gangguan bising yg tingkat bunyinya tinggi, maka makin cepatlah pengurangan pendengarannya
 Demikian pula halnya pada frekuensi tinggi yg sangat pekak bagi telinga, pengurangan pendengaran akan lebih cepat terjadi
 Disamping itu bising juga sangat mempengaruhi manusia baik secara psikologis maupun fisiologis
 Penyelidikan telah menunjukkan bahwa disekitar bandara udara, prosentase timbulnya penyakit lebih besar dibandingkan dengan daerah yg jauh dari daerah bandara udara (penyakit jantung, keguguran dan kemerosotan prestasi kerja)

Ada empat cara mengatasi kebisingan
1. Perencanaan tata ruang yg baik
2. Penggunaan bahan-bahan bangunan dan akustika yg tepat
3. Pembuatan bangunan penahan kebisingan
4. Penggunaan getaran suara

ALAT-ALAT KESELAMATAN KERJA
1. ALAT-ALAT PELINDUNG ANGGAUTA BADAN
a). Pakaian Kerja
b). Pelindung Tangan dan Pelindung Kaki
c). Alat Pelindung Mata
d). Pelindung Hidung dan Mulut
e). Kaca Pengaman
f). Pelindung Pada Mesin
g). Pelindung Rambut Kepala

2. ALAT-ALAT DAN ALAT PENOLONG
a). Sudut & pinggir yg tajam
b). Beram
c). Kepala Martil
d). Terbangnya Bilah-bilah kayu
e). Keselamatan terhadap jatuh
f). Kikir
g). Tangga
h). Mengangkat benda yg berat dg tangan
i). Mengangkat benda berat

MENGATASI BAHAYA KEBAKARAN
Bahaya kebakaran adalah suatu bencana api yg sangat berbahaya & tidak kita kehendaki karena dapat memusnahkan harta benda ataupun jiwa manusia

Menanggulangi bahaya kebakaran
1. Jenis api kebakaran
2. Jenis benda (bahan) yg dapat terbakar
3. Alat-alat & bahan pemadam kebakaran
4. Orang-orang yg mendapat tugas pada regu-regu keamanan pemadam kebakaran serta petugas P3K

Yang perlu diketahui
1. Adanya tanda-tanda bahaya kebakaran
2. Letak alat-alat untuk memberi isyarat tanda-tanda kebakaran
3. Letak alat-alat pemadam kebakaran
4. Cara-cara menghubungi yg berwajib, petugas pemadam kebakaran, dokter, rumah sakit, ambulance dll baik dg telpon maupun secara langsung

Menguasai Kebakaran
1. Menghindarkan bahaya kebakaran
2. Bertindak cepat, cekatan, tepat, tetapi tenang & hati-hati
3. Jangan panik, tidak berarti boleh lamban
4. Menyelamatkan jiwa manusia, barang-barang/dokumen berharga, alat bangunan, mesin-mesin dll
5. Mencegah terjadinya kebakaran
6. Mencegah api menjalar ke tempat lain
7. Memadamkan api yg menyala

Jenis-jenis api kebakaran
1. Api kelas A : yaitu api dari kebakaran bahan-bahan benda padat (misal; kayu, tekstil, dll)
2. Api kelas B : yaitu api dari kebakaran bahan cairan (misalnya, bensin, minyak, dll)
3. Api kelas C : yaitu api dari kebakaran bahan-bahan gas, acetyleen dll
4. Api kelas D : yaitu api dari akibat kebakaran aliran listrik
5. Api kelas E : yaitu api dari kebakaran logam
Jenis-jenis benda (bahan) yg mudah terbakar
1. Bahan padat ; kayu, bambu, tekstil, kertas, karet, aspal, lilin, sampah, dll
2. Bahan cairan ; bensin, minyak lampu, solar, asam belerang dll
3. Bahan gas ; gas acetyleen, gas hydrogen dll

Sebab-sebab kebakaran
1. Penyalaan sendiri (tanpa sengaja)
2. Perbuatan sengaja
3. Alat-alat (mesin-mesin) yg sedang dipergunakan
4. Kortsluiting listrik (hubungan pendek arus listrik)
5. Gerakan alam
6. Disambar petir

Cara pemadaman kebakaran
1. Cara Isolasi; yaitu dengan memutuskan (menutup) hubungan antara udara luar dengan benda terbakar
2. Cara Pendinginan; yaitu dengan menyerap panas antara, antara lain dengan air, lumpur
3. Cara Urai; yaitu dengan memindahkan sejauh mungkin benda-benda yg belum terbakar, sehingga api tidak dapat menjalar lebih lanjut

Yg perlu diperhatikan pada waktu memadamkan kebakaran
Harus mengenal (mengetahui) jenis benda (bahan) yg terbakar dengan adanya:
- bau asap; yaitu dari macamnya bau yg tercium, misalnya; antara bau karet & bau tekstil
- warna asap; yaitu dari permulaan warna yg terlihat, misalnya; kebakaran minyak akan mengeluarkan warna hitam, kebakaran pospor akan mengeluarkan warna putih
- arah pada waktu memadamkan api kebakaran, pancaran dari zat pemadam harus searah dengan arah angin, baik dari samping kiri maupun dari samping kanan

Usaha pencegahan kebakaran pada waktu bekerja
1. Dapur tempa
2. Kompor (kompor penyalaan gas-gas, elpiji)
3. Motor bensin, motor diesel
4. Las karbid, las listrik
5. Listrik
6. Diesel/generator
7. Lampu minyak, lilin
8. Pemusnahan (pembakaran) sampah
9. Obat nyamuk
10. Tempat yg banyak orang, misalnya api dari rokok

ALAT-ALAT (BAHAN-BAHAN) UNTUK PEMADAM KEBAKARAN
1. Batang Pengait :
Gunanya untuk merobohkan bagian-bagian bangunan yg belum terbakar & terdekat dengan api kebakaran dengan maksud untuk memisahkan (memutuskan) api jangan sampai meluas (menjalar) ke bagian-bagian lain yg belum terbakar
2. Tangga
Gunanya untuk membantu, apabila ada bagian-bagian yg tinggi perlu dirobohkan yg belum terbakar & tidak terjangkau oleh batang pengait agar terputus tidak menjalar ke bagian lain
3. Karung
yg telah dimasukkan ke dalam air : gunanya untuk memadamkan api kebakaran yg masih agak kecil & karena kebakaran pada umumnya, caranya dengan menutup bagian yg terbakar
4. Pasir
Gunanya untuk memadamkan api kebakaran yg masih kecil, pasir dapat disimpan di suatu tempat bak pasir dengan terisi ± 0,25 m3 pasir. Dalam bak itu disediakan sekop pada ember. Pasir itu dapat juga disimpan dalam kantong-kantong plastik (kira-kira 3 kg). Penggunaan karung basah, juga dapat membantu agar api tidak meluas (menjalar) ke tempat-tempat lain
5. Alat-alat Hidrant
Gunanya untuk memadamkan api kebakaran yg telah membesar & tidak boleh dipergunakan untuk memadamkan api yg diakibatkan kebakaran cairan (bahan kimia) misalnya bensin, solar, minyak lampu dll
Caranya : dapat disiramkan dengan menggunakan ember atau dapat disemprotkan dengan menggunakan hydrant (pakai slang panjang & kran) baik yg ada pada mobil pemadam kebakaran maupun yg telah tersedia di masing-masing bangunan kerja
6. Alat-alat Penyembur
Alat pemadam api ini antara lain alat yg dibuat oleh suatu pabrik & berbentuk tabung
Alat ini biasanya mempunyai :
- Cairan racun api
- Cairan berbentuk busa, yg macamnya seperti busa sabun
- Cairan soda ocsid
- Bubuk kimia kering
Biasanya alat semacam ini di setiap perusahaan, ruang kantor, gedung besar selalu tersedia & dipasang di tempat yg mudah dipergunakan
Alat ini digunakan untuk memadamkan api kebakaran yg ditimbulkan oleh kebakaran dari segala macam & cara mempergunakannya

Cara mempergunakan alat penyembur Multy Purpose Dry Chemical Fire Extinguisher
1. Lepaskan kunci pengaman
2. Peganglah alat dalam keadaan tegak
3. Lepaskan pipa dari klip
4. Pijitlah pengatup
5. Arahkan corong ke pangkal api dengan menyapu dan merata
6. Hati-hatilah dalam menggunakan alat ini, jangan sampai semburan cairan ini mengenai anggota badan
7. Pengatup tidak boleh dipijit, kecuali untuk memadamkan

Keselamatan kerja untuk mencegah bahaya kebakaran
Untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran di perusahaan, maka semua personil, karyawan, pekerja harus mentaati dan melaksanakan petunjuk & ketentuan yg diberikan oleh perusahaan sesuai tugas dan kewajibannya masing-masing

Mencegah kebakaran didalam perusahaan yg menggunakan gas, bensin, solar dll
1. Dilarang merokok didalam ruang yg terdapat gas, bensin & solar
2. Tutup rapat semua kran gas, tempat drum bensin/solar setelah selesai dipakai
3. Periksa kemungkinan kebocoran dari sambungan pipa gas & dari drum bensin/minyak
4. Segera membuka pintu/jendela sebelum bekerja dimulai agar ada pergantian udara didalam ruangan selama kurang lebih 15-30 menit (terutama gas elpiji yg lebih berat dari udara dan akan berada ditempat yg terendah)
5. Simpanlah tangki gas atau drum bensin (minyak) ditempat yg tersedia, tersendiri & tertutup
6. Dilarang membuka kran gas & tutup drum sebelum digunakan
7. Isilah air secukupnya drum bekas menyimpan bensin, minyak & botol bekas gas sebelum dilas
8. Dilarang memukul-mukul botol gas dengan maksud membuka
9. Dilarang membanting-banting botol yg berisi gas
10. Dilarang mengerjakan sesuatu pekerjaan yg sekiranya dapat menimbulkan letupan api didekat drum bensin (minyak)
11. Lengkapi tutup gas dengan katup pengaman yg baik

Alat tanda bahaya (Fire Alarm)
 Fire alarm yaitu yg berbentuk bundar atau persegi empat berwarna merah dan memakai kaca disertai alat pemukul. Pada alat ini bertuliskan INCASE OF FIRE BREAK GLASS dan pada umumnya dipasang disetiap bangunan perusahaan

INCASE OF FIRE BREAK GLASS berguna
a. Untuk membunyikan lonceng alarm, bila kaca penutupnya dipecahkan. Jadi pecahkanlah segera kaca yg ada pada alat ini bila diperusahaan terjadi kebakaran. Maka berderinglah secara terus menerus lonceng bahaya yg terpasang diseluruh bangunan
b. FIRE LOCK (safety security)
alat ini berupa papan dari baja plat. Pada alat ini dapat terlihat dengan jelas tanda warna yg disesuaikan dengan bangunan. Bila terjadi kebakaran disalah satu bangunan, maka menyalalah warna sebagai tanda. Pemasangan papan tanda warna atau fire lock ini berdekatan dengan fire alarm
c. Lonceng besi, dapat dibuat dari potongan besi yg digantungkan. Bila terjadi kebakaran hendaknya dipukul 2 kali berulang-ulang sebagai tanda pemberitahuan
d. Lisan atau suara, yaitu dari petugas keamanan berteriak memberitahukan adanya kebakaran

Pelindung (Pengaman) Arus Listrik
1) Bila melihat peralatan listrik tidak tertutup sebagaimana mestinya, maka segera beritahukan kepada tukang listrik untuk memperbaiki
2) Bila kawat pengaman listrik listrik putus, janganlah sekali-kali menggantinya dengan kawat yg lebih besar, karena akan mengundang bahaya
3) Kawat yg terpasang pada sekering adalah kawat yg sudah diperhitungkan kekuatannya sesuai dengan normalisasi dan keselamatan kerja
4) Bila ada suatu kehangusan akibat arus listrik dilingkungan bengkel, segeralah putuskan pada hubungan induk (panel)
5) Kekurangan perlengkapan listrik harus segera dilaporkan untuk mendapat penggantian yg baru dan selengkap-lengkapnya
6) Bila kekurangan perlengkapan listrik dibiarkan begitu saja, misalnya kabel-kabel dan logam-logam penyalur arus listrik dibiarkan terbuka, apabila dengan tidak sadar tangan menyentuh bagian penyalur arus listrik yg terbuka, maka akan terjadi kejutan listrik terhadap badan yg mungkin akan mengakibatkan kecelakaan (lemas) dan tidak sadarkan diri. Ini berarti suatu malapetaka
7) Kabel-kabel yg keadannya sudah mengelupas karena tua, jangan dipaksakan dipakai, hal ini akan mengundang kematian
8) Demikian pula membiarkan alat penyambung (steker) yg pecah atau rusak yg dipaksa dipasangkan, maka hal ini akan mengakibatkan kecelakaan
9) Hubungan-hubungan kelistrikan yg paling tepat diperbaiki dan dikerjakan oleh ahlinya (tukang listrik)
10) Bola lampu pijar yg dipasang dekat mesin, diusahakan memakai kawat pelindung untuk menghindari benturan
11) Menghubungkan penghubung tanpa penyekat (isolasi) listrik, lebih-lebih tangan terbuka (basah) akan mengundang kecelakaan

Gejala-gejala akan bahaya bisa diketahui oleh seseorang yg biasa berada didalam ruang kerja
a. Dengan jalan diraba akan terasa panas akibat gesekan putaran sumbu pada bantalannya
b. Dengan jalan pendengaran, bahwa suara putaran dinamo lain daripada biasanya ada ketukan atau desingan dsb
c. Tercium bau sesuatu yg terbakar. Gejala ini akan terjadi selalu pada gerak mekanik, lebih-lebih disaat gerak mekanik ini diambil dari tenaga listrik

Hal-hal yg harus diperhatikan pada hubungan listrik
1. Lakukan pekerjaan instalasi listrik sesuai dengan peraturan (ketentuan) yg berlaku
2. Dilarang mencoba memperbaiki aliran listrik apabila belum mengerti (memahami) untuk mencegah timbulnya korsluiting (hubungan singkat/letupan api) yg mengakibatkan kebakaran
3. Dilarang mengganti kawat zekering dengan ukuran kawat yg tidak sesuai
4. Dilarang melakukan pekerjaan listrik dekat dengan tabung gas, minyak, bensin yg dpt menimbulkan bahaya kebakaran
5. Tutuplah tempat saklar dan zekering dg kotak tertutup utk mencegah bunga (letupan) api yg terbuka sehingga menimbulkan bahaya
6. Dilarang menggunakan bahan kawat yg telah rusak (tua) dan terkupas bahan isolasinya, karena akan menimbulkan korsluiting

Pembuangan dan pembakaran sampah
a. Sampah dan kotoran harus dibuang ditempat pembuangan sampah yg jauh dari bangunan (barang berharga) utk menghindarkan bahaya kebakaran
b. Sebelum sampah dibakar, sapulah sampah yg berceceran utk mencegah menjalarnya api kedaerah lain dan ditimbun di ruang lingkup yg aman
c. Bakarlah sampah tsb pd setiap hari oleh petugas khusus, agar jangan sampai menimbun sampah sampai membesar dan harus diawasi selama api belum mati

Langkah-langkah yg harus dilaksanakan bila terjadi kebakaran
a. Kuasailah & atasilah sendiri dalam usaha memadamkan api kebakaran selama masih mampu utk mengerjakannya
b. Bunyikan bel (lonceng) atau pecahan kaca fire alarm yg terdkt sebagai tanda bahaya
c. Laporkan situasi (keadaan) tempat terjadinya kebakaran oleh petugas piket kpd ketua piket utk mendpt bantuan dari dalam perusahaan sendiri atau dari luar
d. Berhentikan semua pekerjaan dan semua mesin yg sedg bekerja
e. Putuslah semua hubungan listrik
f. Tutup kran pipa gas
g. Bukalah pintu keluar perusahaan dimana terjadi kebakaran
h. Keluarkan semua personil/karyawan yg tdk bertugas dalam regu piket, keamanan & pemadam kebakaran dari ruangan melalui pintu keluar dg tertib & aman
i. Tempatkan semua personil yg sdh keluar tsb ditempat yg aman, kemudian dibariskan dg tertib & diabsen olh ketua kelompoknya masing-masing utk mengecek lengkap tdknya keadaan anggotanya &dilarang keluar dari klpknya
j. Amankan semua barang (dokumen) berharga olh petugas keamanan setempat (ketua shift/jurusan, storage keeper & toolman) ke tempat yg aman & tlah ditentukan oleh regu keamanan
k. Segera mengontrol apakah ada anggotanya yg mendpt kecelakaan, dan bila ada segera beri pertolongan sebagaimana mestinya
l. Hubungan melalui tlp, utk meminta bantuan dari luar perusahaan baik kpd dinas pemadam kebakaran maupun kpd rumah sakit, bila diragukan kemampuan petugas dari perusahaan dlm memadamkan api kebakaran atau menolong kecelakaan

Untuk jenis api kelas A yg disebabkan oleh bahan kayu, bambu, tekstil, kertas, karet, aspal, lilin dan sampah
1. Bila api kebakaran masih cukup kecil, gunakan alat pemadam kebakaran karung basah, pasir & alat-alat pemadam dg busa
2. Bila api telah membesar gunakan langsung semburan air (alat hydrant), dimana sebelumnya utk mencegah menjalarnya api ketempat lain, gunakanlah pemadaman dg cara urai, yaitu dg memisahkan (menjauhkan) barang-barang atau merobohkan bangunan yg sangat dekat dg api kebakaran tetapi belum terbakar
3. Bila diduga tdk mungkin dpt dipadamkan oleh petugas pemadam perusahaan sendiri, maka segera melapor ke petugas pemadam kebakaran kota

Untuk jenis api kelas B yg disebabkan oleh bensin, minyak, solar, asam belerang dll
1. Bila api masih cukup kecil, gunakanlah alat bahan pemadam kebakaran karung basah, pasir & alat Yamato, tetapi dilarang menggunakan semburan air karena dpt mempercepat menjalarnya api ketempat lain
2. Bila ternyata cairan yg terbakar sdh habis tetapi kebakarannya semakin membesar & oindah ketempat lain yg tdk terdpt bahan cairan yg sudah terbakar, hal ini baru menggunakan semburan air atau alat hydrant dimana sebelumnya utk mencegah menjalarnya api ketempat lain gunakan pemadamannya dg cara urai
3. Bila diduga tdk mungkin dpt dipadamkan, lakukan seperti cara poin 3 dari jenis api kelas A

Tidak ada komentar: