Kamis, 05 Maret 2009

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

DALAM RANGKA MENYAMBUT KONFERENSI PGRI KABUPATEN JEMBER 16 – 17 APRIL 2005
Oleh : Mohammad Sholeh, SE

Carter V. Good, memberikan pengertian yang lebih luas tentang apa sebenarnya hakekat kepemimpinan itu yang dirumuskan dalam dua batasan :
- The ability and readiness to inspire, guide, direct, or manage others.
- The role of interpreter of interest and obyectives of a group, to grow up recognizing and accepting the interpreter as spokesman
Dari pendapat Good ini dapat ditegaskan bahwa pengertian kepemimpinan itu tidak lain daraipada kesiapan mental yang terwujud dalam bentuk kemampuan seseorang, memberikan bimbingan, mengarahkan dan mengatur serta mengelola orang lain agar mereka berbuat sesuatu. Kesiapan dan kemampuan itu pada situasi tertentu memberikan kemungkinan kepada pemimpin tersebut untuk memainkan peranan sebagai juru tafsir tentang kepentingan / minat dan tujuan kelompok atau tujuan-tujuan yang diinginkan untuk dicapai oleh sekelompok individu.

Karena kesiapan mental dan kemampuan dalam bertindak memainkan peranan-peranan tersebut, yang merupakan kelebihannya dari anggota-anggota kelompok, maka ia diakui dapat diterima oleh anggota-anggotanya sebagai pimpinan dikalangan mereka, sebagai juru bicara pada kelompok itu.

Sifat-sifat, kualitas kepribadian dan kemampuan-kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seseorang itu memungkinkan dia dapat berhasil mempengaruhi anggota-anggota ‘group’ nya. Karena kemampuan mempengaruhi daripada pemimpin itu, maka mereka dengan penuh kerelaan menerima tanggungjawab dan giat ambil bagian secara aktif pada setiap kegiatan kerja kelompok dimana ia bekerja akan berada di dalamnya.

Pengaruh pemimpin itu pada pihak lain dapat memperkembangkan hubungan kemanusiaan yang lebih baik, dapat mempengaruhi pertumbuhan sikap-sikap yang positif daripada individu-individu yang dipimpinnya. Dan yang paling penting ialah pengaruh kepemimpinannya sangat menentukan bagaimana kualitas kegiatan kerjasama dan kualitas hasil yang dapat dicapai oleh kegiatan kerjasama dalam situasi group itu.

Dengan demikian maka kepemimpinan yang dimiliki itu dapat merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi pembinaan hubungan-hubungan antar individu dalam kelompok, ‘morale’ kerja dan sikap-sikap anggota dan merupakan bantuan bagi peningkatan kualitas dan kegiatan kerja dalam lembaga yang dipimpinnya.

Sebagai satu kekuatan atau potensi adalah untuk :
- Mendorong orang pada suatu tindakan atau kegiatan dikalangan sekelompok individu.
- Membimbing kegiatan-kegiatan itu kepada satu sasaran atau arah tujuan tertentu.
- Memelihara dan mempertahankan serta meningkatkan kualitas kegiatan-kegiatan itu.
- Menyatukan keseluruhan usaha-usaha menuju sasaran tujuan yang sama.

Dengan menyebut ‘kepemimpinan dalam pendidikan’, maka disamping menjelaskan dimana kepemimpinan itu berada dan berperanan, tambahan kata ‘pendidikan’ dibelakang kata ‘kepemimpinan’ hendaknya menampakkan pula sifat-sifat atau ciri-ciri khusus kepemimpinan yang bersifat mendidik, membimbing dan ‘ngemong’ tetapi bukan memaksa dan menekan dalam bentuk apapun. Umpamanya dalam kepemimpinan pendidikan proses “mengarahkan” kurang dapat diterima sebab pengarahan adalah suatu penekanan atau paksaan dalam bentuk yang halus, suatu konsep yang harus dilaksanakan, dan kurang disadari umum akan efek-efek negatifnya.

Kata ‘pendidikan’ menunjukkan arti yang dapat dilihat dari dua segi yaitu :
- Pendidikan sebagai usaha atau proses mendidik dan mengajar seperti yang dikenal sehari-hari.
- Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah tentang hakekat dan kegiatan mendidik dan mengajar dari zaman ke zaman atau yang membahas prinsip-prinsip dan praktek-praktek mendidik dan mengajar dengan segala cabang-cabangnya yang telah berkembang begitu luas dan mendalam.

Oleh karena itu kepemimpinan pendidikan terdapat dan berperanan pada usaha-usaha yang berhubungan dengan kegiatan atau proses mendidik dan mengajar disatu pihak, dan pada pihak yang lain berhubungan dengan usaha-usaha pengembagan pendidikan sebagai satu ilmu dengan segala cabang-cabangnya dan ilmu-ilmu pembantunya.

Dari titik tolak itu, maka dapatlah dirumuskan pengertian ‘kepemimpinan dalam pendidikan’ sebagai satu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif didalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.

Dengan demikian jelaslah bahwa setiap usaha untuk mempengaruhi yang positif orang-orang yang ada hubungannya dengan pekerjaan mendidik dan mengajar, sehingga tujuan pendidikan dan pengajaran dapat dicapai dengan lebih baik, maka dapat dikatakan bahwa usaha itu melakukan peranan-peranan kepemimpinan pendidikan.

Proses realisasi kepemimpinan pendidikan pada umumnya dapat terlihat dalam bentuk kegiatan-kegiatan pimpinan antara lain sebagai berikut :
- Mempelopori usaha-usaha yang kreatif dalam kegiatan mendidik dan mengajar. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran sesuai dengan konsepsi-konsepsi pendidikan pengajaran modern dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan daerahnya, maka diperlukan tumbuhnya ide-ide dan cara yang kreatif, terutama dari pihak guru-guru pelaksana langsung pendidikan dan pengajaran. Adalah merupakan gejala umum didalam dunia pendidikan, bahwa guru-guru pada umumnya tetap berpegang teguh pada cara-cara yang tradisional dalam pelaksanaan tugas-tugas mendidik dan mengajar. Bilamana diantara sejumlah guru-guru pada satu sekolah umpamanya tampil guru-guru yang cakap dan penuh kreatif mencoba dan menemukan cara mendidik-mengajar yang lebih baik, dan lebih berhasil di dalam menyeleksi serta mengorganisir bahan-bahan dan cara-cara menyusun bahan pengalaman belajar bagi murid-muridnya dengan penuh kreatifitas dan ketekunannya, sehingga ia berhasil mempengaruhi guru-guru yang lain dalam cara-cara pelaksanaan tugas-tugas mereka, maka guru-guru pelopor pembaharuan itu telah melaksanakan fungsi kepemimpinan dikalangan teman-teman sekerja dan sejabatannya.
- Membimbing, mengatur, menggerakkan, mengkoordinir dan mendorong kegiatan-kegiatan dari mereka yang tergabung dalam lembaga-lembaga yang melaksanakan usaha-usaha mendidik dan mengajar seperti dalam lembaga persekolahan. Agar supaya kegiatan kerja para pelaksana pendidikan pengajaran itu berjalan teratur, penuh kerjasama, penuh kegairahan di dalam melaksanakan tugas-tugas jabatannya, dan agar supaya mereka selalu dapat memperoleh kesempatan untuk mempertumbuhkan pribadi dan jabatan mereka secara kontinyu, maka diperlukan adanya bimbingan bantuan, dorongan dan koordinasi yang baik. Kesemuanya usaha itu diarahkan kepada peningkatan atau perbaikan pendidikan dan pengajaran, baik yang bersifat nasional. Termasuk dalam golongan ini misalnya kegiatan pimpinan yang dilakukan oleh kepala-kepala sekolah, kepala-kepala kantor pembinaan pendidikan,dan seterusnya sampai kepada tingkat kementrian pendidikan nasional.
- Memberikan sumbangan yang berarti dalam kegiatan dan penemuan-penemuan dibidang ilmu pendidikan dan pengajaran. Hal ini misalnya dalam bentuk penemuan hasil-hasil penelitian dan percobaan-percobaan (Experiment) dibidang ilmu pendidikan dan pengajaran yang mengemukakan konsepsi-konsepsi dan pandangan-pandangan baru bagi perkembangan dunia pendidikan dan yang mempengaruhi perbaikan pengajaran secara lebih positif, lebih baik mutunya. Hasil-hasil penemuan itu misalnya disebar luaskan dalam bentuk karangan-karangan, atau media-media/mimbar ilmiah lainnya sehingga dapat mempengaruhi pikiran-pikiran, sikap dan cara-cara kerja para pelaksana pendidikan pengajaran. Termasuk di dalam kegiatan ini misalnya yang dilakukan oleh Profesor-profesor dan ahli-ahli, para penyelidik untuk memperluas segala cabang-cabang dan ilmu-ilmu pembantunya. Membimbing, mengatur, mendorong, menggerakkan dan mengkoordinir individu-individu yang tergabung di dalam lembaga-lembaga yang berfungsi memajukan dan menyebar luaskan pengetahuan tentang pendidikan dan pengajaran. Yang termasuk disini misalnya kegiatan-kegiatan pimpinan yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan, Lembaga Penelitian Pendidikan dan Pengajaran, Dosen, para pendidik “profesional”/ guru di dalam lembaga-lembaga penelitian, sekolah itu memerlukan bimbingan, dorongan dan koordinasi yang baik, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya demi kemajuan perkembangan dan penyebarluasan ilmu pendidikan dalam rangka perbaikan pendidikan-pengajaran secara keselurhan.

Penulis adalah guru SMKN 1 Sukorambi, Ketua Cabang PGRI Kecamatan Sukorambi dan saat Konferensi Kabupaten Jember 2005 ini sebagai salah satu anggota Panitia Pemilih dan Pendamping Sidang-sidang Komisi
Masa kecil penulis dilahirkan di desa kertonegororo yang dulu disebut kemunigsari kidul kecamatan jenggawah, dg sekolah di SD Tegalgayam sekarang SD Kertonegoro…..kemudian melanjutkan ke SMP Islam Ambulu, yang selanjutkan ke SMT Pertanian Negeri Jember, yang sekarang dikenal dengan SMKN 1 Sukorambi Jember, berikutnya melangkahkan kakinya ke Pendidikan Guru Kejuruan Pertanian (PGKP) di Institut Pertanian Bogor (IPB) selama tiga tahun. Dan juga pernah belajar Manajemen sehingga berhak menggunakan embel-embel SE
Tulisan ini sengaja dibuat untuk salah satu calon Ketua (F1)dan seluruh anggota PGRI se Kabupaten Jember serta saudaraku peserta Konferensi yang berbahagia
Siapa lagi calon ketua itu adalah Saudarakita RAHMATULLAH, S.Pd, yang kita kenal sebagai pembaharu, pejuang yang gigih dalam membela kepentingan anggota PGRI, yang saat orang lain ketakutan dengan rumitnya masalah guru maka saudarakita RAHMATULLAH,S.Pd maju dengan potensi diri dan keyakinan mendobrak kesulitan yang dialami guru. Ketua PGRI kedepan masih menggunakan Program yang disusun oleh peserta konferensi, oleh karena itu calon ketua bukan hanya pinter berkhayal/berangan-angan atau berkonsep-ria, tapi orang yang bisa mendengar dan melaksanakan apa yang diinginkan dan yang telah disusun dalam Program Kerja oleh peserta koferensi tercinta, siapa dia? Pasti akan dijawab dengan sebuah nama saudarakita “RAHMATULLAH”. Dari nama saja pasti orang Jember mengerti,paham dan cocok, apalagi kalau ditanyakan kepada Kyai, ulama, ustad, santri, siswa, murid dan guru, maka pastilah nama itu yang paling cocok dan disukai di Jember
Selamat berkonferensi dan tulis nama saudarakita “RAHMATULLAH, S.Pd” pada kartu pemilih yang akan dibagikan oleh panitia pemilih pada hari Minggu, 17 April 2005

Tidak ada komentar: